Kita akan melanjutkan dengan membaca dan membahas Kolose 4 : 12, 13,
12. Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus
Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh,
sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal
yang dikehendaki Allah.
13. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah
payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis.
Ada dua tingkatan rohani yang berkenan kepada TUHAN yaitu:
- kedewasaan rohani >>> ay 12
- kuat dan teguh
Dulu Epafras bergumul dan sekarang kita juga harus bergumul supaya kita mengalami
peningkatan rohani sampai pada tingkatan rohani yang berkenan kepada TUHAN.
Kita akan membahas terlebih dahulu tentang ‘kedewasaan rohani’.
Jadi kedewasaan rohani ini tidak ditentukan dari berapa lama kita mengikuti
TUHAN dllnya.
Tanda-tanda dari kedewasaan rohani yaitu:
- Ibrani 5 : 13, 14,
13. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang
kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
14. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai
pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Bisa makan makanan yang keras/menerima Firman pengajaran dan dalam
tabernakel terkena pada meja roti sajian. Saya selalu mengatakan
bahwa ada dua macam pemberitaan Firman TUHAN yaitu:
- pemberitaan Firman penginjilan/susu untuk membawa orang-orang berdosa
datang kepada YESUS dan diselamatkan dengan proses percaya kepada YESUS,
bertobat, masuk dalam baptisan air dan baptisan Roh.Kudus >>>
selamat/diselamatkan dan dalam tabernakel terkena pada : halaman tabernakel
yang memiliki pintu gerbang = percaya; mezbah korban bakaran = bertobat;
dan kolam pembasuhan = baptisan air serta pintu kemah =
baptisan Roh.Kudus. Ini adalah halaman pada tabernakel = diselamatkan
tetapi kerohaniannya masih bertaraf anak kecil, oleh sebab itu perlu ditingkatkan.
- ay 14 dalam bentuk pemberitaan Firman pengajaran yang merupakan makanan
yang keras untuk mendewasakan kerohanian kita/sidang jemaat agar
menjadi sempurna seperti YESUS. Dalam tabernakel, makanan keras ini menunjuk
pada meja roti sajian dan kalau kita dapat makan Firman
pengajaran/dapat menerima Firman pengajaran, maka itu berarti ketekunan
di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci dan hasilnya kita
mengalami penyucian hati dan pancaindera. Pancaindera = lima indera di
wajah dan ini menunjuk pada hati. Saya sering mengatakan kalau hati kita
marah, maka wajah kita menjadi merah. Jadi wajah dan hati itu sama. Hati
yang merupakan gudang dari dosa sehingga perlu disucikan dari keinginan
-keinginan najis dan jahat. Ada banyak keinginan di dalam hati, tetapi
jika semuanya dikelompokan, maka akan ada dua yaitu keinginan jahat >>>
ikatan akan uang yang merupakan akar dari segala kejahatan, seperti Yudas
yang menginginkan uang sehingga ia menjadi seorang pencuri yang mencuri
milik TUHAN itulah persepuluhan dan persembahan khusus sehingga ia binasa.Dan
keinginan najis yaitu dosa sex dan dosa makan minum. Sedangkan penyucian
pancaindera ini dimulai dari mulut/lidah supaya tidak ada yang berkata
dusta. Sebab di dalam srt Yakobus, lidah ini bagaikan kemudi yang mengendalikan
seluruh tubuh; kalau lidahnya/perkataannya benar, maka seluruh tubuh benar,
kalau lidahnya salah, maka seluruh tubuh juga salah/berbuat dosa dan ini
yang menentukan.
Sekarang ini kita memohon kepada TUHAN supaya Firman pengajaran yang lebih
tajam dari pedang bermata dua ini benar-benar menyucikan hati dan pancaindera
kita.
Kalau hati dan pancaindera disucikan, maka disebutkan di ay 14, kita dapat
membedakan apa yang baik dari apa yang jahat. Jika kita tidak melakukan
apa yang jahat, maka itu berarti kita tidak berbuat dosa sampai satu waktu
kita tidak dapat berbuat dosa lagi sebab kita sudah menjadi sempurna seperti
YESUS. Juga kalau hati dan pancaindera ini disucikan, selain dapat membedakan
yang baik dari yang jahat maka kita juga dapat membedakan antara pengajaran
yang benar dari pengajaran yang palsu dan ini berarti kita memiliki roh
penimbang terutama dimulai dari seorang gembala.
Kalau hati nurani suci, pancaindera disucikan, maka ia dapat membedakan yang
baik dari yang jahat sampai tidak dapat berbuat dosa seperti YESUS. Tetapi
kehidupan itu juga dapat membedakan antara pengajaran yang benar dan pengajaran
yang sesat/palsu, sebab pengajaran palsu ini membinasakan dan ini sangat berbahaya.
2 Petrus 2 : 1, Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil
di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Alm. bpk.pdt Pong selalu mengatakan, jika seorang gembala/pendeta itu berbuat
zinah, maka ia sendiri yang akan masuk kedalam neraka, sidang jemaat tidak
ikut-ikutan, tetapi kalau gembala/pendeta mengajarkan pengajaran palsu/sesat,
maka seluruh sidang jemaat akan tersesat dan binasa.
Ada satu daerah yang bernama Niniwe yang masyarakatnya tidak dapat membedakan
mana tangan kanan dan mana tangan kiri, sebab mereka menganggapnya sama saja.
Kalau orang Kristen/sidang jemaat tidak mau mengalami penyucian oleh Firman
pengajaran/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka nasibnya
akan menjadi seperti orang-orang di Ninewe yang tidak dapat membedakan tangan
kanan dan tangan kiri. Yunus 4 : 11, Bagaimana tidak
Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk
lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan
tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Tidak dapat membedakan tangan kanan dan tangan kiri = yang baik dengan yang
jahat dianggap sama >>> yang dosa dan yang baik dianggap sama = mereka
boleh berbuat dosa >>> pengajaran yang benar dianggap sama dengan
pengajaran sesat/menyamaratakan semua pengajaran.
Saya teringat ketika saya berbincang-bincang dengan alm.bpk.pdt Totaijs, beliau
berkata: ‘kalau anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN menganggap semua pengajaran
itu sama, maka ia sudah berada pada awal yang tersesat, sebab tidak memiliki
kepekaan hati karena hati dan pancainderanya tidak disucikan.
Orang Niniwe tidak dapat membedakan tangan kanan dan kiri, maka akibatnya
mereka hanya berbuat dosa yang semakin membumbung tinggi di hadapan TUHAN
>>> Yunus 1 : 2, "Bangunlah, pergilah ke
Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya
telah sampai kepada-Ku."
Bukan perbuatan baik yang sampai kehadirat TUHAN, tetapi kejahatannya yang
membumbung sampai kehadapan TUHAN sebab mereka tidak dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang jahat dan mana pengajaran yang benar dan mana pengajaran
yang sesat/palsu, akibatnya menghasilkan perbuatan yang jahat yang naik sampai
ke hadapan TUHAN yang siap untuk menghukum. Itu sebabnya betapa pentingnya
kedewasaan rohani ini dengan tanda yang pertama ialah dapat makan Firman pengajaran
>>> mau disucikan, dapat tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab
sehingga kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat serta dapat
membedakan mana Firman pengajaran yang baik dan mana yang palsu/sesat sehingga
kita dapat menjadi suci/tidak berbuat dosa/sempurna seperti YESUS. Tangan
kanan dan kiri ini sudah sangat jelas berbeda tetapi mereka tidak dapat membedakan
dan menganggap sama. Mari saudaraku! dihari-hari ini kedewasaan rohani itu
adalah dapat makan Firman/tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan
suci agar kita mengalami penyucian. Semoga kita mengerti.
- Efesus 4 : 11 – 13,
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
13. sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus,
ay 11 ini adalah jabatan-jabatan pelayanan. Jadi tanda kedewasaan
rohani yang kedua ini adalah memiliki jabatan pelayanan dan karunia-karunia
Roh.Kudus.
Mari saudaraku! ditahun 2007 ini kita bergumul seperti Epafras yang bergumul
supaya sidang jemaat Laodikia dan Hierapolis ini dapat meningkat kerohanian
mereka sehingga menjadi dewasa serta kuat dan teguh.
Kedewasaan rohani itu:
- bukan ditentukan berapa lama kita mengikut TUHAN tetapi yang dimaksud
adalah kita dapat makan Firman pengajaran/tekun dalam pendalaman alkitab
sehingga kita mengalami penyucian.
- kita memiliki jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh.Kudus supaya
kita dapat dipakai oleh TUHAN di dalam pembangunan Tubuh KRISTUS.
Jabatan pelayanan itu dapat berbentuk apa saja, seperti menyanyi, bermain
musik, membersihkan gereja dllnya. Anak-anak TUHAN itu harus memiliki
jabatan pelayanan, jangan menganggur.
Karunia Roh.Kudus adalah: kemampuan ajaib untuk kita dapat melayani/melakukan
jabatan pelayanan. Misalnya, jabatan seseorang itu sebagai gembala, maka ia
memiliki karunia untuk menimbang roh. Demikian juga dengan jabatan sebagai
pemain musik, maka ia memiliki karunia untuk bermain musik. Jadi ada jabatan
dan juga ada karunia. Semua itu bukanlah kemampuan kita, sebab kalau itu adalah
kemampuan kita, maka kita tidak akan mampu. Semuanya itu adalah kemampuan
ajaib dari Roh.Kudus agar kita dapat melayani/melakukan jabatan pelayanan.
Di dalam tabernakel, karunia Roh.Kudus dan jabatan ini, terkena pada alat
yang namanya pelita emas; jadi kalau kita melayani TUHAN itu bukanlah sembarangan/asal
saja tetapi harus dengan karunia-karunia Roh.Kudus yang untuk sekarang berarti
ketekunan di dalam kebaktian umum/ibadah raya yang ada nyanyian-nyanyian,
ada kesaksian-kesaksian dan juga ada yang menyampaikan Firman.
Saya akan menunjukan bagaimana praktek melayani yang disertai dengan karunia-karunia
di dalam injil Lukas 17 : 7 – 10,
7. “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak
atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah
ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan
sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
9. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya?
10. Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang
tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”
Di dalam terjemahan lama adalah kewajiban.
Praktek kalau kita melayani TUHAN dengan karunia-karunia Roh.Kudus/bukan dengan
kemampuan sendiri ialah:
- melayani TUHAN tanpa menuntut hak, tetapi hanya melakukan kewajiban.
Bagi siswa/I Lempin-El, kita berada di dalam ladang TUHAN sepenuh/sebagai
seorang full-timer, kita jangan menuntut hak yang biasanya berupa upah,
pujian, kedudukan secara jasmani sebab itu berarti pelayanan semacam ini
bukanlah pelayanan dengan karunia-karunia. Kita harus melayani TUHAN hanya
dengan melakukan kewajiban kita saja.
- melayani TUHAN dengan berikatkan pinggang yaitu dengan setia dan benar
>>> Yesaya 11 : 5 & Lukas 17 : 8,
5.Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat
pinggang tetap terikat pada pinggang.
8.Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum.
Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Ini adalah praktek melayani TUHAN dengan karunia-karunia Roh. Kudus yaitu
melayani TUHAN dengan setia dan benar = memberi makan dan minum TUAN/YESUS/memuaskan
Hati YESUS/berkenan kepada YESUS. Dan hasilnya adalah ‘kamu boleh
makan dan minum’ >>> kita dipelihara secara langsung oleh
TUHAN.
- Bilangan 1 : 2, 3,
2. "Hitunglah jumlah segenap umat Israel menurut kaum-kaum yang ada
dalam setiap suku mereka, dan catatlah nama semua laki-laki di Israel
3. yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang
demi orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya
masing-masing.
Tanda kedewasaan rohani selanjutnya ini adalah dapat berperang.
Berperang = peperangan melawan daging yang lemah dan dengan segala keinginnya
dan ini menunjuk pada ibadah doa penyembahan/mezbah dupa
emas. Jadi mezbah dupa emas adalah ketekunan di dalam ibadah penyembahan =
berperang,
Inilah jika kita benar-benar mencapai kedewasaan rohani yaitu:
- mau disucikan/meja roti sajian >>> ketekunan di dalam ibadah pendalaman
alkitab.
- ketekunan di dalam ibadah umum >>> ada jabatan dan karunia-karunia
Roh.Kudus.
- ketekunan di dalam ibadah penyembahan = berperang.
Kita mengambil contoh waktu TUHAN YESUS berdoa di taman Getsemani >>>
Markus 14 : 36 – 38,
36. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah
cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apayang
Engkau kehendaki."
37. Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan
Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau
sanggup berjaga-jaga satu jam?
38. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan;roh
memang penurut, tetapi daging lemah.”
Inilah yang TUHAN ajarkan kepada kita yaitu doa penyembahan selama satu jam
dan ini adalah peperangan melawan daging dengan segala keinginan/kehendak yang
jahat.
Peperangan melawan daging ini untuk merobek keinginan daging/mengalahkan
daging, supaya apa? Supaya:
- jangan jatuh ke dalam pencobaan dan untuk ini kita perlu berperang,
baik di saat kita mengalami pencobaan-pencobaan, kita banyak berdoa, tetapi
sekarang ini, mari, kita banyak berperang/doa Getsemani/doa penyembahan selama
satu jam/berperang melawan daging dengan segala keinginannya/kehendaknya yang
jahat dan yang bertentangan dengan kehendak TUHAN supaya kita jangan jatuh
kedalam pencobaan yang akan membawa kita ke dalam maut.
Yakobus 1 : 14, Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya
sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Jatuh ke dalam pencobaan karena diseret oleh keinginannya sendiri. Sebagai
contoh:
Mungkin menginginkan televisi yang besar , tetapi karena uangnya tidak cukup,
maka mengambil dengan cara mencicil. Cicilan belum selesai, sudah menginginkan
sepeda motor, cicilan belum lunas, sudah menginginkan lemari es, terus begitu
sampai satu saat tidak dapat membayar sehingga jatuh ke dalam pencobaan. Kemudian
mengatakan bahwa pencobaan itu datangnya dari TUHAN >>> salah! Sebab
pencobaan itu datangnya dari keinginan diri sendiri. Kalau diteruskan, maka
pencobaan itu akan menghasilkan maut.
Yakobus 1 : 15, Dan apabila keinginan itu telah dibuahi,
ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Setelah berada di dalam pencobaan, maka akan berbuat dosa dan akan membawa
ke dalam maut/kebinasaan dan inilah yang harus dijaga.
Bagi siswa/I Lempin-El, jika satu saat saudara ingin membangun gereja yang
besar tetapi tidak memiliki uang yang cukup sehingga saudara membuat hutang
di sana sini dan nanti pada saat ditagih, maka saudara berbuat dosa dengan
berdusta >>> ini yang akan membawa maut. Kita jangan mengikuti daging,
tetapi justru untuk mencapai kedewasaan rohani, kita harus berpegang melawan
keinginan daging supaya kita jangan jatuh ke dalam pencobaan.
Juga bagi kaum muda, dalam hal perjodohan, janganlah keinginan hati yang diikuti,
sekalipun seiman tetapi karena saudara ingin, maka saudara turuti, sehingga
jatuh ke dalam pencobaan dan berbuat dosa sehingga melahirkan maut.Oleh sebab
itu kita harus berperang melawan keinginan daging selama satu jam supaya jangan
jatuh ke dalam pencobaan dan binasa.
Di dalam ktb Wahyu 17, Babel = pelacur yang besar. Jadi daripada binasa dalam
waktu satu jam bersama Babel, maka lebih baik berperang selama satu jam bersama
dengan TUHAN.
- Wahyu 18 : 10, Mereka akan berdiri jauh-jauh karena
takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau,
hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu
jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
. Kita harus bertindak radikal terhadap dosa B Yang kedua ini adalah supaya
jangan jatuh ke dalam dosa Babel yaitu dosa sex dan dosa makan minum yang
akan membinasakanabel ini/berperang melawan kehendak daging yang jahat
karena tidak sesuai dengan kehendak TUHAN lewat doa satu jam.
Dalam waktu satu jam Babel akan dibinasakan dan satu jam kita sungguh-sungguh
berlutut untuk merobek daging/tidak ada keinginan daging yang najis lagi.
inilah orang yang sudah mencapai kedewassan rohani.
Kalau Firman penginjilan >>> di dalam tabernakel hanya membawa kita
sampai pada halaman yaitu percaya, bertobat dan diselamatkan, tetapi ini masih
kurang. Oleh sebab itu harus lebih ditingkatkan dengan dapat makan Firman pengajaran
dan ini adalah kedewasaan rohani yang di dalam tabernakel terkena pada:
- meja roti sajian >>> kita tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab
>>> kita disucikan sehingga kita dapat membedakan yang jahat dan
yang baik, dapat membedakan yang benar dan yang palsu, kita hidup suci sampai
kita dapat menjadi sempurna.
- pelita emas >>> kita memiliki jabatan pelayanan dan karunia-karunia
Roh.Kudus dan ini melayani TUHAN dengan ketekunan di dalam ibadah raya dan
dalam persekutuan.
- mezbah dupa emas >>> kita bertekun di dalam ibadah doa penyembahan
>>> kita berperang melawan daging supaya kita jangan jatuh ke dalam
pencobaan, jangan jatuh ke dalam dosa Babel yang akan membinasakan tetapi
kita menang bersama TUHAN.
Inilah kedewasaan rohani yang dapat kita simpulkan >>> ketiga tanda
dari kedewasaan rohani ada pada ruangan suci. Jadi tempat pendewasaan rohani
adalah di ruangan suci yang untuk sekarang adalah di dalam kandang penggembalaan
>>> kita harus tergembala dan ini harus dimulai dari seorang gembala
supaya kerohanian dari gembala itu dapat menjadi dewasa. Demikian juga dengan
domba-domba, juga harus masuk ke dalam kandang/ruangan suci/ketekunan di dalam
tiga macam ibadah >>> semuanya harus tergembala untuk mengalami pendewasaan
rohani. Kalau kita berada di luar kandang, maka kita akan menjadi kering;
demikian juga dengan seorang hamba TUHAN yang suka berjalan-jalan/Kristen
jalan-jalan, maka akan kehidupan itu akankering sebab tidak tergembala seperti
pohon ara yang berada di tepi jalan. Semoga kita dapat mengerti.
Hasil dari tergembala adalah:
Mazmur 23 : 1, TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan
aku, istilah takkan kekurangan aku berarti:
- kita dipelihara oleh TUHAN. Di jaman yang sudah krisis ini kita tetap dipelihara
oleh TUHAN sampai kita tidak berkekurangan.
- tidak ada cacat cela sampai kita mencapai kedewasaan rohani/sempurna seperti
TUHAN YESUS.
Mari saudaraku, dihari-hari ini kita harus sungguh-sungguh bergumul di dalam
sistim penggembalaan agar kita dapat mencapai kedewasaan rohani sampaikita tidak
kekurangan apapun/sempurna seperti TUHAN YESUS. Semoga kita mengerti.
Sekarang kita akan memeriksa tentang ‘kuat dan teguh’ >>>
Kolose 4 : 12, Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang
dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk
kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan
penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.
Teguh dan yang berkeyakinan = kuat dan teguh hati. Kedewasaan rohani itu penting
agar kita dapat mencapai kedewasaan rohani seperti TUHAN YESUS.
Kita membaca di dalam Mazmur 27 : 14, Nantikanlah TUHAN!
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Jadi kuat dan teguh ini berguna untuk menantikan kedatangan TUHAN YESUS Yang
kedua kalinya.
Kuat dan teguh hati ini untuk menghadapi apa? untuk:
- menghadapi pencobaan/krisis di segala bidang. Kita harus kuat dan teguh
hati dalam menghadapi pencobaan-pencobaan, artinya tidak bimbang dan tetap
berharap sepenuh kepada TUHAN seperti bayi yang tidak berdaya dan hanya berharap
kepada ibunya dan tidak dapat berharap pada yang lain.
- menghadapi godaan-godaan/dosa, sebab dosa ini ada yang menggoda tetapi
ada juga yang memaksa. Tetapi jika kita kuat dan teguh hati, maka kita tidak
mudah untuk berbuat dosa/tidak mau berbuat dosa sekalipun digoda dan dipaksa.
Seringkali kita baru digoda saja, kita sudah jatuh ke dalam dosa, apalagi
kalau dipaksa untuk berbuat dosa.
Menghadapi pengajaran-pengajaran palsu/sesat kita harus kuat dan teguh hati,
artinya teguh hati ini berarti tidak bimbang/tidak goyah karena banyaknya
pengajaran-pengajaran dan hanya berpegang pada satu pengajaran Firman yang
benar. Sedangkan kuat hati, tadi istilah di dalam Kolose 4 : 12,
adalah berkeyakinan penuh pada satu Firman pengajaran yang benar. Kalau kita
sudah yakin pada satu pengajaran yang benar, maka itu berarti kita sudah tidak
mau berubah-ubah lagi. Mengapa seringkali kita merubah-rubah pengajaran? Tahun
ini kita berpegang pada pengajaran A, tahun depan pada pengajaran A+, tahun
depannya lagi pada pengajaran A-, semuanya ini terjadi karena kita belum yakin.
Kalau kita sudah yakin pada satu pengajaran Firman yang benar, maka kita tidak
akan berubah seperti YESUS Yang tidak berubah dari dulu, sekarang dan selama-lamanya.
Mari! kita sungguh-sungguh dihari-hari ini menjelang kedatangan TUHAN kita
kuat dan teguh hati dalam menghadapi pencobaan, kita tidak bimbang dan hanya
berharap kepada TUHAN sekalipun kita sudah tidak memiliki kemampuan/menurut
dunia,
sudah tidak ada jalan keluarnya. Atau kita berharap kepada yang lain? dalam
keadaan terjepit, kita banyak berharap/memanggil paranormal dllnya sekalipun
kita adalah orang Kristen, tetapi tidak berharap kepada YESUS dan ini berarti
iman kita sudah goyah dan akan hancur. Hal ini sudah banyak terjadi, bahkan
seorang hamba TUHAN dapat berbuat demikian. Juga kita kuat dan teguh hati
menghadapi godaan dosa, paksaan untuk berbuat dosa sehingga kita tidak mau
berbuat dosa dan ini yang kita pertahankan. Demikian juga dalam menghadapi
godaan-godaan dosa, paksaan dosa dan menghadapi pengajaran yang palsu, kita
harus kuat dan teguh hati, tidak bimbang/terombang-ambing tetapi tetap teguh
pada satu pengajaran Firman yang benar. Semoga kita dapat mengerti.
Hasil kalau kita kuat dan teguh hati dalam menghadapi pencobaan, godaan,
paksaan dan juga dalam menghadapi pengajaran palsu adalah:
- Yohanes 16 : 33, Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Kita mengalami kemenangan bersama TUHAN atas segala masalah di dunia ini,
sebab TUHAN sudah menang atas dunia. Kalau kita kuat hati bersama TUHAN, maka
kita juga akan mengalami kemenangan atas segala masalah di dunia ini dan ini
adalah janji TUHAN kepada kita dan kita berpegang dengan sungguh-sungguh terhadap
janji TUHAN ini. Kalau kita tergembala/dewasa rohani, maka kita tak akan kekurangan
sebab kita dipelihara oleh TUHAN dan kita akan menang/ada kuasa kemenangan
dari TUHAN bahkan kita menjadi sempurna seperti YESUS.
- 1 Tawarikh 19 : 13, Kuatkanlah hatimu dan marilah
kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN
kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Kita jangan putus asa dan kecewa tetapi kuatkan hati, maka TUHAN akan menjadikan
semuanya baik di MataNYA. Kita jangan bimbang sebab kalau bimbang.putus asa
dan kecewa, maka kita akan hancur, tetapi kalau kita kuat hati, sekalipun
kita sudah hancur, maka TUHAN dapat menjadikan yang sudah hancur itu menjadi
baik.
Mungkin nikah, ekonomi sudah hancur, mari! kita bergumul bukan untuk masalah
nikah/ekonominya, tetapi bergumul untuk kerohanian kita agar supaya meningkat
seperti Epafras supaya:
- kerohanian kita menjadi dewasa, kita tergembala, maka sudah dapat dipastikan
kita akan terpelihara.
- kita kuat dan teguh hati, makapasti TUHAN menjadikan semuanya baik.
Kalau kita bergumul dengan kemampuan kita sendiri, maka kita akan gagal,
tetapi kita harus bergumul untuk meningkatkan kerohanian sampai kita kuat
dan teguh, maka TUHAN akan menjadikan semuanya baik.
- 1 Tesalonika 3 : 13, Kiranya Dia menguatkan hatimu,
supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan
Yesus, Tuhan kita,
dengan semua orang kudus-Nya. Kita kuat dan teguh hati sampai kita layak untuk
menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya dan kita akan bersama denganNYA
selama-lamanya. Banyak pergumulan yang kita harus hadapi di dunia ini, tetapi
sekarang ini kita harus mengutamakan bergumul untuk meningkatkan kerohanian
kita sampai pada tingkat rohani yang berkenan kepada TUHAN yaitu mencapai
kedewasaan rohani.
Apa yang dimaksud dengan kedewasaan rohani itu?
- tekun di dalam kebaktian pendalam alkitab >>> kita dapat makan
Firman pengajaran.
- tekun di dalam ibadah raya >>> kita dapat melayani TUHAN
- tekun di dalam ibadah doa penyembahan >>> kita dapat berperang/menyembah
TUHAN.
Kita tergembala dan kita dipelihara, kita tidak akan kekurangan. Raja
Daud tidak mengatakan: ‘akulah raja, takkan kekurangan aku’
>>> tidak! Tetapi Daud mengatakan: ‘TUHAN Gembalaku, takkan
kekurangan aku’.
Biar kita menjadi dewasa dalam kerohanian dan ini harus dimulai dari saya,
sekalipun saya adalah seorang gembala tetapi saya juga harus tergembala sebab
kalau gembala tidak tergembala, maka sidang jemaat juga tidak tergembala. Oleh
sebab itu kita jangan tertipu sebab gembala maupun sidang jemaat sama-sama harus
tergembala supaya ‘takkan kekurangan aku’ >>> kita dipelihara
oleh TUHAN sampai selama-lamanya.
Kemudian kuat dan teguh, jangan ada keputus asaan, kecewa tetapi hanya berharap
kepada TUHAN, maka hasilnya adalah:
- kemenangan atas segala masalah.
- TUHAN menjadikan semuanya baik.
- TUHAN menjadikan sempurna agar layak untuk menyambut kedatangan TUHAN Yang
keduakalinya, kita akan bersama-sama dengan DIA selama-lamanya.
TUHAN memberkati kita sekalian.
1