kita masih membahas di dalam ktb Yudas yang di dalam susunan tabernakel terkena
pada kulit lumba-lumba. Istilah tudung ini berarti perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus merupakan pemisahan dari gereja yang
palsu. Saya sudah mengatakan, sekarang ini pertumbuhan dari gereja TUHAN masih
tercampur baur seperti gandum dan ilalang. Bahkan yang palsu/ilalang ini terlihat
cepat bertumbuh/terlihat berhasil dllnya tetapi nanti satu waktu akan dicabut
oleh TUHAN dan dibakar/dibinasakan. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati, jangan
melihat yang di luar/yang jasmani tetapi kita sebagai gereja TUHAN hanya melihat
kepada Pribadi TUHAN saja yaitu lewat pembukaan Firman TUHAN. inilah srt Yudas
di dalam susunan tabernakel.
Ciri/tanda dari gereja yang benar yaitu:
- ay 3 >>> berjuang mempertahankan iman.
- ay 9 >>> memiliki pengharapan/ hanya berharap kepada TUHAN.
- ay 20 – 25 >>> memiliki kasih ALLAH.
Kita membaca di dalam Yudas 1 : 3, Saudara-saudaraku yang
kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang
keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu
dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang
telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Jadi sangatlah jelas, iman dan keselamatan merupakan satu kesatuan. Saya sudah
menerangkan tentang perjuangan dari gereja yang berjuang mempertahankan iman
yaitu:
- berjuang mempertahankan iman lewat mendengarkan Firman sampai kita mempraktekkan
Firman/dengar-dengaran/perbuatan iman.
- lewat ujian iman. Jika TUHAN ijinkan kita mengalaminya, maka hal ini bukan
supaya iman kita ini gugur, melainkan agar iman ini bertahan sampai dapat
meningkat menjadi emas yang murni.
Sekarang bagian selanjutnya dalam berjuang mempertahankan iman adalah lewat
*** perkembangan iman dalam sistim tabernakel/kerajaan surga. Dulu Musa diperintahkan
oleh TUHAN untuk naik ke gunung, selain ia menerima dua loh batu, maka Musa
juga menerima perintah untuk membuat tabernakel setelah ia melihat contoh dari
kerajaan surga.
Kita akan mempelajari tentang perkembangan iman dalam sistim tabernakel
yaitu:
- Pintu gerbang yang berbicara tentang iman. Darimana kita
dapat masuk ke dalam pintu gerbang kerajaan surga ini? Roma 10 : 17,
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Jadi sudah jelas saudaraku! iman ini timbul dari mendengar Firman Kristus/Firman
ALLAH. Tetapi kita harus berhati-hati sebab ada iman yang lain/iman yang tidak
sehat. Sebab percaya dan menerima YESUS bukan dari mendengarkan Firman >>>
Yohanes 6 : 26,
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari
Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah
makan roti itu dan kamu kenyang.
Inilah iman yang lain yang tidak sehat yaitu iman:
- karena merasa >>> merasa kenyang, merasa senang dengan orangnya,
merasa sungkan dllnya.
- karena melihat tanda-tanda jasmani seperti iman dari Tomas >>>
Yohanes 20 : 27 – 29,
27. Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
28. Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
29. Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Jadi iman dari Tomas adalah karena harus melihat dulu adalah iman yang tidak
sehat. ‘berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya’
>>> berarti orang yang harus melihat dulu baru percaya adalah orang
yang tidak berbahagia.
Lebih dari itu, iman yang harus melihat dulu baru percaya, selain tidak berbahagia,
juga rapuh sehingga mudah disesatkan.
Yohanes 2 : 23 – 25,
23. Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang
percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
24. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena
Ia mengenal mereka semua,
25. dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang
manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Kalau orang itu hanya melihat tanda jasmani barulah ia percaya kepada YESUS,
dan sekarang ini banyak yang diajarkan yaitu iman dari Tomas, tetapi YESUS
tidak mempercayakan DiriNYA sehingga orang itu menjadi tidak berbahagia. Sebagai
contoh: ada orang yang mengulurkan tangannya kepada YESUS tetapi YESUS tidak
mengulurkan TanganNYA/YESUS tidak mempercayakan Diri dan ini berarti iman
yang sepihak. Dan iman yang hanya sepihak adalah iman yang rapuh karena tidak
teguh sehingga orang itu mudah disesatkan oleh nabi palsu yang akan membuat
tanda-tanda ajaib sampai dapat menurunkan api dari langit, kemudian binatang
yang luka parah itu menjadi sembuh dlsbnya (Wahyu 13). Jadi,
Roma 10 : 17, iman yang benar (ini berarti masuk pintu gerbang)
adalah dari mendengar Firman Kristus, mengapa bukan Firman ALLAH? Sebab ini
adalah
penegasan, jangan sembarangan Firman tetapi Firman Kristus adalah Firman yang
diurapi oleh Roh Kudus/Firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus/Firman
pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita masuk pintu gerbang, maka kita harus memperhatikan dua hal yaitu:
Ibrani 13 : 7 – 9a,
7. Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman
Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
8. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
9a. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Yang dimaksud dengan YESUS Kristus tetap sama adalah ajaranNYA yang tidak
berubah. Jadi masuk pintu gerbang harus memperhatikan dua hal yaitu yang pertama
adalah:
- seorang gembala itu tidak berubah-ubah dalam Firman pengajaran/harus
berpegang/mempertahankan Firman pengajaran yang benar yang sudah merupakan
pengalaman hidupnya. Seorang gembala itu harus yakin pada satu Firman
pengajaran yang benar, sebab kalau gembala itu berubah-ubah di dalam pengajaran,
maka itu berarti ia tidak yakin akan pengajaran itu dan ini sangat berbahaya.
Seringkali kita para gembala berkhotbah tentang YESUS itu tidak berubah
kuasaNYA dan ini benar, tetapi yang lebih penting dari itu, maka yang
pertama adalah ‘ajaranNYA yang tidak pernah berubah’ >>>
ay 9. Mari! jika kita mau masuk ke dalam pintu gerbang, maka harus dimulai
dari saya yang adalah seorang gembala harus mempertahankan satu Firman
pengajaran yang benar dan yang sudah merupakan pengalaman hidup. Sebab
kalau berubah-ubah, maka akan mudah disesatkan oleh ajaran-ajaran asing/lain.
- cara kita mendengar. Kalau cara mendengarkan Firman sambil bergurau,
atau mengantuk, maka tidak akan bisa masuk pintu gerbang. Sebab memperhatikan
cara kita mendengar inilah yang menentukan bisa tidaknya kita masuk ke
pintu gerbang >>> Lukas 8 : 18, Karena itu,
perhatikanlah cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang
tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada
padanya."
Kalau gereja TUHAN ingin masuk ke pintu gerbang, maka gereja harus memperhatikan
dua hal yaitu:
- gereja harus mempertahankan/bertahan pada satu pengajaran yang
benar yang sudah menjadi pengalaman hidup dan jangan berubah sebab
akan mudah disesatkan oleh ajaran-ajaran yang lain/asing.
- harus memperhatikan cara mendengar yaitu harus mendengar Firman
di dalam urapan Roh Kudus dan juga harus mendengarkan Firman dengan
sungguh-sungguh/dengan suatu sikap membutuhkan Firman. Seperti orang
yang lapar membutuhkan nasi >>> jiwa kita membutuhkan makanan
Firman
Jika kita mendengarkan Firman karena kita membutuhkan, maka kita akan mudah
mengerti/menikmati Firman sampai kita dapat percaya dan yakin pada Firman.
Kita mendapatkan iman yang benar/masuk pintu gerbang. Semoga kita dapat mengerti.
Saya menyampaikan Firman juga harus sungguh-sungguh yaitu di dalam urapan
Roh Kudus, bukan karena kepandaian. Tetapi di dalam urapan Roh Kudus supaya
pemberitaan Firman itu benar bukan filsafat tetapi pembukaan Firman oleh Roh.
Kudus dan saudara yang mendengarkan juga berada di dalam urapan Roh Kudus.
Kita mendengarkan Firman karena membutuhkan sehingga kita dapat percaya dan
yakin pada Firman sehingga Firman menjadi iman di dalam hati = masuk pintu
gerbang kerajaan surga.
Bagi siswa/i Lempin-El perhatikan! Saat-saat kita mendengarkan Firman itu
adalah saat-saat yang menentukan di mana kita mendapatkan pintu tabernakel/pintu
gerbang atau tidak. Kita selamat atau tidak >>> kalau kita masuk
pintu gerbang, maka kita akan selamat, tetapi kalau tidak masuk, maka kita
tidak akan selamat. Oleh sebab itu kita harus sungguh-sungguh serius.
Sekarang bagaimana praktek kita masuk pintu gerbang?
Kejadian 28 : 16, 17,
16. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya
TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
17. Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak
lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
Jadi, kalau kita memiliki iman yang benar dari mendengarkan pengajaran Firman
yang benar, maka kita masuk pintu gerbang/kerajaan surga/keselamatan. Ternyata
pintu gerbang kerajaan surga itu adalah rumah ALLAH dengan praktek, ‘kita
setia dalam ibadah pelayanan di rumah ALLAH’. Ada ibadah di rumah-rumah
tangga dan ini sudah baik tetapi juga harus ditingkatkan menjadi ibadah di
dalam sistim rumah ALLAH/ibadah berjemaah.
Di rumah kita membaca Firman >>> di gereja ada ibadah pendalaman
alkitab.
Di rumah ada doa >>> di gereja, kita juga ada doa.
Di rumah ada nyanyian-nyanyian >>> di gereja ada ibadah Minggu dan
kita melayani TUHAN.
Ini lengkap, sebab kita tidak dapat menjadi sempurna seorang diri, harus dalam
sistim berjemaah. Kita setia di dalam ibadah dan pelayanan di rumah TUHAN,
dan ini tidaklah sia-sia. Banyak kali kita masuk pintu gerbang yang lain untuk
mencari pemeliharaan hidup/mencari sesuap nasi >>> silahkan! Tetapi
saya akan menunjukkan bahwa di dalam ibadah pelayanan itu, TUHAN sudah menyediakan
secara dobel, oleh sebab itu kita jangan membalik dengan meninggalkan ibadah
pelayanan karena mencari sesuap nasi.
1 Timotius 4 : 8 – 10,
8. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala
hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup
yang akan datang.
9. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
10. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh
pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama
mereka yang percaya.
Kita setia di dalam ibadah pelayanan, maka hasilnya di dalam ibadah pelayanan
kita mendapatkan jaminan janji yang dobel dari TUHAN yaitu:
- janji untuk pemeliharaan hidup di dunia ini >>> makan, minum
dan pakai
- janji untuk hidup yang akan datang yaitu sampai pada kehidupan yang
kekal dalam kerajaan surga.
Mari! oleh sebab itu rasul Paulus tidak ragu-ragu untuk memberi nasihat yaitu
dihari-hari ini untuk berjerih payah dan memperjuangkan ibadah pelayanan lebih
dari apa yang ada di bumi ini. Bukan berarti saudara tidak boleh kuliah dan
bekerja >>> silahkan! Tetapi jangan dibalik/jangan mengganggu ibadah
dengan lebih mengutamakan apa yang ada di bumi ini. Mari!masuk ke dalam pintu
gerbang surga daripada masuk pintu gerbang yang lain.
Inilah gereja yang benar yaitu:
- berjuang mempertahankan iman.
- iman yang berkembang dalam sistim tabernakel dengan masuk pintu gerbang.
- mendengarkan Firman pengajaran dengan sungguh-sungguh dan juga memperhatikan
cara kita mendengarkan Firman dengan benar sehingga menjadi iman yang
benar.
- prakteknya dengan masuk ke dalam rumah ALLAH dengan setia dan TUHAN
akan menjamin kehidupan kita.
- Meja roti sajian. (gbr: http://gptkk.org/mrs.php)
yang berarti ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab di sertai dengan
perjamuan suci. Inilah perkembangan iman yang dimulai dengan terlebih dahulu
masuk pintu gerbang dan kemudian dengan meja roti
sajian. Di dalam ibadah pendalaman alkitab, maka Firman ALLAH ini lebih diperdalam
lagi atau diulang-ulang, untuk apa?
Pertama >>> Filipi 3 : 1b, 2,
1b.Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi
kepastian kepadamu.
2. Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja
yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
Menuliskan lagi = diulang-ulang = diperdalam.
Banyak kali kita salah dengan merasa bosan sebab diulang-ulang, sebab Firman
diulang-ulang itu dengan maksud untuk diperdalam. Ada hamba TUHAN yang berpendapat,
kalau diulang-ulang itu sepertinya hamba TUHAN ini kehabisan
bahan untuk berkhotbah >>> tidaklah demikian. Sebab yang dimaksud
dengan diulang adalah diperdalam dan rasul Paulus contohnya >>> menuliskan
‘hal ini’ tidaklah berat bagiku, supaya apa? Dan memberikan kepastian
kepadamu = untuk meneguhkan.
Banyak orang mengatakan, Firman TUHAN yang diulang-ulang itu akan membuat
orang menjadi muak/bosan >>> salah besar dan sangatlah berbahaya
bagi orang yang berpikiran seperti itu, sebab Firman TUHAN yang diulang-ulang
itu merupakan kasih sayang TUHAN dan ini bukanlah hal yang main-main.
2 Tawarikh 36 : 15, 16,
15. Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan
melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
16. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya,
dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya,
sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Oleh sebab itu, jika di dalam gereja TUHAN/tempat kediaman TUHAN ada Firman
TUHAN yang diperdalam/diulang-ulang, maka di situ ada kasih sayang TUHAN.
Sebaliknya jika di dalam gereja TUHAN, Firman TUHAN tidak diulang-ulang, maka
di situ tidak ada kasih sayang TUHAN.
Tetapi kalau Firman TUHAN diulang-ulang yang merupakan kasih sayang TUHAN
itu ditolak/merasa muak, maka tidak akan ada pemulihan/tidak dapat tertolong
lagi seperti yang dikatakan di dalam ktb Mazmur, kita tidak berada di dalam
pintu gerbang surga melainkan berada pada pintu gerbang maut.
Mazmur 107 : 18, mereka muak terhadap segala makanan
dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
Jadi, Firman TUHAN itu diulang-ulang/diperdalam untuk:
- meneguhkan iman kita, supaya apa? Ay 2 >>> supaya kita tidak
diombang-ambingkan/tidak dibimbangkan oleh pengajaran-pengajaran palsu.
Sebab kalau tidak diulang-ulang/diperdalam, maka akan lupa sehingga mudah
mengikuti
pengajaran yang lain. Saya sangat sedih kalau ada seorang hamba TUHAN
yang bertanya: mana pengajaran yang benar? A atau B? kalau hamba TUHAN/gembala
saja tidak yakin akan pengajaran yang benar, bagaimana keadaan sidang
jemaat yang dipimpinnya? Saya berdoa untuk hamba TUHAN semacam ini supaya
ia memiliki keteguhan akan pengajaran Firman yang benar yang sudah menjadi
pengalaman hidup. Semoga kita dapat mengerti.
- menyucikan kehidupan kita terutama bagi imam-imam/pelayan-pelayan TUHAN
supaya pelayanannya/persembahannya berkenan kepada TUHAN dan tidak bercacat
cela/sempurna seperti TUHAN. Kita akan melihat bagaimana TUHAN/Imam Besar
masuk ke dalam bait ALLAH untuk menyucikan
terutama Lewi sehingga diperlukan pendalaman alkitab >>> Maleakhi
3 : 2, 3,
2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah
yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti
api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak;
dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti
perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang
benar kepada TUHAN.
Jadi, semua imam-imam harus disucikan/masuk dalam ibadah pendalaman alkitab
dan ini juga termasuk untuk gembala, sebab kalau seorang gembala itu tidak
disucikan maka:
- bagaimana pelayanannya?
- bagaiamana kalau TUHAN datang? Sebab di atas tadi dikatakan, apakah
kita dapat tahan kalau TUHAN datang? Kita tidak akan dapat tahan kalau
tidak disucikan/tidak masuk dalam ibadah pendalaman alkitab sehingga
akan tertinggal dan tidak dapat bersama-sama dengan TUHAN.
Firman pengajaran yang diulang-ulang/diperdalam di dalam ibadah pendalaman
alkitab ini bagaikan sabun tukang penatu dan bagaikan api las/pemurni
logam.
Sabun tukang penatu ini untuk menyucikan pakaian kita yaitu
pakaian pelayanan maupun pakaian kehidupan kita sehari-hari >>> ini
menyangkut perbuatan dan perkataan kita >>> ini bagian luar yang
harus suci dihari-hari ini. Jangan kita melakukan perbuatan dosa maupun perkataan
kita janganlah sia-sia.
Saya tidak akan memperinci satu per satu sebab kita semua sudah mengetahui
dari pengalaman sehari-hari dan biarlah kita menjaga pakaian kita supaya tetap
putih/suci. Inilah pekerjaan dari sabun tukang penatu yaitu Firman yang diulang-ulang/diperdalam.
Semoga kita dapat mengerti.
Api pemurni logam ini adalah untuk menyucikan bagian dalam/batin/hati/karakter
kita. Mungkin perkataan kita terdengar sopan/baik tetapi sesungguhnya karakternya/batinnya
tidak baik/busuk dan ini seringkali terjadi pada
kami hamba-hamba TUHAN. Hanya supaya sidang jemaat mau datang, maka kami berkata
perkataan yang baik dan menyambut mereka dengan baik/ramah tetapi sesungguhnya
batin/hatinya jahat. Dan ini merupakan koreksi bagi saya sebagai seorang hamba
TUHAN.
Penyucian dari api pemurni logam ini untuk menyucikan batin/hati/karakter
sampai menghasilkan emas dan perak.
Emas itu salah satunya menunjuk pada sifat/karakter Ilahi/karakter YESUS Yang
tunduk dengar-dengaran. Pada waktu yang lalu sudah diterangkan juga tentang
Sara yang tunduk pada Abraham >>> 1 Petrus 3 : 6,
sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu
adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Inilah Firman pengajaran yang benar yaitu harus taat kepada TUHAN/taat kepada
Firman. Seringkali ada yang mengatakan bahwa kita sudah taat, tetapi sangatlah
kasihan jika kita sudah taat tetapi komandonya salah, maka kita akan tersesat.
Oleh sebab itu imam-imam itu perlu disucikan oleh Firman pengajaran yang benar
sebab Firman itu adalah Komando. Kita sudah taat tetapi komandonya salah dengan
menyatakan untuk kita masuk ke dalam lubang sumur dan kita lakukan karena
kita taat. Ini adalah hal yang sungguh-sungguh serius dan dimulai dari kami
para gembala dan juga bagi rekan-rekan hamba TUHAN haruslah sungguh-sungguh
berada di dalam Firman pengajaran dan juga harus teliti. Hal ini TUHAN tekankan
di dalam saya. Sebagai contoh: Saya diberi rasa oleh TUHAN yaitu dulu saya
sebagai guru di sekolah memiliki seorang murid yang usianya sudah agak tua
yang mungkin pada waktu di sekolah menengah pertama ia sering tidak naik kelas,
orang tuanya menitipkannya pada saya. Saya sebagai komando selalu memperhatikannya
sehingga nilai rapor pada semester satu menjadi baik sehingga hati saya menjadi
senang. Kemudian pada semester dua, saya/komandonya menjadi lengah sehingga
nilainya turun dan anak itu tidak naik kelas. Saya tidak berani muncul dan
mengunci diri di dalam kamar mandi karena malu waktu anak ini datang. Pengalaman
ini tergores di dalam hati, sebab kalau hanya gagal di sekolah maka saya masih
dapat pindah mengajar. Tetapi kalau saya sebagai seorang gembala dan gagal
masuk pintu kerajaan surga, maka bagaimana tanggung jawab saya, oleh sebab
itu harus bersungguh-sungguh dan jangan main-main dengan jiwa-jiwa. Mari saudaraku!
Tabiat taat, tunduk dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar/pada
kehendak TUHAN sebab ini adalah tabiat emas.
Perak itu menunjuk pada jujur/kejujuran >>> Amsal 10 : 20a,
Lidah orang benar seperti perak pilihan,
Lidah yang benar = jujur/tidak ada perkataan dusta. Inilah seorang imam yang
perbuatan dan perkataannya disucikan oleh sabun yang terus menerus mengucak
dan juga batin kita disucikan dengan api Firman yang terus menerus menyucikan
sampai karat-karat itu hilang dan kita akan timbul seperti emas/taat dengar-dengaran
kepada Firman pengajaran sehingga memiliki karakter yang jujur/perak.
Di bagian atas tadi diterangkan tentang setia dan jika kesetiaan di dalam
rumah ALLAH, maka TUHAN akan menjamin hidup sekarang sampai pada hidup yang
akan datang. Demikian juga kalau ada emas dan perak/taat dan jujur, maka ada
jaminan dari TUHAN >>> Hagai 2 : 7 – 10,
7. Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka
Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
8. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah
kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini
dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
9. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas,demikianlah firman TUHAN
semesta alam.
10. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya
yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi
damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Kita menghadapi goncangan-goncangan. Kalau kita melihat keadaan tranportasi
sekarang, maka mau lewat mana? Sebab laut, darat dan udara digoncang, jangan-jangan
kita sudah memasuki jaman ini yaitu jaman goncangan-goncangan sebab tidak
ada satupun yang aman.
Ay 8, ini sudah merupakan penyelesaian dari Tubuh Kristus kalau kita sudah
memasuki goncangan-goncangan. Di jaman krisis ini kita jangan menunggu kalau
kita sudah menjadi kaya barulah kita mau melayani TUHAN >>> jangan!
Sebab justru di jaman krisis inilah penyelesaian pembangunan Tubuh Kristus/rumah
ALLAH.
Ay 9, semuanya goncang tetapi TUHAN memberikan jaminan perlindungan/emas dan
perak.
Ay 10, ditengah goncangan kita mengalami damai sejahtera >>> inilah
perlindungan dari TUHAN.
Ini merupakan hal yang luar biasa, sebab kita baru memasuki pintu gerbang,
sudah ada jaminan dari TUHAN untuk kehidupan sekarang sampai kehidupan yang
akan datang yaitu lewat setia dalam ibadah. Sesudah itu lewat ibadah pendalaman
alkitab kita dikucak dan dilas sehingga kita akan timbul menjadi emas dan
perak.
‘kepunyaanKU lah emas dan perak’ dan ini berarti:
- kita tidak dapat diganggu gugat karena TUHAN melindungi dari goncangan-goncangan
krisis yang melanda bumi ini.
- TUHAN memberikan damai sejahtera. Kalau kita berada di dalam Tangan
TUHAN >>> emas dan perak itu milik TUHAN, biarpun bumi berguncang
kita tetap berada di dalam ketenangan/damai sejahtera/bahagia bersama
TUHAN sampai satu waktu benar-benar menjadi milik TUHAN yaitu kita menjadi
Mempelai Wanita TUHAN.
Mari saudaraku! kita mengalami perkembangan iman yang dimulai dari:
- pintu gerbang >>> kita mendengar Firman yang benar dan jangan
berubah- ubah, kemudian cara kita mendengar Firman dengan baik/benar sampai
kita sungguh-sungguh percaya/kita memiliki iman dengan praktek kita setia
di dalam ibadah/iman yang benar. Sesudah kita memiliki iman yang benar
dan kita sudah melayani TUHAN maka harus ditingkatkan dengan
- meja roti sajian >>> imam-imam/Lewi harus masuk dalam ibadah
pendalaman alkitab, sebab di situ kita disabun/dikucak dan dilas sampai
menjadi emas dan perak >>> hidup di dalam Tangan TUHAN, tidak
dapat diganggu gugat/menjadi milik TUHAN, kita dilindungi, diberi kebahagiaan
sampai menjadi milik TUHAN untuk selama-lamanya.
Sekali lagi! Jika Firman TUHAN/Firman pengajaran itu diulang-ulang, maka
hal itu dimaksudkan supaya kita menjadi:
- teguh
- pelayanan kita berkenan kepada TUHAN
- sampai kita tidak bercacat cela
Inilah perkembangan iman dari gereja yang benar yaitu mempertahankan
iman bahkan berkembang.
- Buli-buli emas berisi manna. Di dalam tabut perjanjian
ada isinya dan salah satu dari isi itu adalah buli-buli emas berisi manna.
Ibrani 9 : 4, Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan
dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam
tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun
yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Sebenarnya manusia ini adalah buli-buli yang terbuat dari tanah liat sebab
manusia itu dibuat dari tanah liat, sekalipun ia adalah seorang yang pandai,
yang kaya, yang memiliki pangkat yang tinggi, manusia ini tetaplah tanah liat
yang rapuh. Tetapi kalau manusia ini mau diisi dengan manna yang terus menerus
turun/Firman pengajaran yang benar yang terus diulang-ulang, maka manusia
ini akan berubah menjadi buli-buli emas. Emas ini menunjuk pada sifat ke Ilahian
seperti TUHAN sedangkan tanah liat itu adalah daging.
Manna = roti malaikat/Firman. Malaikat = gembala, jadi manna adalah Firman
penggembalaan.
Mazmur 78 : 23 – 25,
23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada
mereka gandum dari langit;
25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada
mereka berlimpah-limpah.
Oleh sebab itu kita jangan mengartikan Firman TUHAN ini secara jasmani dengan
mengatakan akan menjadi bosan kalau hanya satu, tetapi justru ini adalah sistim
dari TUHAN yaitu manna/roti malaikat/Firman penggembalaan supaya buli-buli
tanah liat menjadi buli-buli emas.
Ada dua pengertian tentang buli-buli emas berisi manna yaitu:
- Iman yang sudah permanen/sempurna seperti YESUS.
Supaya iman ini dapat menjadi permanen, maka harus melewati ujian iman.
Seperti bangsa Israel dulu yang diijinkan TUHAN untuk merasa lapar kemudian
TUHAN mengirim manna sehingga bangsa Israel dapat mengerti bahwa mereka
bukan hanya hidup dari roti dunia tetapi hidup dari Firman TUHAN.
Ulangan 8 : 2, 3
2.Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak
TUHAN,
Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan
hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu,
yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
3. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau
makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek
moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari
roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Sangat jelas mengapa TUHAN ijinkan bangsa Israel untuk merasakan lapar,
mereka tidak dapat menabur dan menuai, mereka mengomel >>> inilah
ujian iman dan TUHAN kirimkan manna/Firman TUHAN.
Mari saudaraku! disaat-saat kita mengalami ujian iman, di saat-saat kita
mengalami kesulitan-kesulitan bagaikan hidup di padang gurun dan menghadapi
angin topan/krisis di segala bidang, kemudian masih menghadapi binatang
buas/setan dengan roh jahat dan roh najis, tetapi untuk itu bukanlah saat
untuk kita bersungut tetapi itu adalah saat di mana kita harus diisi dengan
manna/buli-buli dari tanah liat ini diisi dengan manna supaya kita berubah
menjadi buli-buli emas artinya kita mengakui bahwa kita ini hidup bukan
dari dunia tetapi kita hidup dari iman. Inilah iman yang permanen yang
membuat kita tidak berputus asa.
Bagi siswa/i Lempin-El, perhatikan! Kalau saudara memiliki manna/memiliki
Firman penggembalaan, maka saya yakin saudara akan hidup sekalipun saudara
tidak memiliki sidang jemaat tetapi saudara hidup karena saudara tidak
bergantung pada sidang jemaat.
Demikian juga bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mari! yang penting kita ini
bukan ada banyak/sedikitnya jumlah anggauta sidang jemaat tetapi ada manna/Firman
penggembalaan itu. Sebab itulah hidup kita.
Dulu bangsa Israel selama empatpuluh tahun di padang gurun, mereka benar-benar
tidak dapat menabur dan menuai, tidak ada orang yang berjualan, mereka
benar-benar tidak dapat hidup dari dunia ini sehingga mereka hanya hidup
dari manna. Demikian juga dengan kita selama tiga setengah tahun akan
diberi rasa oleh TUHAN dan satu saat akan benar-benar tejadi. Sekarang
ini yang kita alami adalah suasana padang gurun >>> ekonomi mulai
sulit, kita sulit mencari makan dsbnya, tetapi kita jangan mengomel tetapi
yang harus kita lakukan adalah mengisi hidup ini dengan manna. Ada krisis/badai
topan >>> mari! kita isi hidup ini dengan manna. Juga ada binatang
buas/roh najis dan roh jahat yaitu dosa yang memuncak >>> mari!
isi dengan manna sampai kita mengakui bahwa dengan ijazah, dengan perusahaanku,
dengan apa saja yang kita miliki, kita tidak dapat mengatasi segala kesulitan-kesulitan
itu, hanya dengan Firman TUHAN. Jika antikrist berkuasa di bumi ini selama
tigasetengah tahun, kita disingkirkan ke padang gurun, kita benar-benar
hidup dari manna/Firman TUHAN. Sekarang ini kita sedang berjalan mengarah
ke sana dan janganlah kita salah mengerti kalau TUHAN ijinkan keadaan
menjadi semakin sulit, ini dimaksudkan supaya kita lebih tidak tergantung
pada dunia tetapi hanya tergantung pada iman.
Kalau kita hidup dari iman/Firman, maka prakteknya sangat sederhana. Buli-buli
emas itu diisi dengan manna sebanyak satu gomer yang adalah sepersepuluh
efa. Inilah prakteknya yang sederhana yaitu kita hidup dari persepuluhan
yang kita kembalikan kepada TUHAN. Saudara periksa di ktb Kejadian 28,
Yakub juga memberikan sepersepuluh kepada TUHAN. Banyak orang yang salah
dalam hal persepuluhan ini dengan mengatakan ‘jangan memberi persepuluhan
kepada hamba TUHAN nanti ia menjadi kaya’. Saudara jangan salah
mengerti, sebab seorang hamba TUHAN itu tidak hidup dari persepuluhan
yang kita terima sebab kalau demikian, maka TUHAN tidaklah adil sebab
ada hamba TUHAN yang memiliki sidang jemaat yang sedikit dan ini berarti
hamba TUHAN itu tidak dapat hidup. Tetapi seorang hamba TUHAN itu hidup
dari persepuluhan yang ia kembalikan kepada TUHAN. Inilah praktek dari
buli-buli emas yang berisi manna/iman yang sudah permanen, yaitu ‘hidup
bukan lagi dari dunia tetapi dari Firman/iman dengan praktek yang sederhana
yaitu buli-buli ini harus diisi dengan sepersepuluh efa/persepuluhan/miliki
TUHAN yang kita kembalikan kepada TUHAN’.
Ada seorang anak remaja yang baru duduk di sekolah menengah pertama dan
ia datang kepada saya dengan mengatakan bahwa ia tidak dapat memberi persepuluhan
kepada TUHAN karena ia belum bekerja. Saya katakan kepadanya, bahwa persepuluhan
itu adalah pengakuan bahwa kita ini diberkati oleh TUHAN, bukan karena
kita sudah bekerja. Sebab kalau sudah bekerja kemudian tidak bekerja,
maka tidak memberi persepuluhan >>> bukan ini. Saya katakan kepada
remaja ini, jika orang tuamu memberimu uang, apakah itu berkat atau tidak?
Ia menjawab bahwa itu adalah berkat, dan ia menjadi mengerti.
Mari kita belajar, jangan seperti Yudas yang merasa ia dapat hidup karena
uang/ia tidak hidup dari iman, sehingga ia tidak mengembalikan persepuluhan/milik
TUHAN , malahan ia mencuri milik TUHAN itu sehingga buli-bulinya bukan
dari emas tetapi tetap merupakan buli-buli dari tanah dan pecah sekalipun
diisi dengan uang dan ia binasa. Yudas tidak pernah berubah untuk menjadi
buli-buli emas.
Kita harus berhati-hati, sebab diakhir jaman ini persepuluhan ini menjadi
hal yang lebih jahat lagi. Kalau dulu, Yudas hanya mencuri uangnya sehingga
ia sendiri yang binasa, tetapi sekarang ini setan bekerja dengan lebih
jahat lagi yaitu dengan mencuri kepercayaan TUHAN kepada seorang gembala
untuk menerima persepuluhan dan akibatnya di dalam sidang jemaat tidak
ada lagi manna sehingga
seluruh sidang jemaat menjadi kering dan mati. Sidang jemaat merasa bahwa
gembala itu hidup dari persepuluhan yang kami berikan dan ini merupakan
kesalahan yang besar. Jika gembala itu sekalipun ia menerima persepuluhan
jutaan rupiah, tetapi jika ia tidak mengembalikan milik TUHAN, maka juga
tidak akan dapat hidup. Sekalipun kita melihat bahwa gembala itu memiliki
banyak harta tetapi ia menghadapi banyak masalah bagaikan orang yang tidak
hidup. Di luar, ia nampak hebat tetapi di dalam ia bagaikan mayat hidup.
Inilah yang ditanamkan oleh setan diakhir jaman ini yaitu mencuri kepercayaan
TUHAN kepada seorang gembala. Semoga kita dapat mengerti.
- Kemuliaan hidup/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia
yang rohani. Alm.bpk.pdt. v Gessel menulis bahwa srt satu dan dua
Korintus, dalam tabernakel terkena pada buli-buli emas berisi manna. Mari
saudaraku! Justru di dalam ujian iman/dalam penderitaan, kita diubahkan
oleh TUHAN.
2 Korintus 4 : 16, 17,
16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari
ke sehari.
17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada
penderitaan kami.
Penderitaan ringan = ujian iman.
Salah satu keubahan hidup/buli-buli emas berisi manna >>> 2
Korintus 5 : 6, 7,
6. Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami
sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
7. --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
Tabah >>> ini adalah salah satu bentuk dari buli-buli tanah menjadi
buli-buli emas. Mari! di dalam menghadapi apapun, kita harus tabah, jangan
mengomel. Salah satu contoh di dalam alkitab adalah seperti Sadrakh, Mesakh
dan Abednego yang menghadapi api yang dipanaskan lagi tujuh kali lipat,
tetapi mereka tetap percaya/mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN. Di
dalam inijil Yohanes 6 dikatakan: ‘apa yang harus kami perbuat TUHAN?’
TUHAN katakan: ‘percayalah kepada DIA Yang diutus oleh ALLAH’.
Jadi tabah berarti kita percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN.
Daniel 3 : 16 – 18,
16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar:
"Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan
melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu,
ya raja;
18. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa
kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas
yang tuanku dirikan itu."
Inilah tabah >>> jika tidak ditolong, maka tetap menyembah TUHAN
dan jika ditolong, tetap menyembah TUHAN = percaya dan mempercayakan diri
kepada TUHAN.
Inilah buli-buli emas >>> kita diubahkan dan dimulai dari tabah.
Kalau kita sering mengeluh dan berkeluh kesah kepada orang lain, dan masih mencari
jalan sendiri, maka itu berarti kita belum tabah.
Sadarkh, Mesakh dan Abednego >>> tiga pribadi dan bagi kita sekarang
adalah tubuh, jiwa dan roh sepenuhnya. Mari! kalau kita seorang diri, kita tabah
dengan menyerahkan tubuh, jiwa dan roh kita kepada TUHAN.
Apa yang terjadi? TUHAN tidak pernah meninggalkan orang yang beriman/percaya
dan mempercayakan diri kepadaNYA >>> Daniel 3 : 24, 25,
24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah
ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan
dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar,
ya raja!"
25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas
di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya
seperti anak dewa!"
Seperti anak dewa = seperti malaikat = YESUS.
Kalau kita percaya dan mempercayakan tubuh, jiwa dan roh kita sepenuh kepada
TUHAN, maka TUHAN tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu menyertai kita.
Ada tiga orang yang dicampakkan, tetapi ada empat orang tetapi yang satu ada
bedanya sebab wajahnya seperti anak dewa? Itulah gambaran dari TUHAN YESUS Yang
menyertai kita sekalian kalau kita percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN
YESUS dan ini bagaikan kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan
TanganNYA kepada kita. YESUS akan melindungi kita (tudung) dan juga akan memelihara
kita sekalipun kita berada di tengah kobaran api.
Saudara mungkin berada di dalam kesulitan >>> sulit mana dengan Sadrakh,
Mesakh dan Abednego? Saudara mungkin kesulitan untuk mendapatkan air bersih
>>> sulit mana dengan hidup di tengah kobaran api? Jika ada saudara
yang hidupnya lebih sulit dari Sadarkh, Mesakh dan Abednego >>> angkat
tangan!
maka saya akan mendoakan saudara secara khusus. Terbukti tidak ada yang hidupnya
lebih sulit dari mereka bertiga yang hidup di tengah kobaran api yang dipanaskan
tujuh kali lipat. Tetapi YESUS tidak pernah meninggalkan kita, IA melindungi/menudungi
kita dan memelihara kita dalam situasi apapun, IA dapat melakukan apa yang tidak
dapat kita lakukan lagi, asal kita percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN.
Tetapi bukan hanya sampai di situ, sebab IA Yang berwajahkan Malaikat bukan
hanya dapat menolong, tetapi IA/YESUS dapat merubah buli-buli tanah liat menjadi
buli-buli emas yaitu kehidupan yang menjadi sama dengan DIA. Seperti Stefanus
yang diubahkan pada saat ia menerima lemparan batu, dicerca dllnya tetapi orang
melihat Stefanus seperti manusia biasa tetapi wajahnya seperti malaikat, itulah
buli-buli tanah yang diubahkan menjadi buli-buli emas.
Stefanus dituduh sampai ia dilempar dengan batu >>> inilah ujian iman.
Biar tubuh tanah liatnya hancur tetapi ia dirubah menjadi buli-buli emas.
Kisah rasul 6 : 15
Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus,
lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Inilah keubahan terakhir yaitu menjadi buli-buli emas berisi manna, sebab
sesudah itu Stefanus mati menghadap TUHAN dan ia menjadi sama seperti TUHAN.
Mari! dihari-hari ini TUHAN ijinkan kita mengalami ujian iman supaya kita tetap
percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh sehingga
TUHAN melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan lagi sampai kita menjadi sama
denganNYA. TUHAN memberkati kita sekalian.
1