Kolose 4 : 12 – 18 >>>
berbicara tentang
pergumulan.
Kita sudah mempelajari sampai pada ay 13 & ay 14 yaitu tentang pergumulan
dalam menghadapi dunia ini.
Sekarang kita membaca
Kolose 4 : 15, 16,
15. Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa
dan jemaat yang ada di rumahnya.
16. Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya
dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan
juga kepadamu.
Ini pergumulan kita dihari-hari ini supaya rohani kita tidak menjadi suam-suam
seperti jemaat Laodikia.
Ada surat untuk jemaat Kolose supaya dibacakan di Laodikia dan juga ada surat
untuk Laodikia yang harus dibacakan di Kolose.
Jadi ada dua keadaan rohani dari sidang jemaat yang sangat kontras/bertentangan
yaitu:
- Sidang jemaat Kolose yang menonjol di dalam kualitas rohani yaitu di dalam
doa penyembahan. Saya sudah sampaikan, srt Kolose ini pada tabernakel terkena
pada mezbah dupa emas.
- Sidang jemaat Laodikia yang menonjolkan perkara-perkara dunia/hanya puas
dengan perkara-perkara dunia sehingga mereka mengalami kemerosotan rohani
dan menjadi suam-suam kuku.
Mari kita periksa tentang jemaat Laodikia ini di dalam ktb Wahyu 3
: 14 – 17,
14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman
dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas!
16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Pengertian dari suam-suam kuku itu adalah tidak dingin dan tidak panas. Di dalam
terj.lama >>> dingin itu sama dengan sejuk. Jadi, pengertian tentang
dingin ini bukanlah dingin seperti di dalam injil Matius 24 yaitu kasih menjadi
dingin; tetapi dingin yang dianjurkan oleh TUHAN >>> ‘alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas dan ini adalah pengertian yang positif
yaitu:
- dingin/sejuk = pengalaman kematian yang menghasilkan suasana damai. Berarti
kalau tidak dingin, maka tidak ada damai sejahtera di dalam hati karena menyimpan
dosa kejahatan dan kenajisan.
- panas = tanda/pengalaman kebangkitan yang menghasilkan roh yang menyala-nyala/berkobar-kobar
untuk melayani TUHAN.
Sekarang pengertian dari tidak panas dan tidak dingin yaitu:
- tidak panas = kendor/merosot/tidak berkobar-kobar di dalam pelayanan bahkan
dapat meninggalkan pelayanan atau melayani TUHAN karena kebiasaan.
- tidak dingin = tidak ada damai sejahtera.
Kalau keduanya ini digabungkan, maka akan menjadi tidak mati dan tidak bangkit
berarti tidak berubah/tidak mengalami keubahan hidup/tidak mengalami pembaharuan.
Inilah keadaan dari jemaat Laodikia yaitu:
- tidak ada damai dan tidak berkobar-kobar lagi di dalam pelayanan bahkan
cenderung meninggalkan ibadah pelayanan.
- tidak mati dan tidak bangkit/ tidak dingin dan tidak panas = hidupnya tidak
berubah/tidak mengalami pembaharuan.
Semuanya ini disebabkan oleh apa? tadi di dalam ktb Wahyu 3 : 17,
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan
aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Sebab mereka mempertahankan keakuan/aku/kepentingan diri sendiri/egois. Beruntung,
mereka hanya menyebutnya sebanyak tiga kali yaitu ‘aku kaya’,
‘aku memperkayakan diriku’ dan ‘aku tidak kekurangan apa-apa’.
Kalau mereka menyebutnya sebanyak lima kali, maka itu berarti sama dengan
setan (Yesaya 14) sehingga tidak ada kesempatan lagi untuk
diperbaiki oleh TUHAN, karena sudah hancur. Sebenarnya setan ini adalah bintangtimur/bintang
fajar, tetapi karena ia sombong >>> ‘aku hendak’ sebanyak
lima kali dan ia jatuh/hancur, tidak ada kesempatan lagi untuk diperbaiki.
Inilah keadaan suam-suam >>> tidak dingin/tidak damai, tidak panas/tidak
berkobar-kobar lagi, tidak berubah dan tetap mempertahankan egoisme/kepentingan
diri sendiri sehingga kerohaniannya menjadi merosot dan kita harus berhati-hati.
Wahyu 3 : 17, Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku
telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau
tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Saya tidak akan menerangkan semuanya tetapi saya hanya mengambil keadaan rohani
yang telanjang. TUHAN katakan: ‘AKU akan memuntahkan engkau dari MulutKU’.
Kalau keadaan rohani kita suam-suam kuku sampai menjadi telanjang berarti kita
akan dimuntahkan oleh TUHAN/terpisah dari TUHAN dan tidak dapat diambil/dipungut
kembali. Kita ingat peristiwa di taman Eden, begitu Adam dan Hawa telanjang/keadaan
jemaat Laodikia yang suam-suam, maka dimuntahkan oleh TUHAN/terpisah dari TUHAN
dan ini berarti sama artinya waktu Adam dan Hawa telanjang, maka mereka diusir
dari taman Eden/terpisah dai TUHAN.
Adam dan Hawa tidak boleh berada di taman Eden sebab manusia yang telanjang
adalah manusia darah daging yang tidak boleh masuk ke dalam kerajaaan surga/Yerusalem
Baru.
Istilah dimuntahkan = diusir oleh TUHAN dan tidak boleh masuk ke firdaus y.a.d
dan ini berarti tidak mewarisi kerajaan surga.Inilah keadaan dari jemaat Laodikia,
oleh sebab itu kita harus bergumul supaya tragedi taman Eden ini tidak terjadi
lagi sebab keadaan jemaat Laodikia ini = taman Eden yaitu telanjang.
Mari sekarang ini kita sungguh-sungguh memeriksa >>> ‘alangkah
baiknya kalau engkau dingin/ada suasana damai dan alangkah baiknya kalau engkau
panas/ada suasana berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Dingin dan panas berarti hidupnya itu berubah/mengalami pengalaman kematian
dan kebangkitan. Kita jangan mempertahankan hidup yang namanya ‘aku’/’kepentingan
diri sendiri’. Semoga kita mengerti.
Tetapi TUHAN mau menolong dan memberi kesempatan kepada sidang jemaat Laodikia
>>> Wahyu 3 : 18, 19,
18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas
yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian
putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang
memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu
dan bertobatlah!
TUHAN mau mengangkat kehidupan rohani sidang jemaat dengan dua cara
yaitu:
- dengan nasihat/AKU menasihatkan (ay 18) dan barangsiapa KUkasihi,
ia KUtegur (ay 19)
Jadi cara yang pertama adalah dengan teguran dan nasihat = pemberitaan Firman
pengajaran. Hanya Firman pengajaran/teguran dan nasihat yang dapat meningkatkan
kerohanian dari sidang jemaat Laodikia/sidang jemaat akhir jaman yang sudah
merosot/suam-suam/telanjang >>> 2 Timotius 4 : 2,
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Firman pengajaran ini menunjuk dosa/menyatakan kesalahan, kemudian menegur
dan menasihati dengan kesabaran.
Dengan kesabaran = TUHAN mengulang-ulang Firman sebab TUHAN ingin meningkatkan
kerohanian dari sidang jemaat Laodikia yang sekarang adalah kita sekalian
yang merupakan sidang jemaat akhir jaman agar jangan menjadi suam-suam.
- Tadi di dalam ktb Wahyu 3, kalau teguran ini diabaikan/Firman pengajaran
diabaikan, maka TUHAN memakai hajaran (ay 19). Sekalipun dalam bentuk hajaran,
tetapi ini masih merupakan kebaikan TUHAN/kasih TUHAN untuk mengangkat kerohanian
kita supaya kita tidak diusir/tidak binasa dan tidak mewarisi kerajaan surga
dan ini berarti binasa untuk selama-lamanya.
Kita kembali membaca Wahyu 3 dan jika TUHAN menegur dan menghajar, maka itu
adalah aktifitas dari TUHAN, dan apa saja aktifitas TUHAN itu? Wahyu 3 :
20, Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang
yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Jadi, di saat TUHAN menegur dan menasihati lewat Firman pengajaran/TUHAN menghajar
kehidupan kita mungkin lewat ekonomi, lewat kesehatan, maka ini berarti TUHAN
sedang mengetuk pintu hati kita.
Istilah TUHAN mengetuk pintu hati ini dapat kita pelajari tentang dua sikap
dari TUHAN yaitu:
- Menunjuk pada kesabaran TUHAN, jika kita belum membuka hati, maka TUHAN
akan mengetuk lagi. Kesabaran TUHAN itu adalah menunggu kita membuka pintu
hati. Contoh: jika kita datang kerumah orang atau kalau kita pulang ke rumah,
maka kita akan mengetuk dan sabar menunggu sampai pintu dibukakan. Di dalam
ktb Kidung Agung juga ada istilah ‘mengetuk sampai rambut dari Mempelai
Pria itu terkena embun’ dan ini berarti ia mengetuk semalam-malaman
(Kid.Ag 6).
Sabar >>> mengetuk >>> belum dibuka >>> mengetuk
lagi >>> sampaikan Firman terus menerus.
- Secara wajar, maka biasanya orang kalau mengetuk pintu itu memakai tangan
kanan, kecuali kalau orang itu kidal. Mengetuk pintu itu akan menimbulkan
suara dan ini disebabkan adanya getaran. Jadi sikap TUHAN mengetuk pintu hati
= TUHAN sedang mengulurkan Tangan KananNYA Yang penuh kasih dan kebaikan untuk
menolong/untuk mengangkat kehidupan kita.
Ini istilah mengetuk pintu hati = menyampaikan Firman pengajaran = menghajar
kita.
Kita jangan salah paham kalau disaat-saat ini kita dihajar dalam bidang ekonomi,
dalam kesehatan kita sebab itu berarti TUHAN sedang mengetuk pintu hati kita
dan ini bukan untuk merugikan kita tetapi itu adalah uluran Tangan Kanan TUHAN
Yang penuh kasih dan kebaikan.
Sekarang, bagaimana dengan sikap kita kalau TUHAN mengetuk pintu hati kita
lewat Firman pengajaran dan juga lewat hajaran? Sikap kita adalah jangan mengeraskan
hati tetapi membuka pintu hati, artinya kita harus melembut/mengakui segala
keadaan kita dan kita menerima apa yang menjadi kehendak TUHAN di dalam kehidupan
kita sekalipun hal itu bertentangan dengan kehendak kita/bertentangan dengan
cita-cita kita, tetapi jika itu merupakan kehendak TUHAN, maka kita harus
menerima/membuka pintu hati dan kita akan ditolong oleh TUHAN.
Kita akan mempelajari dari jaman ke jaman di mana TUHAN mengetuk pintu hati
manusia dan kita akan mempelajari peta jaman.
Dalam peta jaman ini pengikutan anak-anak TUHAN kepada TUHAN dibagi
menjadi tiga jaman yaitu:
- Jaman ALLAH BAPA >>> dimulai dari Adam –
Abraham dan kira-kira duaribu tahun dan jaman ini diwakili jaman Nuh. TUHAN
mengetuk pintu hati manusia pada jaman Nuh dimana keadaan manusia pada waktu
itu berada pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan
dan ini diancam dengan kebinasaan yaitu dengan air bah. Mulai dari jaman Nuh,
maka TUHAN mengetuk pintu hati manusia lewat pemberitaan Firman >>>
1 Petrus 3 : 18 – 20,
18. Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang
benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah;
Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah
dibangkitkan menurut Roh,
19. dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang
di dalam penjara,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada
Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan
oleh air bah itu.
TUHAN mengetuk pintu hati manusia di jaman Nuh lewat pemberitaan Firman TUHAN/penginjilan/berita
keselamatan supaya mereka diselamatkan/tidak masuk dalam hukuman air bah.
Tetapi sayang! Hanya delapan orang/Nuh sekeluarga yang diselamatkan sedangkan
yang lainnya menolak dengan menutup pintu hati/keras hati, tidak mau melembut
dan tetap mempertahankan dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Tetap mempertahankan dosa:
- keras hati.
- tetap mempertahankan kehendaknya sendiri/keinginan dagingnya sendiri
sehingga tetap berbuat dosa makan minum dan kawin mengawinkan sampai mereka
binasa oleh air bah.
Dihari-hari ini dunia kembali diancam dengan penghukuman api dari langit.
TUHAN mengetuk pintu hati kita sekarang ini dan biarlah setiap dari kita yang
dimulai dari saya untuk membuka pintu hati untuk menerima kehendak TUHAN.
Kita jangan mempertahankan keinginan/kehendak diri sendiri yang mengarah kepada
dosa. Kalau kita sudah jatuh ke dalam dosa/ada ikatan dosa apa saja bentuknya,
mari! kita akui dosa-dosa kita dan kita akan menerima kehendak TUHAN untuk
menjadi benar dan suci sehingga kita terhindar/mendapat perlindungan seperti
Nuh.
2 Petrus 3 : 11, Jadi, jika segala sesuatu ini akan
hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
Hidup benar dan suci akan terlindung dari hukuman api y.a.d.
Sesungguhnya api ini memiliki dua pengertian yaitu:
- api dari langit >>> penghukuman atas dunia ini.
- api pencobaan yang akan melanda seluruh dunia yaitu antikrist selama
tiga setengah tahun.
Di jaman Nuh, TUHAN mengetuk pintu hati lewat pemberitaan Firman dan untuk
kita sekarang ini, TUHAN mengetuk pintu hati lewat pemberitaan Firman
dan juga lewat hajaran. Oleh sebab itu biarlah kita menerima dengan mengakui
keadaan kita sehingga kita diampuni dan jangan mempertahankan keinginan
daging/kehendak daging yang membawa kita untuk berbuat dosa/jatuh ke dalam
dosa.
Jika kita benar-benar membuka pintu hati, maka kita akan dilindungi dari:
- api pencobaan yang melanda bumi yaitu api dari antikrist yang merupakan
pencobaan terbesar.
- api penghukuman dari TUHAN dan juga dilindungi dari api belerang/lautan
api belerang/neraka.
Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dengan jangan mempertahankan kehendak
dosa dan kehendak daging sendiri yang mendorong kita untuk berbuat dosa,
tetapi kita membuka pintu hati untuk menerima kehendak TUHAN/untuk hidup
benar dan suci.
- Jaman ANAK ALLAH >>> dimulai dari Abraham –
kedatangan YESUS Yang pertama, ini juga kurang lebih duaribu tahun dan jaman
ini diwakili oleh satu pribadi yaitu TUHAN mengetuk pintu hati Ayub yang mempertahankan
kebenaran diri sendiri/Ayub hidup di dalam kebenaran diri sendiri. Ayub
32 : 1, 2,
1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub,
karena ia menganggap dirinya benar.
2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap
Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Praktek dari kebenaran diri sendiri itu adalah;
- suka menyalahkan/menghakimi orang lain.
- menyalahkan TUHAN/merasa lebih benar dari TUHAN.
Menyalahkan TUHAN itu dalam bentuk apa?
- bisa dengan menganggap TUHAN itu tidak adil >>> saya sudah
rajin beribadah, tetapi TUHAN tidak memberkati, sedangkan orang lain yang
tidak rajin beribadah, tetapi TUHAN memberkatinya.
- tidak dapat menerima Firman pengajaran yang benar/menyalahkan Firman
pengajaran yang benar sebab Pribadi TUHAN adalah Firman.
Inilah, Ayub yang hidup di dalam kebenaran diri sendiri, oleh sebab itu
kita harus berhati-hati dihari-hari ini. Biarlah kita tetap berpatokan
pada apa yang sudah diajarkan oleh gembala-gembala/sesepuh-sesepuh kita,
baik itu alm.bpk.pdt In Juwono, alm.bpk.pdt Pong dan juga alm.bpk.pdt
Totaijs dstnya. Mari kita bersungguh-sungguh, bahwa kita ini hidup dari
Firman TUHAN. Kita dipercayakan oleh TUHAN dengan Firman pengajaran yang
benar yang diwahyukan kepada alm.bpk.pdt v.Gessel yaitu Firman pengajaran
tabernakel dan ini yang kita pegang sebab ini adalah wahyu dan sudah dibuktikan
tidak ada yang salah, bahkan sekarang ini sudah berjalan selama tujuhpuluh
tahun lebih dan tetap berlangsung. Hanya orang yang memiliki kebenaran
diri sendiri tidak dapat menerima bahkan menyalahkan Firman pengajaran.
Karena Ayub berada di dalam keadaan kebenaran diri sendiri yaitu dengan
menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan TUHAN berarti ia juga akan dihukum
dan binasa sebab kerohaniannya merosot.
Jadi, TUHAN mengetuk pintu hati Ayub lewat hajaran. Tadi di jaman Nuh, lewat
penginjilan/Firman penginjilan >>> mari! supaya selamat, kita masuk
ke dalam bahtera >>> Roh YESUS Yang memberikan Firman penginjilan.
Waktu itu YESUS belum dalam bentuk sebagai seorang Manusia tetapi masih dalam
bentuk ROH Yang memberitakan injil, tetapi ditolak. Sekarang Ayub diketuk
pintu hatinya oleh TUHAN bukan lewat Firman tetapi lewat hajaran, ia dihajar
habis-habisan dan TUHAN ijinkan semua yang ia miliki itu habis. Tetapi puji
syukur kepada TUHAN, sebab di dalam hajaran ini, Ayub membuka pintu hatinya
kepada TUHAN. Mari saudaraku! Mungkin sekarang ini saudara berada di dalam
keadaan dihajar oleh TUHAN, mari! jangan keraskan hati, jangan marah kepada
TUHAN dengan mengatakan bahwa TUHAN itu tidak adil tetapi kita bersikap seperti
Ayub yaitu membuka pintu hati sehingga kita akan merasakan Tangan Kanan TUHAN
Yang penuh dengan getaran kasih dan kebaikan yang bekerja di dalam hidup kita.
Ayub 42 : 5, 6,
5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau.
6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam
debu dan abu."
Inilah saudaraku! Ayub membuka pintu hati, artinya: Ayub mengaku bahwa ia
hanyalah debu tanah liat yang banyak kesalahan. Bukan orang lain yang salah,
apalagi bukan TUHAN Yang salah, tetapi aku yang salah. Bukan Firman pengajaran
yang salah tetapi aku yang salah. Ayub membuka pintu hatinya di saat ia dihajar
oleh TUHAN dengan duduk di atas debu tanah.
Duduk di debu tanah = mengaku bahwa ia hanyalah debu tanah liat yang memiliki
banyak kekurangan dan dosa, tidak layak dan tidak berdaya.
Tanah liat itu tidak dapat berbuat apa-apa sebab hanya untuk diinjak-injak.
Ayub tidak berdaya dan di saat itulah Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih
dan kebaikan memulihkan Ayub dua kali lipat. Ayub 42 : 10,
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya,
dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Tadi diterangkan tentang Nuh, begitu ia membuka pintu hatinya, ia menerima
kehendak TUHAN sekalipun ia diolok-olok karena tidak ada hujan, tetapi begitu
ia masuk kedalam bahtera maka Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan,
melindungi Nuh dan sekarang melindungi kita dari hukuman api y.a.d.
Begitu juga dengan Ayub, begitu ia menyesal dan ia membuka pintu hati dengan
mengakui bahwa ia hanyalah tanah liat yang memiliki banyak kesalahan dan kekurangan,
maka Tangan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan segera bereaksi dengan memulihkan
Ayub secara dobel/duakali lipat. TUHAN memulihkan rohaninya yang sudah merosot
karena ia merasa benar sendiri sehingga ia tidak dapat menerima kebenaran
TUHAN dan ini berarti Ayub bukanlah orang yang benar. Oleh sebab itu hati-hati
bagi sidang jemaat yang menolak Firman kebenaran, maka hidupnya akan menjadi
tidak benar. Ayub dipulihkan sehingga kerohaniannya dapat menjadi benar dan
suci. Ayub juga dipulihkan secara jasmani sebab keadaan ekonominya sudah porak
poranda/habis-habisan tetapi Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan,
mampu memulihkan, asalkan kita mau membuka hati saat TUHAN mengetuk dan kita
mengakui bahwa kita hanyalah tanah liat. Semoga kita mengerti.
Marilah saudaraku! Ada Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih yang akan:
- melindungi kita kalau kita membuka hati dan tidak mempertahankan kehendak
diri sendiri tetapi mengikuti kehendak TUHAN seperti Nuh.
- melindungi kita asal kita jangan mempertahankan kebenaran diri sendiri
seperti Ayub, tetapi kebenaran TUHAN Yang kita harus terima, sehingga
Tangan Kanan TUHAN Yang akan memulihkan kita.
- Akhir jaman/jaman akhir dimulai dari kedatangan YESUS
Yang pertama – kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan ini diwakili oleh
jemaat Laodikia. Akhir jaman ini juga kurang lebih duaribu tahun. Sekarang
ini sudah tahun duaribu tujuh dan berarti peta jaman ini salah >>>
peta jaman ini tidak salah, sebab saya pernah mendapatkan s.m.s yang mengatakan
hal ini dan peta jaman ini berarti sudah tidak berlaku lagi ini. Orang-orang
yang mengatakan bahwa peta jaman itu salah adalah orang-orang yang menanggapinya
secara hurufiah dan saya menerangkan bahwa itu adalah masa perpanjangan sabar
TUHAN Yang masih mengetuk pintu hati untuk memberi waktu bagi kita agar kita
mau membuka pintu hati.
Ketukan terakhir ini untuk sidang jemaat Laodikia/jemaat akhir jaman yang
berada di dalam keadaan suam-suam kuku/dalam keadaan telanjang secara rohani,
dan secara jasmani, mereka diberkati, tetapi mereka hanya hidup untuk kepentingan
diri sendiri >>> ‘aku, aku, aku’ >>> hal ini
yang harus diserahkan kepada TUHAN pada saat TUHAN mengetuk pintu hati kita.
Wahyu 3 : 20, 21,
20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan
Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku
di atas takhta-Nya.
Mari saudaraku! Keluhan dari rasul Paulus >>> Filipi 2 :
21, sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan
Kristus Yesus.
Inilah jemaat Laodikia yang hanya memiliki kepentingan diri sendiri, bukan
kepentingan Tubuh KRISTUS sehingga pada akhirnya mereka menjadi suam-suam/telanjang.
Tetapi sekarang TUHAN mengetuk pintu hati dari jemaat Laodikia/jemaat bangsa
kafir agar membuka pintu hati mereka.
Mengetuk pintu hati berarti menyerahkan kepentingan diri sendiri untuk menerima
kepentingan TUHAN yaitu pembangunan Tubuh KRISTUS. Untuk ini bukannya kita
tidak boleh bekerja dlsbnya, tetapi arahkan kepentingan sendiri kepada pembangunan
Tubuh KRISTUS, baik itu di dalam nikah >>> suami dan isteri jangan
egois agar nikah saudara dapat masuk ke dalam kesatuan Tubuh. Demikian juga
di dalam penggembalaan/ibadah pelayanan >>> memang kita menghadapi
banyak kesibukan tetapi utamakan terlebih dahulu kepentingan KRISTUS/kepentingan
pembangunan Tubuh KRISTUS. Dan juga sampai pada antar penggembalaan juga harus
diarahkan pada kepentingan Tubuh KRISTUS.
Jika kita mengutamakan kepentingan Tubuh KRISTUS, maka Tangan Kanan Yang penuh
kasih dan kebaikan akan bekerja.
Wahyu 3 >>> ‘AKU akan’ >>> siapa membuka pintu
hati dengan mengakui kekurangan kita dan menerima/mengutamakan kepentingan TUHAN/kepentingan
pembangunan Tubuh KRISTUS, maka kita akan mengalami aktifitas dari Tangan
Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan untuk:
- Ay 20 >>> kita diangkat untuk makan bersama
Makan bersama:
- terpelihara dan bersuasanakan pesta. Kalau kita sungguh-sungguh mengutamakan
pembangunan Tubuh KRISTUS dengan berkorban apapun juga sampai mengorbankan
kepentingan diri sendiri (tetapi yang tidak boleh dikorbankan hanya satu
yaitu Firman pengajaran yang benar) maka Tangan Kanan TUHAN Yang penuh
belas kasihan dan kebaikan, mampu memelihara dan membahagiakan hidup kita
di tengah dunia yang sudah sulit dan tidak menentu ini.
- perjamuan malam Pesta Nikah ANAK DOMBA ALLAH akan mengangkat kita sampai
kembali ke Firdaus/kerajaan seribu tahun damai.
- Ay 21 >>> memberikan kemenangan kepada kita atas
musuh-musuh dan kemenangan terakhir adalah duduk di atas tahta, Tangan Kanan
itu mengangkat kita sampai ke tempat yang tertinggi yaitu duduk di tahta Mempelai
bersama TUHAN/tahta Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.
Semoga kita dapat mengerti, sebab pengajaran ini sederhana saja yaitu TUHAN
hanya mengetuk pintu hati lewat Firman atau lewat hajaran dan sikap kita hanyalah
membuka hati.
Peta jaman yang dibagi menjadi tiga jaman adalah sbb:
- jaman ALLAH BAPA yang diwakili jaman Nuh >>> manusia hanya memperhatikan
kehendak diri sendiri sehingga membuat manusia tidak taat/mempertahankan keinginan
daging. Oleh sebab itu kita jangan mempertahankan kehendak diri sendiri/keinginan
diri sendiri/nafsu daging yang mengarah kepada dosa tetapi serahkan kepada
TUHAN, sehingga kita dapat hidup benar dan suci dan Tangan Kanan TUHAN akan
melindungi kita dari api (dulu dari air) antikrist dan ini merupakan pencobaan
terbesar serta dari api penghukuman/neraka, kita akan terbebas.
- jaman ANAK ALLAH yang diwakili oleh Ayub >>> manusia mempertahankan
kebenaran diri sendiri sehingga mengunci pintu hati dan pada akhirnya menyalahkan
TUHAN. Kita jangan mempertahankan kebenaran diri sendiri tetapi kita duduk
di atas debu tanah >>> kita mengaku bahwa kita memiliki
banyak kesalahan, kekurangan dan ketidak mampuan, maka Tangan Kanan TUHAN
akan memulihkan apa yang sudah hancur secara rohani maupun
secara jasmani.
- jaman Laodikia/akhir jaman/jaman akhir, manusia mempertahankan kepentingan
sendiri sehingga menjadi suam-suam kuku/kerohanian mereka menjadi telanjang.
Itu sebabnya kita jangan mempertahankan kepentingan sendiri kalau TUHAN mengetuk.
Mari! dihari-hari ini kita mengutamakan kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS
dan Tangan Kanan TUHAN tidak pernah menipu kita.
Tangan Kanan TUHAN akan:
- memelihara dan membahagiakan kita di tengah dunia yang tidak menentu ini
sampai mengangkat kita di awan-awan/pesta Nikah ANAK DOMBA dan kita akan kembali
ke firdaus.
- Memberi kemenangan atas musuh di dunia dan kita akan sampai di tahta Yerusalem
Baru.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1