Sekarang ini kita masuk dalam ayat yang terakhir dan juga merupakan pergumulan-pergumulan
dari rasul Paulus.
Kolose 4 : 18, Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis
dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku. Kasih karunia menyertai kamu.
Jadi ini adalah pergumulan yang terakhir dari rasul Paulus yaitu pergumulan
dalam menyampaikan Firman ALLAH, ia menghadapi dua macam tantangan yaitu:
- yang pertama sudah saya terangkan pada waktu yang lalu yaitu tangan rasul
Paulus digigit oleh ular. Jadi kalau tangan dari rasul Paulus itu digigit
ular, maksudnya adalah supaya rasul Paulus tidak dapat menulis Firman TUHAN.
- kemudian tantangan yang kedua adalah kakinya dibelenggu dengan maksud supaya
rasul Paulus tidak dapat berjalan untuk memberitakan Firman.
Di dalam Kisah rasul sebagai contoh bahwa kaki rasul Paulus dibelenggu >>>
Kisah rasul 16 : 24, Sesuai dengan perintah itu, kepala
penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu
kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Inilah pergumulan yang dihadapi oleh rasul Paulus yaitu yang pertama
tangan digigit oleh ular dan kemudian yang kedua adalah kakinya dibelenggu.
Dan ini merupakan suatu penderitaan/sengsara. Inilah saudaraku! kita menghadapi
penderitaan dalam pemberitaan Firman.
Ada dua macam belenggu/sengsara/penderitaan yang pertama di dalam:
- Pengkhotbah 7 : 26, Dan aku menemukan sesuatu yang
lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala, yang hatinya adalah
jerat dan tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari
padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.
Jadi ini adalah belenggu yang negatif yaitu perempuan Babel dengan belenggu
yaitu belenggu dosa. Belenggu dosa ini tidak pasif tetapi ia berkembang sampai
puncaknya adalah dosa Babel yaitu dosa sex dan dosa makan minum >>>
ini yang membelenggu manusia sampai pada anak TUHAN. Belenggu dosa ini juga
mengakibatkan sengsara/penderitaan; jadi dunia ini menipu dengan mengatakan
bahwa berbuat dosa itu adalah pesta. Dunia/setan ini menipu dengan mengatakan
ada pesta sex, ada pesta narkoba, disebut pesta, pesta, tetapi sesungguhnya
hidup dalam dosa itu merupakan suatu penderitaan.
Di dalam srt Petrus diistilahkan penderitaan karena dosa, itu adalah suatu
pukulan.
1 Petrus 2 : 20, Sebab dapatkah disebut pujian, jika
kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat
baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada
Allah.
Saudara ingat, ada orang yang turun dari Yerusalem menuju ke Yerikho, ia dirampok
dan dipukul, inilah orang yang berbuat dosa, ia seperti dipukul/dirampok oleh
setan sampai satu waktu ia mati rohani/binasa. Kita jangan membiarkan belenggu
dosa ini sebab kalau dibiarkan, maka ia akan berkembang pada dosa Babel. Sekalipun
dosa itu dikatakan dosa yang kecil, kita jangan membiarkan menjerat sebab
dosa itu akan berkembang.
- Sekarang kita akan melihat belenggu yang kedua dan ini adalah belenggu
yang positif yaitu di dalam 2 Timotius 2 : 9, Karena pemberitaan
Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi
firman Allah tidak terbelenggu.
Waktu yang lalu kita sudah membahas bahwa rasul Paulus di dalam pemberitaan
injil, ia memberitakan injil keselamatan/Firman penginjilan dan ini penting
sebab untuk menambah jumlah/kuantitas dan juga ia memberitakan injil tentang
kemuliaan Kristus/Firman pengajaran untuk menambah kualitas. Belenggu yang
kedua ini adalah belenggu karena Firman ALLAH.
Jadi ada dua belenggu dan kita tinggal memilih yaitu belenggu dosa atau belenggu
karena Firman ALLAH. Salah satu contoh adalah karena pemberitaan Firman, maka
kita harus jauh-jauh datang sekalipun hujan dan ini adalah belenggu bukan karena
dosa tetapi belenggu karena pemberitaan Firman ALLAH, ini juga merupakan pemberitaan
tetapi diistilahkan oleh rasul Petrus yaitu penderitaan karena kehendak ALLAH.
1 Petrus 2 : 19,
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah
menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Penderitaan karena kehendak ALLAH/Firman ALLAH bukanlah merupakan suatu pukulan,
tetapi merupakan kasih kerunia. Sama-sama belenggu, tetapi hasilnya berbeda,
kalau belenggu dosa >>> menderita/dipukul sampai luka dan pingsan bahkan
sampai mati, tetapi kalau penderitaan karena kehendak ALLAH/penderitaan karena
Firman ALLAH, bukanlah pukulan tetapi itu adalah kasih karunia ALLAH Terutama
menderita karena Firman pengajaran. Kita akan membandingkan dengan Kisah rasul
5, kita sebagai manusia berdosa, sebenarnya tidak layak menderita untuk TUHAN,
yang layak bagi kita adalah kita menderita/mendapatkan pukulan karena kita berdosa.
Tetapi rasul-rasul bersyukur karena dianggap layak menderita karena Firman/layak
menderita untuk TUHAN >>> Kisah rasul 5 : 41, 42,
41. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena
mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
42. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di
rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
Jadi ini saudaraku! sangat jelas! sebenarnya kita ini tidak layak karena penderitaan
Firman, terutama Firman pengajaran. Yang layak adalah kita menderita karena
dosa dan itu yang mendatangkan pukulan dan kebinasaan. Tetapi puji syukur kepada
TUHAN sebab TUHAN menganggap kita layak untuk menderita dan ini bukanlah suatu
pukulan tetapi itu adalah kasih karunia dan kebahagiaan. Petrus dkk meninggalkan
mahkamah agama dengan gembira/bahagia. Saya ulangi, sebenarnya manusia berdosa
siapapun dia, tidak layak menderita karena YESUS sebab YESUS tidak berdosa >>>
bagaimana mungkin orang berdosa mau menderita untuk orang yang tidak berdosa
>>> tidak mungkin bisa. Tetapi kalau kita dianggap layak oleh TUHAN,
kita dianggap layak menderita karena FIRMAN, maka itu adalah suatu kebahagiaan.
Kita jangan merasa terpaksa tetapi sungguh-sungguh, baik yang menyampaikan Firman
maupun yang mendengarkan. Kita jangan ragu-ragu, sebab rasul Paulus sudah mengatakan
>>> ‘ingatlah akan belengguku’. Dalam pelayanan kita yang
dibina oleh Firman pengajaran harus ada tanda sengsara/ harus ada tanda belenggu
dan ini bukan merupakan pukulan tetapi merupakan kasih karunia yang melebihi
apapun.
Sekarang kegunaan dari kasih karunia/anugerah/kemurahan yaitu:
- Titus 2 : 11, Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan
semua manusia sudah nyata. untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Roma 3 : 23, Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah,
Semua manusia/katakan siapa saja ia sudah berbuat dosa/telanjang sehingga
sudah kehilangan kemuliaan ALLAH seperti Adam dan Hawa dan ini harus dikutuk/harus
dibinasakan sebab upah dosa itu adalah maut. Bagaimana jalan keluarnya supaya
kita tidak dihukum? sebab hanya orang yang memiliki kasih karunia yang dapat
diselamatkan >>> Roma 3 : 24, dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Dibenarkan = diselamatkan. Jadi, kasih karunia itu seharga dengan Darah YESUS/Korban
YESUS/penebusan oleh Darah YESUS. Jadi jalan keluarnya hanya melalui kasih
karunia. Kalau kita tidak mau menderita karena TUHAN sehingga kita tidak mendapatkan
kasih karunia, maka kita tidak akan selamat. Oleh sebab itu, biarlah sekarang
ini kita menderita karena YESUS, dibelenggu karena pemberitaan Firman sebab
ini untuk menyelamatkan kita. Semoga kita mengerti.
Prosesnya supaya kita diselamatkan oleh kasih karunia, sederhana saja yaitu
kita mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama dan jika sudah diampuni,
jangan berbuat dosa lagi >>> hanya ini yang sudah dapat menyelamatkan/membenarkan
kita.
Sebagai contoh bagaimana kasih karunia ini menyelamatkan manusia dari hukuman
dan ini sudah terjadi yaitu di jaman Nuh. Nuh diperintahkan oleh TUHAN untuk
membuat bahtera dan ini merupakan suatu penderitaan sebab tidak ada hujan,
tidak ada angin bahkan mungkin Nuh diejek/diolok-olok sebab membuat bahtera
di atas gunung. Nuh menderita karena kehendak TUHAN, tetapi dibalik penderitaan,
Nuh mendapatkan kasih karunia TUHAN.
Inilah salah satu contoh dari penderitaan karena kehendak TUHAN >>>
Kejadian 6 : 5 – 8,
5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan
hal itu memilukan hati-Nya.
7. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan
itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata
dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan
mereka."
8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Bukan orang kaya, orang pandai yang dapat lolos dari hukuman TUHAN tetapi
hanya orang yang mendapatkan kasih karunia yang dapat lolos dari penghukuman
dan ini adalah fakta yang benar-benar sudah terjadi bagaimana TUHAN menyelamatkan
Nuh sekeluarga karena Nuh mendapatkan kasih karunia. Bukan karena Nuh seorang
yang pandai atau seorang yang kaya. Jadi Tuhan bekerja dimulai dari awal dengan
kasih karunia, IA tidak bekerja dengan memberi uang. Begitu juga sekarang
dengan kita, kalau kita menerima kasih karunia, maka kita akan bebas dari
hukuman y.a.d yaitu api yang akan membakar dunia ini sampaipun api neraka.
Oleh sebab itu kita harus tetap berpegang pada kasih karunia TUHAN walaupun
harus menderita.
Semoga apa yang terjadi di jaman Nuh ini membuat kita yakin, sebab ini bukanlah
main-main tetapi sudah terjadi, dunia ini sudah pernah dihukum, hanya kasih
karunia yang dapat menyelamatkan, bukan uang dolar dsbnya. Demikian juga nanti
diakhir jaman, dunia nanti akan dihukum dengan api dari langit dan hanya orang
yang mendapat kasih karunia yang diselamatkan sampai pada api neraka. Semoga
kita dapat mengerti.
Praktek dari orang yang dibenarkan/mendapat kasih karunia >>> Titus
2 : 12,
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan
duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia
sekarang ini yaitu:
- tinggalkan dosa/hidup dalam kebenaran, menjauhi dosa. Sebab begitu
kita berbuat dosa, maka kasih karunia itu akan hilang. Oleh sebab itu
kita jangan main-main dengan dosa sebab sekalipun kecil tetapi dosa itu
membelenggu sampai kita akan diseret ke dosa Babel. Lebih baik jika kita
sudah diselamatkan dari api yang akan menghukum dunia, maka prakteknya
harus jelas yaitu hidup di dalam kebenaran/menjauhi dosa.
- supaya kita hidup bijaksana = taat dan dengar-dengaran kepada Firman.
Ini yang akan selamat (Mat 7 >>> orang yang bijaksana, seperti
mendirikan rumah di atas batu).
- adil = tidak memihak = tidak pilih kasih
- beribadah dan melayani TUHAN di dalam dunia sekarang ini. Beribadah
itu satu paket dengan pelayanan.
Beribadah di dunia ini mengarah kepada ibadah di Tahta ALLAH >>>
Wahyu 22 : 3, Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta
Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan
beribadah kepada-Nya,
Jadi, ibadah di dunia ini adalah latihan/adaptasi untuk nanti beribadah di
Tahta ALLAH. Jadi kalau di dunia ini kita tidak senang beribadah/tidak setia
dalam ibadah karena sangat lama, bagaimana kalau di surga yang siang malam
harus beribadah? Oleh sebab itu sekarang ini kita dilatih di dalam tiga macam
ibadah pokok sampai nanti di dalam Kisah rasul 2 : 46, >>>
tiap-tiap hari beribadah dan ini suatu peningkatan, dari tiga macam ibadah
pokok menjadi tiap-tiap hari beribadah di dalam bait ALLAH dan satu waktu
nanti, siang malam kita beribadah di surga menyembah TUHAN. Inilah orang
yang mendapatkan kasih karunia, ia akan bebas dari hukuman sampai dengan hukuman
api neraka. Semoga kita mengerti.
- 1 Petrus 1 : 13 – 16,
13. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu
seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan
Yesus Kristus.
14. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang
menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15. tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti
Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16. sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Menyucikan kita sampai menjadi sama suci dengan TUHAN YSESUS = tidak bercacat
cela.
Tadi di bagian yang pertama, kita mendapatkan kasih karunia dengan kita diselamatkan,
dengan bukti-bukti kita hidup benar, taat dan dengar-dengaran serta adil dan
melayani TUHAN terutama di dalam tiga macam ibadah pokok yang nanti akan meningkat
menjadi setiap hari beribadah dan akan lebih meningkat lagi dengan beribadah
siang malam di bait ALLAH. Sekarang bagian yang kedua ini kita mendapatkan
kasih karunia dengan kita disucikan sampai kita menjadi sama suci seperti
TUHAN YESUS = tidak bercacat cela = sempurna. Semoga kita mengerti.
Siapa yang menyucikan kita? yaitu ALLAH Tri Tunggal menyucikan tubuh, jiwa
, dan roh kita. Dan ini sudah cocok sebab di dalam ruangan suci, kita beribadah
kepada ALLAH Tri Tunggal yaitu:
- kebaktian Minggu/ibadah raya, tekanannya itu kita beribadah kepada
ALLAH Roh.Kudus / pelita emas >>> ada karunia dan urapan Roh.
Kudus >>> kita bersekutu dengan ALLAH Roh.Kudus.
- kebaktian pendalaman alkitab/ meja roti sajian kita bersekutu dengan
ANAK ALLAH di dalam Firman pengajaran dan perjamuan suci.
- kebaktian doa penyembahan/ mezbah dupa emas >>> persekutuan
dengan ALLAH BAPA di dalam kasih.
Jadi jelas! Di dalam ibadah sistim penggembalaan, kita beribadah kepada
ALLAH Tri Tunggal, mengapa? Seperti ALLAH, Satu Pribadi dengan Tiga Oknum
yaitu ALLAH BAPA, ALLAH ANAK dan ALLAH Roh.Kudus. Kita juga, memiliki
tiga oknum yaitu ada tubuh, jiwa dan roh dan ini sudah cocok, jangan hanya
sepertiga saja, tetapi kita sungguh-sungguh beribadah kepada ALLAH Tri
Tunggal dengan tubuh, jiwa dan roh kita/seluruh hidup kita. Seluruh tubuh
ini berarti tubuh, jiwa dan roh.
Mari! kita teliti satu persatu dan dimulai dari:
- ANAK ALLAH Yang menyucikan kita lewat Firman dan perjamuan
suci/meja roti sajian >>> Yohanes 15 : 3, Kamu
memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Ini sangat jelas! Bahwa kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah
Kukatakan = Firman yang dibukakan/ayat menerangkan ayat/Firman pengajaran.
Disucikan dari dosa apa? ini memang sudah berulang-ulang saya katakan,tetapi
tidak mengapa saya katakan lagi yaitu disucikan dari dosa Yudas >>>
Yohanes 13 : 10,11
10.Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah
membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.
Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
11. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata:
"Tidak semua kamu bersih."
Ini adalah penyucian oleh ANAK ALLAH terutama dari dosa Yudas. Apa dosa
Yudas itu? yaitu:
- mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus karena
Yudas itu memiliki keinginan jahat/ingin akan uang.
- Yudas juga ditulis sebagai seorang pengkhianat. Waktu YESUS memanggil/memilih
keduabelas rasul, maka yang terakhir adalah Yudas Iskariot yang mendapatkan
gelar: yang mengkhianati YESUS. Dosa pengkhianatan ini berarti tidak
setia didalam ibadah pelayanan dan ini yang harus disucikan oleh ANAK
ALLAH lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci. Tidak setia dan
jahat itu satu paket. Dalam Matius 25 >>> hamba yang memiliki
satu talenta >>> hei hamba yang jahat dan malas >>>
ini adalah dosa Yudas, kalau jahat/pencuri, pasti tidak setia/malas.
Matius 25 : 25, 26, 30
25. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu
di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur
dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang
paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Hamba yang jahat dan malas = hamba yang tidak berguna sekalipun ia adalah
seorang yang hebat. TUHAN tidak melihat kehebatan seseorang, tetapi Yang
IA lihat adalah kesetiaannya dan ini baru berguna.
Kalau dosa kejahatan dan tidak setia ini disucikan, maka kita akan menjadi
hamba yang setia dan baik >>> Matius 25 : 21,
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku
akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Perhatikan! Kesetiaan dan kebaikan itu akan menutupi segala kekurangan
dan kelemahan kita sehingga kita akan dipercaya perkara/pelayanan yang
lebih besar. Belum tentu orang yang khotbahnya hebat, ia akan dipercayakan
perkara/pelayanan yang lebih besar.
Hasil dari kebaikan dan kesetiaan adalah turut di dalam kebahagiaan Tuanmu.
Kita akan mengalami kebahagiaan surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh
keadaan apapun, sekalipun tidak memiliki uang yang banyak, tetapi kita
merasa berbahagia karena kita setia dan baik. Daripada pengkhianat dan
pencuri, sekalipun memiliki banyak uang, tetapi hidupnya tidak berbahagia,
yang ada hanyalah ratapan dan kertak gigi, setiap hari ada tangisan. Mari!
ANAK ALLAH mau menyucikan kita di dalam ruangan suci dalam sistim penggembalaan
>>> ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
- ALLAH Roh.Kudus menyucikan kita di dalam ibadah raya/pelita
emas >>>
1 Petrus 1 : 2, yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai
dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya
taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih
karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Roh. Kudus menyucikan kita supaya kita taat dan dengar-dengaran = setia
sekalipun harus menderita. Seperti YESUS Yang taat sampai mati. Banyak
kali kehendak daging ini ‘A’ tetapi kehendak TUHAN itu ‘B’
dan ini bertentangan. Jadi ALLAH Roh.Kudus menyucikan kita sampai kita
menjadi taat dan dengar-dengaran sekalipun bertentangan dengan kehendak
kita/sengsara bagi daging. Semoga kita dapat mengerti.
- ALLAH BAPA menyucikan kita lewat penyembahan/mezbah
dupa emas >>>
1 Tesalonika 5 : 23, 24
23.Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan
Yesus Kristus, Tuhan kita.
24.Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
*ALLAH BAPA menyucikan dengan kasihNYA, tubuh, jiwa dan roh kita sampai tidak
bercacat cela. Oleh sebab itu kita harus intensif di dalam tiga macam ibadah
sebab kita juga mengalami penyucian yang intensif dari ALLAH Tri Tunggal.
*selain menguduskan, disebut juga sebagai Pemelihara, penyucian itu satu tingkat
dengan pemeliharaan, sebab seperti Pokok Anggur >>> AKUlah Pokok
Anggur Yang Benar, BAPAKUlah Pemeliharanya. Kemudian di ayat tiga dikatakan:
‘kamu memang sudah bersih’ >>> pemeliharaan dan penyucian
itu satu tingkat, artinya kalau hidup kita disucikan, maka pasti dipelihara
oleh TUHAN. Semakin kita disucikan, semakin jelas pemeliharaan TUHAN itu.
Di dalam Keluaran 16, tentang manna yang turun dari surga, saya ajarkan di
Lempin-El: kebutuhan pokok seorang hamba TUHAN itu bukannya beras, bukan uang
tetapi kebutuhan sehari-hari dari seorang hamba TUHAN itu adalah penyucian.
Sebab kalau disucikan, maka urusan pemeliharaan adalah urusan Bapa di surga
sebab DIA adalah ALLAH Yang Setia dan akan menggenapi janjiNYA. Mari! kita
bersungguh-sungguh dihari-hari ini dengan beribadah kepada TUHAN dalam sistim
seperti Yakub, jangan seperti Esau. Semoga kita mengerti.
- 1 Petrus 5 : 10, Dan Allah, sumber segala kasih karunia,
yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan
melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita
seketika lamanya.
Melengkapi ini di dalam terj.lama = menyempurnakan, dalam arti menjadi sama
mulia. Tadi sudah diterangkan, menjadi sempurna, dalam arti tidak bercela.
Menderita karena TUHAN/Firman, maka disitulah kasih karunia TUHAN sedang bekerja
untuk:
- menjadikan kita sama mulia dengan TUHAN.
- membuat kita teguh, kuat dan kokoh = kuat hati.
*Kasih karunia ini melebihi uang karena dapat menyelamatkan kita. Apa
buktinya kita hidup selamat sampai dapat beribadah, hidup benar sampai
melayani dalam sistim penggembalaan, sekarang ini kita tekun di dalam
tiga macam ibadah, kemudian setiap hari beribadah dan akan meningkat menjadi
beribadah siang dan malam di dalam surga >>> Kisah rasul
2 : 42, 46
42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
46. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari
dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara
bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
*Kasih karunia ini selain menyucikan/ALLAH Tri Tunggal menyucikan tubuh,
jiwa dan roh, juga memelihara asal kita mau disucikan. Kalau kita hidup
suci, maka pasti ada jalan TUHAN untuk memelihara kita sekalipun kita
tidak memiliki ijazah/memiliki ijazah, tidak memiliki toko/memiliki toko
>>> ini sama di hadapan TUHAN asal kita hidup suci, maka TUHAN
dapat memelihara dengan caraNYA Yang ajaib. Bangsa Israel tidak dapat
menabur dan menuai, TUHAN memelihara mereka dengan memberi manna dari
surga.
*Kasih karunia untuk:
- menyempurnakan = menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS.
- menjadikan kita kuat hati >>> ini penting, sekalipun kita
sudah mengarah kepada kesempurnaan, tetapi kalau tidak kuat hati, maka
tidak akan gunanya.
Mari sekarang kita bahas terlebih dahulu bagian a yaitu kasih karunia itu
menyempurnakan/menjadikan kita sama mulia dengan TUHAN YESUS. Penderitaan
yang kita alami karena Firman/karena YESUS/belenggu, TUHAN ibaratkan seperti
penderitaan dari seorang ibu yang akan melahirkan.
Yohanes 16 : 21, Seorang perempuan berdukacita pada saat
ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan
penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan
ke dunia.
Jadi, belenggu karena Firman/penderitaan karena Firman/penderitaan karena
YESUS, bukanlah penderitaan yang terus menerus/tidak berhenti, tetapi penderitaan
seperti perempuan yang akan melahirkan >>> selama sembilan bulan
sepuluh hari,ia menderita dan pada saat proses melahirkan, ada yang sakit
selama satu jam ada yang lebih lama lagi, tetapi setelah bayinya lahir, maka
siibu akan lupa semua penderitaannya. Rasul Paulus mengistilahkan penderitaan
itu sama seperti penderitaan bersalin >>> Galatia 4 : 19,
Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai
rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Rupa Kristus/sifat Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Penderitaan kita ini:
- seperti ibu yang akan melahirkan/bersalin supaya lahir seorang bayi.
- supaya Rupa Kristus menjadi nyata di dalam hidup kita.
Apa artinya ini? supaya kita mengalami keubahan hidup/kelahiran baru. Jadi,
TUHAN ijinkan kita menderita secara daging ini/penderitaan seperti seorang
ibu yang akan melahirkan/supaya lahir seorang bayi dan juga supaya Rupa Kristus
menjadi nyata, dan kalau keduanya itu digabungkan, maka akan menjadi kelahiran
baru/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia mulia
seperti YESUS.
Jadi menurut injil Yohanes, penderitaan kita ini seperti perempuan yang hendak
melahirkan seorang anak.
Sedangkan menurut srt Galatia, aku menderita sakit bersalin lagi, supaya rupa
Kristus/hidup Kristus menjadi nyata di dalam hidup kita, artinya suatu proses
kelahiran baru
Kalau tanpa penderitaan/tanpa salib, kita tidak dapat berubah. TUHAN YESUS
juga, jika tanpa salib/tanpa penderitaan, maka IA tidak dapat menjadi mulia
dan naik ke surga. IA masih tetap menjadi Manusia Yang masih membutuhkan makan.
Tetapi begitu IA mati disalib dan kemudian bangkit dalam Tubuh Yang Mulia, demikian
juga dengan kita, kalau kita mau menderita karena Firman/karena Kristus, menderita
daging karena kehendak TUHAN, maka kita akan mengalami keubahan hidup dari manusia
daging menjadi manusia rohani dan satu waktu jika YESUS datang kembali, maka
kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan YESUS.
Sekarang apakah kita ini sudah diubahkan? Kita belajar dari bayi yang akan
lahir >>> sebelum bayi itu lahir, maka siibu akan terus merasa sakit,
tetapi begitu bayi itu lahir, maka selesailah penderitaan itu. Juga bagi siswa/i,
sebelum saudara berubah, maka saudara akan terus merasa sakit dan ini merupakan
kesalahan kita. Kalau TUHAN ijinkan kita menderita, kita tidak mau berubah >>>
kita difitnah, kita membalas dengan juga memfitnah, maka kita akan terus menerus
difitnah. Seandainya kita difitnah, tetapi kita diam saja, maka itu berarti
bayi itu sudah lahir dan selesailah penderitaan itu.
Mari saudaraku! sekarang ini kita biarkan bayi itu lahir/terjadilah pembaharuan.
Awal dari pembaharuan adalah seperti bayi yang baru lahir. Apa kelebihan dari
seorang bayi sehinggga ia dipuji oleh TUHAN? TUHAN berbicara soal mulut bayi.
Mulut ini menentukan apakah masa depan kita menjadi baik atau tidak >>>
Matius 21 : 16,
lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan
anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah
kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan
puji-pujian?"
Kesukaan dari mulut bayi ini ada dua yaitu:
- suka minum susu/suka makan Firman TUHAN. Inilah sifat dari
bayi yang merindukan air susu yang murni dan yang rohani/Firman penggembalaan
lebih dari segala sesuatu >>> 1 Petrus 2, kita diubahkan
menjadi seperti bayi yang suka minum susu. Air susu yang murni ialah air susu
Ibu dan jika ditambah dengan yang rohani/Firman dari Ibu = Gembala, maka akan
menjadi Firman penggembalaan. Saya sudah pernah memberi contoh: kalau ada
seorang bayi yang menangis karena ia lapar, maka orang tuanya memberikan kunci
kontak mobil yang harganya mahal, maka bayi itu akan tetap menangis karena
yang ia butuhkan adalah susu, bukan kunci kontak mobil.
- Inilah orang yang lahir baru >>> menderita, kemudian ia berubah
seperti bayi yang baru lahir dan (ke dalam) mulutnya selalu merindukan air
susu Ibu/Firman penggembalaan dan (ke luar) hanya keluar puji-pujian >>>
‘Engkau telah menyediakan puji-pujian’. Yang keluar hanya
memuji dan menyembah TUHAN, bukan dusta, bukan gosip. Kalau hanya
dusta, gosip dllnya yang kita keluarkan dari mulut ini, maka kita akan terus
menerus menderita sebab bayi itu belum lahir. Bayi itu tidak boleh lahir lewat
operasi/jalan pintas. YESUS juga tidak melakukan jalan pintas, tetapi IA harus
disalib. Apakah kita mau terus menderita? Sebelum kita merindu akan Firman
penggembalaan, maka kita akan terus menderita karena bayi itu belum lahir,
sampai rasul Paulus pun menderita sakit bersalin karena sidang jemaat tidak
mau menerima Firman penggembalaan karena merasa bosan, terlalu lama sehingga
mengantuk sehingga keluarnya juga masih memfitnah, masih berdusta masih berkata
yang sia-sia dlsbnya.
Mari! sekarang ini kita menjadi bayi. Sebab kalau mulut ini baik, maka hari
depan menjadi baik >>> 1 Petrus 3 : 10, "Siapa
yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Jaga mulut kita sebab ini adalah hari depan kita. Mari! bagi rekan-rekan hamba
TUHAN, jika saudara menginginkan pelayanan yang baik dan juga bagi kaum muda,
jika saudara menginginkan masa depan yang baik, maka saudara harus menjaga
mulut ini. Sebagai contoh adalah kakak saya yang tertua, pada waktu masih
bayi, ia tidak minum Asi tetapi minum susu kaleng, tetapi suatu hari susu
yang diminum itu kehabisan stock/persediaan karena pada waktu itu kita tinggal
di desa, sehingga diganti dengan susu yang lain, tetapi karena tidak cocok,
maka kakak saya itu mau mati. Oleh sebab itu kita harus satu pengajaran, jangan
banyak-banyak, sebab banyak orang yang mengatakan:’kalau hanya gembala
yang memberitakan Firman, maka akan menjadi bosan >>> saudara mau
memilih bosan atau mati’. Tidak boleh bosan, sebab kalau bosan juga
akan mati.
Paling murni adalah air susu ibu dan saudara dapat melihat, jika gembala itu
berbicara tentang nikah, apakah nikah dari gembala itu sudah benar atau tidak.
Gembala berbicara tentang persepuluhan, apakah gembala itu juga sudah benar
tentang persepuluhan itu? Saudara dapat melihat, sehingga kita semua dapat
menjadi yakin tentang Firman yang paling murni itu. Firman penggembalaan itu
juga adalah Firman yang paling murni sebab tidak mencomot sini maupun mencomot
dari sana sebab hal ini akan berbahaya. Sebagai contoh: semalam saya mendapatkan
telepon yang mengatakan bahwa si A itu begini dan begitu, dan yang dimaksud
adalah tentang telinganya, maka saya akan membawakan Firman tentang telinga.
Tetapi kalau Firman TUHAN disampaikan berurutan, maka akan kelihatan, sebab
gembala menyinggung soal telinga, padahal Firman TUHAN sama sekali tidak ada
sangkut pautnya dengan telinga dan ini berarti gembala itu menembak seseorang.
Semoga kita dapat mengerti.
Kasih karunia itu membuat kita:
- sama mulia dengan YESUS >>> ini terus menerus kita diubahkan sampai
satu waktu jika YESUS datang yang keduakalinya, maka kita menjadi sama mulia/sempurna
dengan YESUS. Dan ini dimulai dari mulut seperti mulut bayi yaitu ke dalam
merindukan Firman yang murni/Firman penggembalaan, sedangkan keluar, hanya
mengeluarkan puji-pujian dan menyembah TUHAN, bukan perkataan yang sia-sia.
- kuat hati >>> 1 Petrus 5 : 10, selain melengkapi
(terj.lama adalah menyempurnakan), meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan
= kuat hati. Ini penting, sebab kalau tidak berubah, maka tidak dapat
naik ke surga sebab kita masih menjadi manusia daging. Demikian juga kalau
kita tidak kuat hati, maka kita tidak akan bisa menantikan kedatangan YESUS
Yang keduakalinya.
Sekarang kita akan membahas bagian b yaitu kuatkan dan teguhkan
= kuat hati.
Mazmur 27 : 14, Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Kuat hati itu diperlukan untuk menghadapi apa? Kita belajar dari Yozua, waktu
Yozua mau masuk ke Kanaan dan ini adalah gambaran dari kegerakan hujan akhir/kedatangan
dari YESUS Yang keduakalinya, maka TUHAN sebanyak empat kali berpesan kepada
Yozua agar menguatkan hatinya. Yozua 1 : 6, 7, 9, 18,
6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa
ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka
untuk diberikan kepada mereka.
7. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah
hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu
oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau
beruntung, ke manapun engkau pergi.
9. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah
kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau
pergi."
18. Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu,
apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan
dan teguhkanlah hatimu!"
Untuk memasuki Kanaan/kedatangan YESUS Yang keduakalinya/kegerakan hujan akhir
maka TUHAN berpesan untuk kuatkan dan teguhkan hati dan mengapa sampai empat
kali disebutkan? Sebab untuk menghadapi pengajaran-pengajaran sesat.
Di dalam perjanjian baru, TUHAN YESUS juga menasihatkan kepada murid-murid
untuk berhati-hati dalam menghadapi pengajaran sesat >>> Matius
24 : 4, 5, 11, 24,
4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang
menyesatkan kamu!
5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah
Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
11. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
24. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya
mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Ini adalah khotbah akhir jaman.
Ay 23, istilah ini banyak dikatakan oleh banyak orang bahwa ada Mesias di sini,
hadirat TUHAN ada di sini, luar biasa, bukan semuanya salah tetapi kita harus
berhati-hati agar kita jangan disesatkan.
Menyesatkan orang pilihan = orang yang sudah menerima Firman pengajaran/sudah
menerima pengajaran/Kabar Mempelai, bisa disesatkan dan ini yang dikatakan oleh
alm.bpk.pdt Totaijs.
Empatkali dikatakan untuk kuatkan dan teguhkan hati:
- empatkali = melanda empat penjuru bumi.
- empatkali kuatkan dan teguhkan hati = tidak goyah dalam menghadapi banyak
pengajaran tetapi tetap teguh pada satu pengajaran yang benar.
- empatkali = penyembahan yang benar.
Kalau pengajaran kita benar, maka penyembahan kita juga benar. Kalau pengajaran
kita palsu, maka penyembahan kita juga palsu. Wahyu 19 : 1, 3, 4, 6
1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan
kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik
sampai selama-lamanya."
4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur
dan
menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
Haleluya."
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau
air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Ay 6 di surga Haleluyah, maka di bumi juga harus sama yaitu Haleluyah.
Empatkali disebutkan ‘Haleluyah’ dan ini adalah penyembahan yang
benar.
Mari!
- empatkali kuatkan dan teguh hati, supaya kita tidak goyah oleh pengajaran
yang sesat yang melanda empat penjuru dunia.
- empatkali kuatkan dan teguhkan hati untuk melawan empatkali pengajaran
sesat supaya kita tetap berpegang pada satu pengajaran yang benar dan mendorong
kita untuk menyembah dengan benar >>> ‘Haleluyah’. Penyembahan
yang benar didorong oleh pengajaran yang benar dan merupakan pantulan dari
surga ke bumi untuk menyambut kedatangan YESUS.
Wahyu 19 : 8, 9,
8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang
benar dari orang-orang kudus.)
9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang
diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan
ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Kuat dan teguhkan hati dalam menghadapi pengajaran sesat >>> kita
tetap menyembah TUHAN >>> Haleluyah.
Menghadapi pencobaan kita jangan mengomel tetapi kuatkan dan teguhkan hati >>>
kita tetap menyembah TUHAN >>> Haleluyah.
Satu waktu, jika YESUS datang kembali yang keduakalinya, kita akan terangkat
dengan suara yang besar, Satu Tubuh, Satu suara >>> Haleluyah, untuk
menyambut kedatangan YESUS yang keduakalinya dan kita masuk ke dalam Pesta Nikah
Anak Domba. Semoga kita mengerti.
Saya sudah pernah menerangkan, dulu, manusia itu diciptakan dengan memakai satu
bahasa, tetapi karena manusia itu mau membangun menara Babel, bukannya membangun
Tubuh Kristus, maka bahasa itu diserakan oleh TUHAN. Sekarang lewat satu pengajaran
yang benar, TUHAN mau membangun Satu Tubuh Kristus yang sempurna dengan satu
suara lagi yaitu Haleluyah, untuk menyambut kedatangan YESUS yang keduakalinya.
Kita bersama dengan TUHAN selamanya.
Inilah kasih karunia >>> menyelamatkan kita, menyucikan kita sampai
menyempurnakan kita dan kita bertemu dengan YESUS saat DIA datang kembali.
Kitab Kejadian diawali dengan kasih karunia yang diwakili pada waktu jaman
Nuh dan juga di dalam kitab Wahyu diakhiri dengan kasih karunia >>>
Wahyu 22: 20, 21
20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya,
Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Tadi di dalam srt Kolose 4 : 18, Salam dari padaku, Paulus.
Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku. Kasih karunia
menyertai kamu.
juga dituliskan tentang kasih karunia. ‘Ingatlah belengguku’ kalau
kita berada di dalam belenggu/penderitaan karena YESUS, maka kita memiliki kasih
karunia untuk menyelamatkan, menyucikan sampai menyempurnakan untuk menyambut
kedatangan YESUS yang keduakalinya. Dari awal kitab Kejadian sampai dengan akhir
di dalam kitab Wahyu, kasih karunia/anugerah TUHAN menyertai kita sampai kita
bersama DIA selama-lamanya.
Mari! apa yang tidak baik/apa yang sulit/apa yang tidak mungkin >>>
kasih karunia/anugerah TUHAN Yang akan menolong kita. TUHAN memberkati.
TAMAT UNTUK KITAB KOLOSE
Dilanjutkan berikutnya dengan KITAB YUDAS
1