Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kolose 4 : 12 – 18 >>> berbicara tentang pergumulan.
Kita sudah mempelajari sampai pada ay 13 & ay 14 yaitu tentang pergumulan dalam menghadapi dunia ini.
Sekarang kita membaca Kolose 4 : 15, 16,
15. Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya.
16. Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.
Ini pergumulan kita dihari-hari ini supaya rohani kita tidak menjadi suam-suam seperti jemaat Laodikia.

Ada surat untuk jemaat Kolose supaya dibacakan di Laodikia dan juga ada surat untuk Laodikia yang harus dibacakan di Kolose.
Jadi ada dua keadaan rohani dari sidang jemaat yang sangat kontras/bertentangan yaitu:

  • Sidang jemaat Kolose yang menonjol di dalam kualitas rohani yaitu di dalam doa penyembahan. Saya sudah sampaikan, srt Kolose ini pada tabernakel terkena pada mezbah dupa emas.
  • Sidang jemaat Laodikia yang menonjolkan perkara-perkara dunia/hanya puas dengan perkara-perkara dunia sehingga mereka mengalami kemerosotan rohani dan menjadi suam-suam kuku.

Mari kita periksa tentang jemaat Laodikia ini di dalam ktb Wahyu 3 : 14 – 17,
14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Pengertian dari suam-suam kuku itu adalah tidak dingin dan tidak panas. Di dalam terj.lama >>> dingin itu sama dengan sejuk. Jadi, pengertian tentang dingin ini bukanlah dingin seperti di dalam injil Matius 24 yaitu kasih menjadi dingin; tetapi dingin yang dianjurkan oleh TUHAN >>> ‘alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas dan ini adalah pengertian yang positif yaitu:

  • dingin/sejuk = pengalaman kematian yang menghasilkan suasana damai. Berarti kalau tidak dingin, maka tidak ada damai sejahtera di dalam hati karena menyimpan dosa kejahatan dan kenajisan.
  • panas = tanda/pengalaman kebangkitan yang menghasilkan roh yang menyala-nyala/berkobar-kobar untuk melayani TUHAN.

Sekarang pengertian dari tidak panas dan tidak dingin yaitu:

  • tidak panas = kendor/merosot/tidak berkobar-kobar di dalam pelayanan bahkan dapat meninggalkan pelayanan atau melayani TUHAN karena kebiasaan.
  • tidak dingin = tidak ada damai sejahtera.
    Kalau keduanya ini digabungkan, maka akan menjadi tidak mati dan tidak bangkit berarti tidak berubah/tidak mengalami keubahan hidup/tidak mengalami pembaharuan.

Inilah keadaan dari jemaat Laodikia yaitu:

  • tidak ada damai dan tidak berkobar-kobar lagi di dalam pelayanan bahkan cenderung meninggalkan ibadah pelayanan.
  • tidak mati dan tidak bangkit/ tidak dingin dan tidak panas = hidupnya tidak berubah/tidak mengalami pembaharuan.
    Semuanya ini disebabkan oleh apa? tadi di dalam ktb Wahyu 3 : 17, Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
    Sebab mereka mempertahankan keakuan/aku/kepentingan diri sendiri/egois. Beruntung, mereka hanya menyebutnya sebanyak tiga kali yaitu ‘aku kaya’, ‘aku memperkayakan diriku’ dan ‘aku tidak kekurangan apa-apa’. Kalau mereka menyebutnya sebanyak lima kali, maka itu berarti sama dengan setan (Yesaya 14) sehingga tidak ada kesempatan lagi untuk diperbaiki oleh TUHAN, karena sudah hancur. Sebenarnya setan ini adalah bintangtimur/bintang fajar, tetapi karena ia sombong >>> ‘aku hendak’ sebanyak lima kali dan ia jatuh/hancur, tidak ada kesempatan lagi untuk diperbaiki. Inilah keadaan suam-suam >>> tidak dingin/tidak damai, tidak panas/tidak berkobar-kobar lagi, tidak berubah dan tetap mempertahankan egoisme/kepentingan diri sendiri sehingga kerohaniannya menjadi merosot dan kita harus berhati-hati.

Wahyu 3 : 17, Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Saya tidak akan menerangkan semuanya tetapi saya hanya mengambil keadaan rohani yang telanjang. TUHAN katakan: ‘AKU akan memuntahkan engkau dari MulutKU’. Kalau keadaan rohani kita suam-suam kuku sampai menjadi telanjang berarti kita akan dimuntahkan oleh TUHAN/terpisah dari TUHAN dan tidak dapat diambil/dipungut kembali. Kita ingat peristiwa di taman Eden, begitu Adam dan Hawa telanjang/keadaan jemaat Laodikia yang suam-suam, maka dimuntahkan oleh TUHAN/terpisah dari TUHAN dan ini berarti sama artinya waktu Adam dan Hawa telanjang, maka mereka diusir dari taman Eden/terpisah dai TUHAN.
Adam dan Hawa tidak boleh berada di taman Eden sebab manusia yang telanjang adalah manusia darah daging yang tidak boleh masuk ke dalam kerajaaan surga/Yerusalem Baru.
Istilah dimuntahkan = diusir oleh TUHAN dan tidak boleh masuk ke firdaus y.a.d dan ini berarti tidak mewarisi kerajaan surga.Inilah keadaan dari jemaat Laodikia, oleh sebab itu kita harus bergumul supaya tragedi taman Eden ini tidak terjadi lagi sebab keadaan jemaat Laodikia ini = taman Eden yaitu telanjang.

Mari sekarang ini kita sungguh-sungguh memeriksa >>> ‘alangkah baiknya kalau engkau dingin/ada suasana damai dan alangkah baiknya kalau engkau panas/ada suasana berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Dingin dan panas berarti hidupnya itu berubah/mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan. Kita jangan mempertahankan hidup yang namanya ‘aku’/’kepentingan diri sendiri’. Semoga kita mengerti.

Tetapi TUHAN mau menolong dan memberi kesempatan kepada sidang jemaat Laodikia >>> Wahyu 3 : 18, 19,
18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

TUHAN mau mengangkat kehidupan rohani sidang jemaat dengan dua cara yaitu:

  • dengan nasihat/AKU menasihatkan (ay 18) dan barangsiapa KUkasihi, ia KUtegur (ay 19)
    Jadi cara yang pertama adalah dengan teguran dan nasihat = pemberitaan Firman pengajaran. Hanya Firman pengajaran/teguran dan nasihat yang dapat meningkatkan kerohanian dari sidang jemaat Laodikia/sidang jemaat akhir jaman yang sudah merosot/suam-suam/telanjang >>> 2 Timotius 4 : 2, Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
    Firman pengajaran ini menunjuk dosa/menyatakan kesalahan, kemudian menegur dan menasihati dengan kesabaran.
    Dengan kesabaran = TUHAN mengulang-ulang Firman sebab TUHAN ingin meningkatkan kerohanian dari sidang jemaat Laodikia yang sekarang adalah kita sekalian yang merupakan sidang jemaat akhir jaman agar jangan menjadi suam-suam.
  • Tadi di dalam ktb Wahyu 3, kalau teguran ini diabaikan/Firman pengajaran diabaikan, maka TUHAN memakai hajaran (ay 19). Sekalipun dalam bentuk hajaran, tetapi ini masih merupakan kebaikan TUHAN/kasih TUHAN untuk mengangkat kerohanian kita supaya kita tidak diusir/tidak binasa dan tidak mewarisi kerajaan surga dan ini berarti binasa untuk selama-lamanya.

Kita kembali membaca Wahyu 3 dan jika TUHAN menegur dan menghajar, maka itu adalah aktifitas dari TUHAN, dan apa saja aktifitas TUHAN itu? Wahyu 3 : 20, Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Jadi, di saat TUHAN menegur dan menasihati lewat Firman pengajaran/TUHAN menghajar kehidupan kita mungkin lewat ekonomi, lewat kesehatan, maka ini berarti TUHAN sedang mengetuk pintu hati kita.

Istilah TUHAN mengetuk pintu hati ini dapat kita pelajari tentang dua sikap dari TUHAN yaitu:

  • Menunjuk pada kesabaran TUHAN, jika kita belum membuka hati, maka TUHAN akan mengetuk lagi. Kesabaran TUHAN itu adalah menunggu kita membuka pintu hati. Contoh: jika kita datang kerumah orang atau kalau kita pulang ke rumah, maka kita akan mengetuk dan sabar menunggu sampai pintu dibukakan. Di dalam ktb Kidung Agung juga ada istilah ‘mengetuk sampai rambut dari Mempelai Pria itu terkena embun’ dan ini berarti ia mengetuk semalam-malaman (Kid.Ag 6).
    Sabar >>> mengetuk >>> belum dibuka >>> mengetuk lagi >>> sampaikan Firman terus menerus.
  • Secara wajar, maka biasanya orang kalau mengetuk pintu itu memakai tangan kanan, kecuali kalau orang itu kidal. Mengetuk pintu itu akan menimbulkan suara dan ini disebabkan adanya getaran. Jadi sikap TUHAN mengetuk pintu hati = TUHAN sedang mengulurkan Tangan KananNYA Yang penuh kasih dan kebaikan untuk menolong/untuk mengangkat kehidupan kita.
    Ini istilah mengetuk pintu hati = menyampaikan Firman pengajaran = menghajar kita.
    Kita jangan salah paham kalau disaat-saat ini kita dihajar dalam bidang ekonomi, dalam kesehatan kita sebab itu berarti TUHAN sedang mengetuk pintu hati kita dan ini bukan untuk merugikan kita tetapi itu adalah uluran Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan.
    Sekarang, bagaimana dengan sikap kita kalau TUHAN mengetuk pintu hati kita lewat Firman pengajaran dan juga lewat hajaran? Sikap kita adalah jangan mengeraskan hati tetapi membuka pintu hati, artinya kita harus melembut/mengakui segala keadaan kita dan kita menerima apa yang menjadi kehendak TUHAN di dalam kehidupan kita sekalipun hal itu bertentangan dengan kehendak kita/bertentangan dengan cita-cita kita, tetapi jika itu merupakan kehendak TUHAN, maka kita harus menerima/membuka pintu hati dan kita akan ditolong oleh TUHAN.

Kita akan mempelajari dari jaman ke jaman di mana TUHAN mengetuk pintu hati manusia dan kita akan mempelajari peta jaman.

Dalam peta jaman ini pengikutan anak-anak TUHAN kepada TUHAN dibagi menjadi tiga jaman yaitu:

  1. Jaman ALLAH BAPA >>> dimulai dari Adam – Abraham dan kira-kira duaribu tahun dan jaman ini diwakili jaman Nuh. TUHAN mengetuk pintu hati manusia pada jaman Nuh dimana keadaan manusia pada waktu itu berada pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan dan ini diancam dengan kebinasaan yaitu dengan air bah. Mulai dari jaman Nuh, maka TUHAN mengetuk pintu hati manusia lewat pemberitaan Firman >>> 1 Petrus 3 : 18 – 20,
    18. Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,
    19. dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
    20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

    TUHAN mengetuk pintu hati manusia di jaman Nuh lewat pemberitaan Firman TUHAN/penginjilan/berita keselamatan supaya mereka diselamatkan/tidak masuk dalam hukuman air bah. Tetapi sayang! Hanya delapan orang/Nuh sekeluarga yang diselamatkan sedangkan yang lainnya menolak dengan menutup pintu hati/keras hati, tidak mau melembut dan tetap mempertahankan dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
    Tetap mempertahankan dosa:
    • keras hati.
    • tetap mempertahankan kehendaknya sendiri/keinginan dagingnya sendiri sehingga tetap berbuat dosa makan minum dan kawin mengawinkan sampai mereka binasa oleh air bah.
    Dihari-hari ini dunia kembali diancam dengan penghukuman api dari langit. TUHAN mengetuk pintu hati kita sekarang ini dan biarlah setiap dari kita yang dimulai dari saya untuk membuka pintu hati untuk menerima kehendak TUHAN. Kita jangan mempertahankan keinginan/kehendak diri sendiri yang mengarah kepada dosa. Kalau kita sudah jatuh ke dalam dosa/ada ikatan dosa apa saja bentuknya, mari! kita akui dosa-dosa kita dan kita akan menerima kehendak TUHAN untuk menjadi benar dan suci sehingga kita terhindar/mendapat perlindungan seperti Nuh.
    2 Petrus 3 : 11, Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
    Hidup benar dan suci akan terlindung dari hukuman api y.a.d.
    Sesungguhnya api ini memiliki dua pengertian yaitu:
    • api dari langit >>> penghukuman atas dunia ini.
    • api pencobaan yang akan melanda seluruh dunia yaitu antikrist selama tiga setengah tahun.
      Di jaman Nuh, TUHAN mengetuk pintu hati lewat pemberitaan Firman dan untuk kita sekarang ini, TUHAN mengetuk pintu hati lewat pemberitaan Firman dan juga lewat hajaran. Oleh sebab itu biarlah kita menerima dengan mengakui keadaan kita sehingga kita diampuni dan jangan mempertahankan keinginan daging/kehendak daging yang membawa kita untuk berbuat dosa/jatuh ke dalam dosa.
    Jika kita benar-benar membuka pintu hati, maka kita akan dilindungi dari:
    • api pencobaan yang melanda bumi yaitu api dari antikrist yang merupakan pencobaan terbesar.
    • api penghukuman dari TUHAN dan juga dilindungi dari api belerang/lautan api belerang/neraka.
      Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dengan jangan mempertahankan kehendak dosa dan kehendak daging sendiri yang mendorong kita untuk berbuat dosa, tetapi kita membuka pintu hati untuk menerima kehendak TUHAN/untuk hidup benar dan suci.
  2. Jaman ANAK ALLAH >>> dimulai dari Abraham – kedatangan YESUS Yang pertama, ini juga kurang lebih duaribu tahun dan jaman ini diwakili oleh satu pribadi yaitu TUHAN mengetuk pintu hati Ayub yang mempertahankan kebenaran diri sendiri/Ayub hidup di dalam kebenaran diri sendiri. Ayub 32 : 1, 2,
    1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
    2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

    Praktek dari kebenaran diri sendiri itu adalah;
    • suka menyalahkan/menghakimi orang lain.
    • menyalahkan TUHAN/merasa lebih benar dari TUHAN.
      Menyalahkan TUHAN itu dalam bentuk apa?
    • bisa dengan menganggap TUHAN itu tidak adil >>> saya sudah rajin beribadah, tetapi TUHAN tidak memberkati, sedangkan orang lain yang tidak rajin beribadah, tetapi TUHAN memberkatinya.
    • tidak dapat menerima Firman pengajaran yang benar/menyalahkan Firman pengajaran yang benar sebab Pribadi TUHAN adalah Firman.
      Inilah, Ayub yang hidup di dalam kebenaran diri sendiri, oleh sebab itu kita harus berhati-hati dihari-hari ini. Biarlah kita tetap berpatokan pada apa yang sudah diajarkan oleh gembala-gembala/sesepuh-sesepuh kita, baik itu alm.bpk.pdt In Juwono, alm.bpk.pdt Pong dan juga alm.bpk.pdt Totaijs dstnya. Mari kita bersungguh-sungguh, bahwa kita ini hidup dari Firman TUHAN. Kita dipercayakan oleh TUHAN dengan Firman pengajaran yang benar yang diwahyukan kepada alm.bpk.pdt v.Gessel yaitu Firman pengajaran tabernakel dan ini yang kita pegang sebab ini adalah wahyu dan sudah dibuktikan tidak ada yang salah, bahkan sekarang ini sudah berjalan selama tujuhpuluh tahun lebih dan tetap berlangsung. Hanya orang yang memiliki kebenaran diri sendiri tidak dapat menerima bahkan menyalahkan Firman pengajaran.
      Karena Ayub berada di dalam keadaan kebenaran diri sendiri yaitu dengan menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan TUHAN berarti ia juga akan dihukum dan binasa sebab kerohaniannya merosot.
    Jadi, TUHAN mengetuk pintu hati Ayub lewat hajaran. Tadi di jaman Nuh, lewat penginjilan/Firman penginjilan >>> mari! supaya selamat, kita masuk ke dalam bahtera >>> Roh YESUS Yang memberikan Firman penginjilan. Waktu itu YESUS belum dalam bentuk sebagai seorang Manusia tetapi masih dalam bentuk ROH Yang memberitakan injil, tetapi ditolak. Sekarang Ayub diketuk pintu hatinya oleh TUHAN bukan lewat Firman tetapi lewat hajaran, ia dihajar habis-habisan dan TUHAN ijinkan semua yang ia miliki itu habis. Tetapi puji syukur kepada TUHAN, sebab di dalam hajaran ini, Ayub membuka pintu hatinya kepada TUHAN. Mari saudaraku! Mungkin sekarang ini saudara berada di dalam keadaan dihajar oleh TUHAN, mari! jangan keraskan hati, jangan marah kepada TUHAN dengan mengatakan bahwa TUHAN itu tidak adil tetapi kita bersikap seperti Ayub yaitu membuka pintu hati sehingga kita akan merasakan Tangan Kanan TUHAN Yang penuh dengan getaran kasih dan kebaikan yang bekerja di dalam hidup kita.
    Ayub 42 : 5, 6,
    5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Inilah saudaraku! Ayub membuka pintu hati, artinya: Ayub mengaku bahwa ia hanyalah debu tanah liat yang banyak kesalahan. Bukan orang lain yang salah, apalagi bukan TUHAN Yang salah, tetapi aku yang salah. Bukan Firman pengajaran yang salah tetapi aku yang salah. Ayub membuka pintu hatinya di saat ia dihajar oleh TUHAN dengan duduk di atas debu tanah.
    Duduk di debu tanah = mengaku bahwa ia hanyalah debu tanah liat yang memiliki banyak kekurangan dan dosa, tidak layak dan tidak berdaya.
    Tanah liat itu tidak dapat berbuat apa-apa sebab hanya untuk diinjak-injak. Ayub tidak berdaya dan di saat itulah Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan memulihkan Ayub dua kali lipat. Ayub 42 : 10, Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
    Tadi diterangkan tentang Nuh, begitu ia membuka pintu hatinya, ia menerima kehendak TUHAN sekalipun ia diolok-olok karena tidak ada hujan, tetapi begitu ia masuk kedalam bahtera maka Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan, melindungi Nuh dan sekarang melindungi kita dari hukuman api y.a.d.
    Begitu juga dengan Ayub, begitu ia menyesal dan ia membuka pintu hati dengan mengakui bahwa ia hanyalah tanah liat yang memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, maka Tangan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan segera bereaksi dengan memulihkan Ayub secara dobel/duakali lipat. TUHAN memulihkan rohaninya yang sudah merosot karena ia merasa benar sendiri sehingga ia tidak dapat menerima kebenaran TUHAN dan ini berarti Ayub bukanlah orang yang benar. Oleh sebab itu hati-hati bagi sidang jemaat yang menolak Firman kebenaran, maka hidupnya akan menjadi tidak benar. Ayub dipulihkan sehingga kerohaniannya dapat menjadi benar dan suci. Ayub juga dipulihkan secara jasmani sebab keadaan ekonominya sudah porak poranda/habis-habisan tetapi Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan, mampu memulihkan, asalkan kita mau membuka hati saat TUHAN mengetuk dan kita mengakui bahwa kita hanyalah tanah liat. Semoga kita mengerti.
    Marilah saudaraku! Ada Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih yang akan:
    • melindungi kita kalau kita membuka hati dan tidak mempertahankan kehendak diri sendiri tetapi mengikuti kehendak TUHAN seperti Nuh.
    • melindungi kita asal kita jangan mempertahankan kebenaran diri sendiri seperti Ayub, tetapi kebenaran TUHAN Yang kita harus terima, sehingga Tangan Kanan TUHAN Yang akan memulihkan kita.
  3. Akhir jaman/jaman akhir dimulai dari kedatangan YESUS Yang pertama – kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan ini diwakili oleh jemaat Laodikia. Akhir jaman ini juga kurang lebih duaribu tahun. Sekarang ini sudah tahun duaribu tujuh dan berarti peta jaman ini salah >>> peta jaman ini tidak salah, sebab saya pernah mendapatkan s.m.s yang mengatakan hal ini dan peta jaman ini berarti sudah tidak berlaku lagi ini. Orang-orang yang mengatakan bahwa peta jaman itu salah adalah orang-orang yang menanggapinya secara hurufiah dan saya menerangkan bahwa itu adalah masa perpanjangan sabar TUHAN Yang masih mengetuk pintu hati untuk memberi waktu bagi kita agar kita mau membuka pintu hati.
    Ketukan terakhir ini untuk sidang jemaat Laodikia/jemaat akhir jaman yang berada di dalam keadaan suam-suam kuku/dalam keadaan telanjang secara rohani, dan secara jasmani, mereka diberkati, tetapi mereka hanya hidup untuk kepentingan diri sendiri >>> ‘aku, aku, aku’ >>> hal ini yang harus diserahkan kepada TUHAN pada saat TUHAN mengetuk pintu hati kita.
    Wahyu 3 : 20, 21,
    20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
    21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

    Mari saudaraku! Keluhan dari rasul Paulus >>> Filipi 2 : 21, sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.
    Inilah jemaat Laodikia yang hanya memiliki kepentingan diri sendiri, bukan kepentingan Tubuh KRISTUS sehingga pada akhirnya mereka menjadi suam-suam/telanjang. Tetapi sekarang TUHAN mengetuk pintu hati dari jemaat Laodikia/jemaat bangsa kafir agar membuka pintu hati mereka.
    Mengetuk pintu hati berarti menyerahkan kepentingan diri sendiri untuk menerima kepentingan TUHAN yaitu pembangunan Tubuh KRISTUS. Untuk ini bukannya kita tidak boleh bekerja dlsbnya, tetapi arahkan kepentingan sendiri kepada pembangunan Tubuh KRISTUS, baik itu di dalam nikah >>> suami dan isteri jangan egois agar nikah saudara dapat masuk ke dalam kesatuan Tubuh. Demikian juga di dalam penggembalaan/ibadah pelayanan >>> memang kita menghadapi banyak kesibukan tetapi utamakan terlebih dahulu kepentingan KRISTUS/kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS. Dan juga sampai pada antar penggembalaan juga harus diarahkan pada kepentingan Tubuh KRISTUS.

Jika kita mengutamakan kepentingan Tubuh KRISTUS, maka Tangan Kanan Yang penuh kasih dan kebaikan akan bekerja.
Wahyu 3 >>> ‘AKU akan’ >>> siapa membuka pintu hati dengan mengakui kekurangan kita dan menerima/mengutamakan kepentingan TUHAN/kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS, maka kita akan mengalami aktifitas dari Tangan Kanan TUHAN Yang penuh kasih dan kebaikan untuk:

  • Ay 20 >>> kita diangkat untuk makan bersama
    Makan bersama:
    • terpelihara dan bersuasanakan pesta. Kalau kita sungguh-sungguh mengutamakan pembangunan Tubuh KRISTUS dengan berkorban apapun juga sampai mengorbankan kepentingan diri sendiri (tetapi yang tidak boleh dikorbankan hanya satu yaitu Firman pengajaran yang benar) maka Tangan Kanan TUHAN Yang penuh belas kasihan dan kebaikan, mampu memelihara dan membahagiakan hidup kita di tengah dunia yang sudah sulit dan tidak menentu ini.
    • perjamuan malam Pesta Nikah ANAK DOMBA ALLAH akan mengangkat kita sampai kembali ke Firdaus/kerajaan seribu tahun damai.
  • Ay 21 >>> memberikan kemenangan kepada kita atas musuh-musuh dan kemenangan terakhir adalah duduk di atas tahta, Tangan Kanan itu mengangkat kita sampai ke tempat yang tertinggi yaitu duduk di tahta Mempelai bersama TUHAN/tahta Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.
    Semoga kita dapat mengerti, sebab pengajaran ini sederhana saja yaitu TUHAN hanya mengetuk pintu hati lewat Firman atau lewat hajaran dan sikap kita hanyalah membuka hati.

Peta jaman yang dibagi menjadi tiga jaman adalah sbb:

  • jaman ALLAH BAPA yang diwakili jaman Nuh >>> manusia hanya memperhatikan kehendak diri sendiri sehingga membuat manusia tidak taat/mempertahankan keinginan daging. Oleh sebab itu kita jangan mempertahankan kehendak diri sendiri/keinginan diri sendiri/nafsu daging yang mengarah kepada dosa tetapi serahkan kepada TUHAN, sehingga kita dapat hidup benar dan suci dan Tangan Kanan TUHAN akan melindungi kita dari api (dulu dari air) antikrist dan ini merupakan pencobaan terbesar serta dari api penghukuman/neraka, kita akan terbebas.
  • jaman ANAK ALLAH yang diwakili oleh Ayub >>> manusia mempertahankan kebenaran diri sendiri sehingga mengunci pintu hati dan pada akhirnya menyalahkan TUHAN. Kita jangan mempertahankan kebenaran diri sendiri tetapi kita duduk di atas debu tanah >>> kita mengaku bahwa kita memiliki
    banyak kesalahan, kekurangan dan ketidak mampuan, maka Tangan Kanan TUHAN akan memulihkan apa yang sudah hancur secara rohani maupun
    secara jasmani.
  • jaman Laodikia/akhir jaman/jaman akhir, manusia mempertahankan kepentingan sendiri sehingga menjadi suam-suam kuku/kerohanian mereka menjadi telanjang. Itu sebabnya kita jangan mempertahankan kepentingan sendiri kalau TUHAN mengetuk.

Mari! dihari-hari ini kita mengutamakan kepentingan pembangunan Tubuh KRISTUS dan Tangan Kanan TUHAN tidak pernah menipu kita.
Tangan Kanan TUHAN akan:

  • memelihara dan membahagiakan kita di tengah dunia yang tidak menentu ini sampai mengangkat kita di awan-awan/pesta Nikah ANAK DOMBA dan kita akan kembali ke firdaus.
  • Memberi kemenangan atas musuh di dunia dan kita akan sampai di tahta Yerusalem Baru.

TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 September 2019 (Sabtu Sore)
    ... terus. Secara rohani busung air artinya perut hati bengkak yaitu hati yang sombong. Banyak hati yang sombong saat mendengar firman. Praktik hati sombong muak terhadap manna. Bilangan - . Setelah mereka berangkat dari gunung Hor berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 September 2011 (Kamis Sore)
    ... Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya. Miryam gambaran pelayan Tuhan yang kena kusta anak gugur dilahirkan dalam keadaan sudah setengah busuk dagingnya. Mengapa Sebab ada kusta memakai kebenaran diri sendiri. Prakteknya selalu menyalahkan orang lain untuk menutupi kesalahan dosa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
    ... jahat dan najis juga bisa mengalami keubahan hidup. Bagaimana kita mengalami pembaharuan atau keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus Keubahan hidup terjadi lewat kecaman Tuhan Yesus. Kecaman sekarang menunjuk pada pemberitaan firman pengajaran yang mengandung teguran yang keras yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018 (Rabu Sore)
    ... pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman yang benar berasal dari firman Kristus firman yang diurapi Roh Kudus. Kita mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti percaya firman--firman menjadi iman di dalam hati-- dan kita praktikkan itulah perbuatan iman. Inilah tudung iman dan perbuatan iman. Jadi saat-saat mendengarkan firman adalah saat yang paling ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 Februari 2011 (Kamis Sore)
    ... dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari Bait Allah orang Yahudi dibangun selama tahun. Angka menunjuk pada loh batu pertama yang diterima Musa yang berisi hukum. Angka menunjuk pada loh batu kedua yang berisi hukum. Jadi menunjuk pada dua loh batu yang berisi hukum Taurat. Ibadah dalam Bait Allah orang Yahudi adalah ibadah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 April 2009 (Minggu Sore)
    ... akan semakin jauh sampai nanti Tuhan di Surga dan manusia ada di neraka terpisah untuk selama-lamanya. Tidak ada kekuatan manusia yang mampu menyelesaikan masalah ini. Jalannya hanya lewat korban Kristus. Yohanes Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mampu menghapus dosa-dosa sehingga bisa mengembalikan damai sejahtera. Firman penggembalaan itu selalu MENDORONG ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 November 2019 (Rabu Sore)
    ... pergi . . Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun sehingga dia tidak mau membiarkan mereka pergi . Sepuluh kali Firaun menolak firman nubuat yang disampaikan oleh Tuhan lewat Musa dan Harun angka sepuluh menunjuk pada angka kasih. Jadi kalau Tuhan mengulang-ulang firman yang keras--seperti bunyi sangkakala firman nubuat--itu adalah kasih-Nya kepada kita. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 April 2014 (Rabu Sore)
    ... pedang tajam bermata duaIbrani . Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Sebilah pedang tajam bermata dua yang keluar dari mulut Yesus adalah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Februari 2017 (Minggu Siang)
    ... yang duduk di atas takhta itu. . Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas penuh dengan kemenyan itulah doa orang-orang kudus. Kalau ada pembukaan firman--ada penebusan-- kita yang sudah mati ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 November 2023 (Kamis Sore)
    ... Tentulah Allah berfirman Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya bukan Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman Allah berfirman Jangan kamu makan ataupun raba buah itu nanti kamu mati. Kejadian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.