Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kolose 4 : 17, Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Ini adalah salah satu bentuk pergumulan yaitu kita bergumul supaya pelayanan yang kita terima dari TUHAN itu, dapat kita jalankan dengan sepenuhnya.

Salah satu arti dari kata sepenuhnya ada di dalam Kisah rasul 20 : 24, Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Tidak menghiraukan nyawaku = dijalankan dengan sepenuhnya. Jadi pelayanan sepenuhnya = menyelesaikan pelayanan itu sampai mencapai garis akhir.

Garis akhir dari seorang hamba TUHAN/anak TUHAN itu ada dua yaitu:

  • jika diijinkan oleh TUHAN, maka ia akan meninggal dunia.
  • hidup sampai TUHAN YESUS datang kembali yang kedua kalinya.
    Inilah yang disebut, kita bergumul supaya pelayanan itu dijalankan dengan sepenuhnya/sampai mencapai garis akhir.

Hasilnya jika kita melayani dengan sepenuhnya >>> 2 Petrus 1 : 10, 11,
10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Jika kita melayani dengan sepenuhnya, maka hasilnya juga akan penuh untuk kita masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal. Semoga kita mengerti akan hal ini.

Kita sudah mempelajari tentang hal ini, sebab sementara kita mau mendapatkan hak penuh ada yang harus dijaga yaitu:

  • supaya kita jangan tersandung seperti Yudas yang tersandung karena keinginan akan uang, ia kehilangan hak penuh sehingga ia binasa untuk selama-lamanya.
  • sesudah kita mendapatkan hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga, maka kita harus menjaga supaya kita jangan menjual hak kesulungan seperti Esau.

Ibrani 12 : 16, Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Hak kesulungan itu adalah:

  • hak untuk menikah >>> dulu bagi bangsa Israel, yang boleh menikah terlebih dahulu adalah anak yang sulung dan tidak boleh di dahului oleh adiknya seperti Lea dan Rachel isteri-isteri Yakub. Dan untuk sekarang ini adalah untuk masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba/hak untuk menikah dengan TUHAN YESUS/nikah yang rohani.
  • hak waris untuk masuk ke dalam kerajaan surga.
    Esau sebagai anak sulung sudah mendapatkan hak kesulungan, tetapi sayang, ia menjual hak itu. Kita sudah melayani TUHAN dengan sepenuhnya, maka kita tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga.

Kita akan menyelidiki mengapa sampai terjadi hal yang demikian/mengapa Esau sampai jatuh/menjual hak kesulungannya supaya kita tidak mengikuti apa yang dilakukan oleh Esau.

Saya istilahkan langkah-langkah kejatuhan dari Esau yaitu:

  1. Kejadian 25 : 25 – 27,
    25. Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
    26. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
    27. Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

    Esau ini pandai berburu. Waktu Esau lahir, maka tandanya:
    • ia berwarna merah. Merah ini menunjuk pada darah dan untuk sekarang ini berbicara tentang bertobat. Esau ini bukanlah seorang Kristen yang biasa tetapi ia dilahirkan dengan warna merah/warna darah dan untuk sekarang ini menunjuk pada anak TUHAN yang bertobat/bukan anak TUHAN yang jahat.
    • ia berbulu sampai seperti jubah. Bulu ini menunjuk pada urapan Roh.Kudus.
    Jadi kehidupan Esau ini benar-benar sebagai seorang Kristen yang baik sebab:
    • ada tanda merah >>> ada pertobatan
    • berbulu seperti jubah >>> ada urapan Roh.Kudus
      Tetapi sayang, ditengah pertumbuhannya itu yang salah. Esau dikatakan pandai berburu >>> sistim ibadah Esau/sistim pelayanannya adalah sistim berburu daging dan inilah kejatuhannya yang pertama.
      Esau sudah bertobat dan ia hidup di dalam urapan Roh.Kudus >>> ini sudah baik, tetapi sayang, sistim ibadahnya adalah sistim berburu daging >>> ia beribadah melayani TUHAN tetapi yang diburu hanyalah masalah daging.
    Sekarang dunia akhir jaman ini dikuasai oleh roh perburuan dan perburuan yang paling subur adalah soal uang/kemakmuran dan hiburan. Sekarang ini orang-orang haus akan hiburan >>> di kota, di desa selalu dipenuhi orang kalau diadakan acara hiburan. Sekalipun kita melihat di televisi ada banyak yang jatuh pingsan bahkan ada yang tewas tetapi tetap saja dipenuhi oleh orang. Sebab memang sekarang ini manusia berburu uang/kemakmuran dan hiburan yang mengarah pada dosa sex dan dosa makan minum. Dan dosa ini terjadi dimana-mana sampaipun di universitas-universitas.
    Dan celakanya, ibadah pelayanan anak-anak TUHAN sekarang ini juga dengan sistim berburu seperti Esau. Ini yang celaka, sebab sebenarnya roh perburuan itu terjadi di padang/di dunia tetapi sudah masuk ke dalam gereja TUHAN seperti Esau.
    Saya katakan celaka, sebab ibadah dan pelayanan dari anak-anak TUHAN sekarang ini memakai sistim berburu dan yang diburu adalah kemakmuran dan hiburan. Ini yang sekarang ditawarkan di dalam ibadah sehingga tidak lagi mengutamakan Firman TUHAN, hal ini sama juga disebut seperti Esau yang meninggalkan kemah untuk pergi berburu dan ini berarti tidak tergembala.
    Sekarang ini banyak anak-anak TUHAN yang beredar-edar hanya untuk mencari kemakmuran dan hiburan
    Berburu = beredar-edar kesana kemari untuk mencari kemakmuran dan hiburan sehingga tidak lagi mengutamakan Firman TUHAN/tidak lagi mencari Firman TUHAN.
    Ini yang disebut dengan kehidupan/ibadah yang tidak tergembala dan juga merupakan kejatuhan Esau yang sering meninggalkan kemah untuk berburu daging ke padang. Kita harus berhati-hati dan ini dimulai dari saya sekalipun saya adalah seorang gembala tetapi saya juga harus tergembala, demikian juga dengan para tua-tua, penginjil-penginjil dan semuanya harus tergembala, jangan berburu daging yaitu beredar-edar hanya untuk mencri kemakmuran dan hiburan.
    Berbeda dengan Yakub, tadi sudah diterangkan tentang kejatuhan Esau tetapi saya akan bandingkan sedikit sebab untuk sekarang ini, semuanya dianggap sama saja. Yakub ini suka tinggal di kemah.
    Kemah ini berarti:
    • penggembalaan
    • tabernakel/pengajaran tabernakel
      Jadi, Yakub suka tinggal di kemah, artinya Yakub tergembala di dalam pengajaran tabernakel dan Mempelai/Firman pengajaran yang benar. Sementara Esau meninggalkan kemah/berburu daging di padang/berburu kemakmuran dan hiburan. Esau dan Yakub ini terlihat sama/tidak ada bedanya, tetapi suatu saat nanti hasilnya benar-benar akan berbeda. Semoga kita mengerti.
  2. Kejadian 27 : 15, Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
    Hati-hati! kalau kita sudah sering menanggalkan pakaian yang indah, maka suatu saat nanti, pakaian itu akan dipakai oleh orang lain.
    Pakaian yang indah = pakaian pelayanan.
    Jadi Esau ini menanggalkan pakaian yang indah hanya untuk berburu daging >>> Esau tidak setia dalam ibadah pelayanan karena mencari kebutuhan hidup sehari-hari.
    Tidak dilarang kalau kita ini bekerja untuk mencari kebutuhan hidup sehari-hari dan ini harus, tetapi jangan sampai kita menanggalkan pakaian yang indah. Sebab akibatnya kalau kita tidak setia dalam ibadah pelayanan = sering menanggalkan pakaian yang indah sampai satu waktu pakaian yang indah itu sudah dipakai oleh orang lain/tempatnya sudah ditempati oleh orang lain, maka kehidupan itu sudah tidak dapat melayani TUHAN = kita akan kehilangan keindahan dalam hidup yang ada hanyalah kebinasaan seperti Yudas >>> jabatannya diambil oleh Matias dan ia tidak pernah mendapatkannya kembali. Pakaian Esau dipakai oleh Yakub sehingga ia meraung-raung tetapi ia tidak pernah mendapatkannya kembali/ia kehilangan keindahan untuk selama-lamanya.
    Mari saudaraku! Dihari-hari ini, biarlah kita meningkatkan kesetiaan di dalam ibadah pelayanan sebab kesetiaan di dalam ibadah pelayanan itu = memperindah kehidupan kita. Saudara mau bersekolah lebih tinggi supaya mendapatkan gelar S1, S2, S3 >>> silahkan! Mau membuka cabang toko di tempat lain >>> silahkan! Dan akan saya doakan. Tetapi nasihat saya: kalau saudara hendak memperindah hidup, maka saudara harus meningkatkan kesetiaan di dalam ibadah pelayanan sebab ini akan memperindah seluruh kehidupan, baik hidup nikah maupun masa depan kita. Sampai nanti keindahan yang terakhir yaitu masuk Pesta Nikah Anak Domba dan kita akan menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Kita jangan menjadi seperti Esau yang menjual hak kesulungan.
  3. Kejadian 25 : 29 – 34,
    29. Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
    30. Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
    31. Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
    32. Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
    33. Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
    34. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

    Dari kehidupan yang tidak tergembala, yang tidak setia dan pada akhirnya mau atau tidak mau, ia menjual hak kesulungannya.
    Mengapa Esau menjual hak kesulungannya? Sebab:
    • ia tidak tergembala/beredar-edar dengan berburu daging.
    • ia sering menanggalkan pakaian yang indah/ia tidak setia di dalam ibadah pelayanan sehingga ia kehilangan keindahan untuk selama-lamanya/kebinasan.
      Tadinya Esau ini adalah pemilik hak kesulungan/hak untuk masuk ke dalam kerajaan surga, tetapi karena ia tidak tergembala dan hanya berburu kemakmuran dan hiburan yang berbau daging, maka pada akhirnya kejatuhan yang ketiga ini adalah ia menjual hak kesulungannya yaitu hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga.

Kita bandingkan dengan Ibrani 12 : 16, 17,
16. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
17. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Esau menjual hak kesulungannya hanya untuk sepiring makanan dan ia disebut sebagai orang yang cabul/mempunyai nafsu yang rendah dan ini berarti untuk sekarang yaitu gereja TUHAN/hamba TUHAN yang suka mengorbankan perkara-perkara rohani untuk mendapatkan perkara-perkara jasmani terutama untuk sepiring makanan/makanan sehari-hari. Contoh: Esau hanya untuk sepiring makanan, dan untuk kita sekarang ini adalah; hanya untuk mendapatkan keuntungan Rp.100,-/untuk sesendok makanan saja, kita seringkali sudah berdusta/mengorbankan perkara yang rohani/mengorbankan kebenaran.
Mari! kita bersungguh-sungguh dihari-hari ini, sebab nanti akan banyak kehidupan seperti Esau yang menjual hak kesulungan/memiliki nafsu yang cabul dan merupakan kejatuhan terakhir dari Esau.
Dan ini akan terjadi lagi yaitu:

  • dimulai dari tidak tergembala, hanya beredar-edar untuk mencari kemakmuran dan hiburan.
  • tidak setia di dalam ibadah pelayanan sampai satu waktu sudah tidak menghargai lagi perkara-perkara yang rohani/mengorbankan perkara yang rohani untuk mendapatkan perkara yang jasmani.

Akibatnya >>> Ibrani 12 : 17, Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Esau kehilangan hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga = ia merang-raung, hidupnya ditandai dengan penuh tangisan sampai pada tangisan yang kekal sebab ia tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya lagi. Kalau kita masih dapat memperbaiki kesalahan, maka itu berarti kita berhenti menangis, tetapi kalau kita tidak dapat memperbaiki kesalahan, maka itu berarti kita berada di dalam keadaan tangisan yang kekal dan kertak gigi untuk selama-lamanya.

Mulai di dunia ini sudah penuh dengan tangisan kalau kita tidak tergembala, tidak setia, memiliki nafsu cabul dengan menjual hak kesulungan sehingga akan sampai pada tangisan yang kekal ditempat yang penuh dengan ratap tangis dan kertak gigi. Kalau masih ada tangisan, maka itu berarti kita tidak berada di dalam kota Yerusalem Baru sebab di dalam kota Yerusalem Baru tidak ada tangisan/tidak ada lagi setetes air mata. Semoga kita mengerti.

Inilah kehidupan Esau yang sudah:

  • memiliki hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga.
  • sudah bertobat dan melayani.
  • ada urapan Roh.Kudus.

Tetapi sayang! Langkahnya/pertumbuhannya yang salah:

  • sebab ia tidak berada di dalam kemah/tidak berada di dalam sistim penggembalaan.
  • ia tidak setia sampai memiliki nafsu yang cabul.
  • ia kehilangan hak kesulungan dengan kehidupan yang ditandai dengan banyak tangisan.

Mari saudaraku! Hati-hati, kalau hidup kita banyak ditandai dengan tangisan/banyak yang ditangisi, kita harus berhati-hati, sebab jangan-jangan hidup kita sudah seperti Esau yang sudah mulai kehilangan hak penuh/hak kesulungan, sampai satu waktu, tangisan yang kekal di tempat yang penuh dengan ratap tangis dan kertak gigi yaitu neraka. Kita harus waspada dan jangan menjual hak kesulungan, tetapi kita mencontohi/meneladani Yakub yang selalu berada di dalam kemah. Yakub tidak memiliki hak kesulungan tetapi lewat sistim penggembalaan/sistim yang benar, Yakub justru mendapatkan hak penuh itu untuk masuk ke dalam kerajaan surga.

Hari-hari ini kita sebagai bangsa kafir yang tidak memiliki hak untuk masuk ke dalam kerajaan surga sama seperti Yakub yang bukan sebagai anak yang sulung, tetapi ia berusaha untuk mendapatkan hak kesulungan/hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Kita juga harus berusaha seperti Yakub.

Sekarang kegiatan dikemah/kegiatan di dalam penggembalaan itu apa?

Kejadian 27 : 15 – 17,
15. Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
16. Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.
17. Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.

Inilah kegiatan-kegiatan di kemah/di dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar.
Kegiatannya:

  1. memakai pakaian yang indah >>> (ay 15) kita jangan melepaskan pakaian ini, sebab nanti kita akan menjadi telanjang.
    Apa arti dari pakaian yang indah? Adalah karunia-karunia Roh.Kudus. Jadi arti dari pakaian indah adalah ketekunan di dalam ibadah/kebaktian umum di mana kita dapat melayani TUHAN dengan karunia-karunia Roh.Kudus. Ada yang menyanyi, ada yang bermain musik, juga ada karunia untuk bersaksi agar dapat saling menguatkan satu dengan yang lain dan dalam tabernakel menunjuk pada pelita emas/ada karunia-karunia Roh.Kudus sehingga benar-benar bersinar.
  2. mahir mengolah/memasak makanan >>> (ay 17). Ribka dan Yakub mahir memasak karena suka tinggal di kemah, tetapi Esau suka berburu dan ini berarti dia berada di luar kemah. Kegiatan di dalam kemah yaitu kegiatan di dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran tabernakel dan Mempelai, kita harus mahir untuk mengolah/memasak yang untuk sekarang ini berarti ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab di mana kita mendapatkan makanan yang rohani yaitu Firman pengajaran dan perjamuan suci yang akan memasakkan/mendewasakan kerohanian kita, sampai satu waktu kita menjadi sempurna yaitu kedewasaan yang sama dengan TUHAN YESUS dan di dalam tabernakel, menunjuk pada meja roti sajian.
    Di hari –hari ini kita harus tekun di dalam kemah, jangan seperti Esau yang selalu berada di luar kemah.
    Ada kegiatan-kegiatan di dalam kemah yang harus kita tekuni yaitu:
    • memakai pakaian yang indah yaitu kgiatan/ketekunan di dalam kebaktian umum di mana kita dapat melayani TUHAN dengan karunia-karunia Roh.Kudus.
    • ketekunan di dalam memasak makanan/ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab di mana kita dapat menerima makanan rohani yaitu Firman pengajaran dan perjamuan suci yang dapat memasakkan/mendewasakan kerohanian kita.
  3. Memalutkan kulit kambing pada tangan dan leher yang licin >>> (ay 16). Leher ini sudah jelas menunjuk pada penyembahan, sedangkan tangan yang diangkat, juga menunjuk pada penyembahan.
    Apa arti dari memalutkan kulit kambing pada tangan dan leher yang licin? Tangan dan leher yang licin itu akan kelihatan dagingnya. Jadi memalut tangan dan leher yang licin itu berarti ketekunan di dalam penyembahan di mana kita dapat menyalut daging yang telanjang/daging yang berdosa dengan kasih ALLAH sampai tidak ada daging yang kelihatan/tidak bercacat cela/tidak ada dosa lagi, sebab semuanya itu sudah ditutup oleh kasih. Sebab kasih itu menutupi dosa (srt Petrus). Dan di dalam tabernakel menunjuk pada mezbah dupa emas.
    Kita jangan menjadi bosan, sebab kita ditunjuk oleh TUHAN dihari-hari ini di dalam kegiatan penyembahan/di kemah yang dibina oleh Firman pengajaran tabernakel dan Mempelai yang benar seperti yang dialami oleh Yakub. Silahkan kita mencari nafkah dan ilmu, tetapi kita jangan meninggalkan kemah, jangan melupakan kemah tetapi kembali ke kemah/kembali ke dalam kandang penggembalaan/sistim penggembalaan.
    Ketekunan di dalam tiga macam ibadah ialah:
    • memakai pakaian yang indah sehingga kita dapat melayani TUHAN dengan karunia-karunia Roh.Kudus/ketekunan di dalam ibadah raya.
    • mengolah makanan/ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab sehingga kita dapat mencapai kedewasaan rohani dengan makan Firman dan perjamuan suci.
    • Memalutkan/menutupi bagian kulit yang telanjang/yang licin >>> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan di mana kita dapat menutupi dosa dengan kasih ALLAH sampai tidak terlihat dosa kita lagi/sampai tidak bercacat cela.

Kalau ada kegiatan di dalam kemah seperti Yakub, maka hasilnya

Yehezkiel 20 : 37, Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

Kita dihitung/diperhatikan oleh TUHAN/mengalami perhatian dari TUHAN. Ada sebuah perumpamaan: ‘ada seratus ekor domba dan satu ekor hilang karena dihitung, dan sembilan puluh sembilan ekor ditinggal untuk mencari seekor yang hilang dan ini berarti yang seekor itu mendapat perhatian’.
Mari! kalau dihari-hari ini kita sungguh-sungguh berada di dalam kemah/di dalam kandang penggembalaan, maka hasilnya adalah kehidupan kita ini sedang dihitung oleh TUHAN/mengalami perhatian secara langsung dari TUHAN. Semoga kita mengerti.

Sekarang ini sejauh mana perhatian TUHAN kepada domba-domba yang tergembala?

  1. Keluaran 3 : 7, 8,
    7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
    8. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

    TUHAN memperhatikan sampai ke dalam hati/perasaan yang terdalam yaitu memperhatikan kesengsaraan/penderitaan yang mungkin karena dosa/kepahitan/kesulitan hidup dan juga kepahitan di dalam nikah.
    TUHAN sedang memperhatikan kalau kita tergembala. TUHAN memperhatikan sampai pada perasaan yang orang lain tidak tahu, mungkin suami/isteri tidak tahu perasaan masing-masing yang sedang sengsara; demikian juga dengan anak kita yang juga tidak tahu kalau kita sebagai orang tua sedang sengsara. Tetapi Gembala Agung tahu, IA mau menolong/menanggung dan melepaskan kita dari kesesakan itu.
  2. Ayub 31 : 4, Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku? TUHAN memperhatikan setiap langkah hidup kita.
    tadi, perasaan hati yang paling dalam, sekarang adalah dimulai dari telapak/tapak kaki sudah diperhatikan oleh TUHAN.
    Orang lain tidak tahu, tetapi TUHAN tahu dan:
    • IA memperhatikan dan mau menolong dengan memberikan kelegaan dan perhentian.
    • TUHAN juga memperhatikan/menghitung setiap langkah/tapak kaki kita.
    Mana ada orang yang mau melihat/memperhatikan tapak kaki kita? pasti tidak ada yang mau tetapi perhatian TUHAN sejauh itu dengan memperhatikan bagian-bagian yang kotor.
    Inilah kalau kehidupan kita tergembala >>> ‘AKU akan melewatkan mereka di bawah tongkat dan AKU akan menghitung mereka’. TUHAN/Gembala Agung Sendiri Yang menghitung dan bukannya gembala manusia.
    Mengapa setiap tapak/langkah kaki kita harus diperhatikan/dihitung oleh TUHAN? Sebab raja Daud mengatakan:’hanya satu langkah jaraknya kita dengan maut’,oleh sebab itu jika tidak dihitung oleh TUHAN, maka kita tidak akan ada sekarang ini. Jadi, TUHAN memperhatikan setiap langkah hidup kita, karena setiap denyut nadi kita diancam dengan maut. Baik itu maut secara tubuh, maupun maut secara rohani/dosa sudah mengancam serta maut neraka.
    Maut/kematian itu ada tiga yaitu:
    • mati secara tubuh >>> lewat sakit, kecelakaan >>> setiap detik mengancam. Seorang kaum muda bersaksi, ia dilatih di Jakarta tentang obat-obatan dan ada empat orang dokter yang mengakui: ‘kalau kita dapat menarik nafas saja, maka itu sudah merupakan hal yang ajaib, sebab kalau dilihat organ-organ/sel-sel tubuh >>> siapa yang dapat mengatur? Untuk bernafas saja harus melalui darah, syaraf dllnya’. Keempat dokter itu berkata: ‘kita belum bergerak, hanya menarik nafas saja, sudah merupakan keajaiban’. Ini semua terjadi karena kita sudah diperhatikan oleh TUHAN.
    • maut secara rohani/dosa.
    • maut neraka yang terus mengancam setiap langkah kita.
    Salah satu bentuk perhatian dari TUHAN dan sudah diakui oleh Ayub adalah ujian >>> Ayub 7 : 17, 18,
    17. Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan,
    18. dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?

    Perhatian TUHAN kepada Ayub ini, bukannya Ayub diberi uang, bahkan Ayub habis-habisan secara jasmani. Banyak kali kita salah dengan berpikir bahwa perhatian TUHAN itu dalam bentuk berkat >>> belum tentu!. ‘KAU datang setiap pagi’ >>> oleh sebab itu doa pagi itu penting kalau kita mau diperhatikan oleh TUHAN. Sepanjang hari perhatian TUHAN kepada kita dan kalau kita tidak melakukan doa pagi, maka hilang juga perhatian TUHAN kepada kita sepanjang hari itu. Jadi salah satu bentuk perhatian TUHAN kepada kita adalah dalam bentuk ujian, kita diuji seperti Ayub sampai ia timbul seperti emas murni, artinya ia memiliki iman yang teguh.
    Ayub 23 : 10, Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
    Jadi, salah satu bentuk perhatian TUHAN sampai IA memperhatikan langkah/tapak kaki kita, adalah ujian supaya kita mendapatkan emas yang murni, iman yang murni dan juga iman yang teguh sehingga setiap langkah kita adalah langkah-langkan iman = kebenaran. Iman itu bukanlah mujizat, tetapi harus kebenaran terlebih dahulu.
    kalau tidak benar, maka itu bukanlah mujizat >>> ‘aku sudah mengusir setan, aku sudah, aku sudah’ >>> enyahlah engkau >>> mujizat tetapi enyah/diusir. Banyak kali iman itu karena ada mujizat terlebih dahulu >>> jangan! Tetapi iman itu harus kebenaran terlebih dahulu. Jadi, kita diuji, kita mendapatkan emas yaitu iman yang murni/iman yang teguh, supaya setiap langkah hidup kita adalah langkah iman, langkah kebenaran dan kalau sudah ada iman dan kebenaran, maka maut tidak dapat menjamah kita. Inilah perhatian TUHAN sampai pada setiap tapak/langkah kaki kita yang kotor/yang seringkali tidak benar.
    Kita diuji oleh TUHAN seperti Ayub yang memiliki kebenaran diri sendiri, kita diuji oleh TUHAN supaya jangan ada kebenaran dari diri sendiri tetapi kebenaran dari TUHAN sehingga tidak dapat dijamah oleh maut.
    Langkah iman/langkah kebenaran >>> TUHAN sudah memelihara >>> Mazmur 37 : 23 – 26,
    23. TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
    24. apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
    25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
    26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

    Raja Daud mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat orang benar itu ditinggalkan oleh TUHAN tetapi diberkati oleh TUHAN sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
    Tetapi bagi TUHAN tidaklah cukup hanya sampai memperhatikan tapak/langkah kaki; IA tidak puas dengan hanya langkah iman dan kebenaran, juga diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain, tetapi TUHAN menginginkan juga tapak/langkah kaki itu menjadi indah >>> Roma 10 : 15, Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
    Di dalam terjemahan baru disebutkan dengan ‘kedatangan’ tetapi kalau di dalam terjemahan lama lebih tepat yaitu ‘betapa indahnya tapak kaki, mereka yang membawa kabar baik’.
    Langkah iman >>> kita sudah bebas dari maut, sudah diberkati dan dilindungi oleh TUHAN, tetapi TUHAN masih mau meningkatkan lagi dengan langkah pengutusan. Kabar baik, Kabar Mempelai harus diberitakan. Daripada setiap langkah kita ditelan oleh maut, lebih baik langkah pengutusan bersama TUHAN yang adalah langkah yang indah. Kalau tidak ada yang membawa dan memberitakan, bagaimana mereka dapat mendengar? Oleh sebab itu TUHAN memberi jalan dengan langkah pengutusan yaitu langkah yang indah.
    Bagi siswa/i Lempin-El, kalau saudara sudah memiliki langkah yang benar, baru langkah pengutusan, sebab jika langkah saudara tidak benar/berkelok-kelok, maka saudara tidak akan sampai pada tujuan. Semoga kita mengerti.
  3. Matius 10 : 30, Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
    Tapak kaki kita diperhatikan, perasaan yang menderita yang tidak diketahui oleh orang lain, juga TUHAN perhatikan. Tetapi semuanya itu tidaklah cukup, sebab sampai ujung rambutpun diperhatikan oleh TUHAN, ada istilah lain >>> sehelai rambutpun tidak dibiarkan gugur >>> Kisah rasul 27 : 34, Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
    Sampai sehelai rambutpun dihitung oleh TUHAN. Seandainya manusia disuruh untuk menghitung berapa jumlah rambutnya, tentu ia akan berkata: ‘seperti orang yang kurang pekerjaan saja’. Dan jangan-jangan untuk menghitung berapa lembar isi alkitabpun ia akan berkata ‘seperti orang yang kekurangan pekerjaan saja. Inilah manusia, yang kurang memperhatikan kepada perkara-perkara yang rohani. Tetapi kalau untuk menghitung berapa kertas berwarna merah yang ada di dalam lemarinya? Pasti perhatiannya tidak akan pernah meleset.

Matius 10 ini menunjuk suasana yang mengerikan yaitu suasana antikrist, tetapi sehelai rambutpun tidak dibiarkan jatuh dan ini adalah perhatian TUHAN kepada domba-domba yang tergembala.

Sehelai rambut tidak dibiarkan jatuh, berarti:

  • Kita dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN. Sekalipun kita tidak berdaya sebab hanya sehelai rambut. Apa yang dapat dilakukan oleh sehelai rambut itu? untuk mengecat saja tidak dapat dan ini berarti tidak ada gunanya/tidak berdaya. Tetapi kalau kita tergembala, maka TUHAN Gembala Agung akan segera melindungi dan memelihara kita dalam menghadapi keadaan dunia yang sudah sulit sampai pada jaman antikrist di mana dunia akan benar-benar dikuasai oleh antikrist selama tiga setengah tahun. Tetapi kita lolos karena disingkirkan kepadang belantara dan dipelihara selama tiga setengah tahun itu. Inilah sehelai rambut yang tergembala.
  • Utuh/sempurna dan menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Sesudah jaman antikrist, kita benar-benar diubahkan di saat TUHAN YESUS datang, kita menjadi sempurna/sama mulia dengan YESUS dan menjadi Mempelai Wanita TUHAN untuk mendapatkan hal penuh/hak sulung.
    Mempelai:
    • hak sulung untuk menikah.
    • hak waris/hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga.

Yakub sebenarnya tidak memiliki hak sulung, sebab ia bukanlah anak yang sulung, tetapi ia berusaha lewat penggembalaan sampai ia mendapatkan perhatian dari TUHAN dimulai dari tapak kaki/perasaan yang terdalam sampai pada ujung rambut sehingga hasil akhir, ia mendapatkan hak sulung/hak penuh untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Yakub tidak mengejar, ia tenang, tetapi TUHAN Yang memberikan kepada Yakub. Oleh sebab itu, kita jangan mengejar segala sesuatu, tetapi biarlah kita tenang di dalam TUHAN sehingga TUHAN Sendiri Yang memberikan kepada kita. Esau mengejar sehingga ia kehilangan segala sesuatu dan ia tidak dapat memperbaiki dirinya lagi.

Seandainya sekarang ini ada yang seperti Esau yaitu mengejar sesuatu sampai mencucurkan air mata, tetapi tidak pernah ada penghiburan bahkan bertambah hilang duakali lipat. Sekarang ini masih ada kesempatan untuk bertobat/memperbaiki kesalahan dan kembali kepada sistim penggembalaan yang benar dan biar perhatian TUHAN tetap di dalam hidup kita. TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 05 Oktober 2016 (Rabu Malam)
    ... kedua 'pelitamu tetap menyala' pelita tetap menyala tetap dalam urapan Roh Kudus--nyala api Roh Kudus membakar kita. Praktiknya tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Roma Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Lukas - Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Mei 2010 (Sabtu Sore)
    ... kita seperti domba di tengah serigala. Gembala juga harus tergembala supaya domba-domba tidak tercerai-berai. Akibat tidak tergembala Lelah letih lesu dan berbeban berat. Matius Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Artinya hidup dalam suasana kutukan banyak masalah ...
  • Ibadah Raya Malang, 02 November 2008 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan menyelamatkan orang berdosa I Petrus sebab kasih karunia menyempurnakan kehidupan kita. Jadi kasih karunia Tuhan itu menyelamatkan dan menyempurnakan sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di luar kasih karunia maka kita tidak selamat tidak sempurna tidak bertemu dengan Tuhan dan itu berarti binasa selama-lamanya. I Petrus praktek hidup dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Desember 2016 (Minggu Pagi)
    ... kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Januari 2009 (Senin Sore)
    ... dengan perkembangan jaman yaitu Lea gereja hujan awal. Lea ini punya keunggulan dalam hal melahirkan anak yaitu sampai bisa melahirkan anak laki-laki. Jadi gereja hujan awal lebih banyak memenangkan jiwa unggul dalam segi kuantitas. Ini yang disebut dengan kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu kegerakan dalam Firman Penginjilan untuk membawa orang-orang berdosa percaya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 November 2008 (Rabu Sore)
    ... dalam menanti kedatangan Tuhan yaitu masuk dalam doa penyembahan. Dan anak Tuhan harus meningkat dalam kerohanian seperti naik gunung sampai pada puncak kerohanian itulah menyembah pada Tuhan. 'burung nazar membuat sarang' suatu kebutuhan. Artinya doa penyembahan hari-hari ini harus sudah menjadi kebutuhan anak-anak Tuhan. Kalau tidak menyembah akan kering rohani ...
  • Ibadah Persekutuan Jakarta II, 10 Agustus 2016 (Rabu Pagi)
    ... tahu mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu. 'binasa' Ester dalam suasana maut sekalipun ia di lingkungan istana raja karena diancam oleh Haman. Bangsa Yahudi seluruhnya diancam akan dibinasakan oleh Haman termasuk juga Ester. 'ratu' mempelai wanitanya raja artinya dari suasana maut menjadi suasana mempelai bahkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Februari 2022 (Kamis Sore)
    ... Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya Ketahuilah roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau . baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu haruslah ia main kecapi maka engkau merasa nyaman. . Dan setiap ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Agustus 2016 (Minggu Pagi)
    ... firman penginjilan Kabar Baik yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai manusia tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa memanggil orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Prosesnya adalah percaya Yesus bertobat mati terhadap dosa baptisan air dan baptisan Roh ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Januari 2024 (Minggu Pagi)
    ... penggembalaan adalah firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia teratur berkesinambungan diulang-ulang sehingga menjadi makanan untuk menumbuhkan kerohanian sampai sempurna. Firman penggembalaan juga menjadi komando untuk menuntun kita masuk ke kandang penggembalaan melalui pintu sempit sekalipun sakit bagi daging memikul salib. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.