Saya mengucap syukur pada Tuhan atas berkat dan kasih karuniaNya yang saya alami dalam hidup saya. Saat ini saya mau menyaksikan pertolongan Tuhan dalam penyelesaian studi saya yaitu penyusunan skripsi. Sebelum Kepala Program Studi mengumumkan dosen pembimbing skripsi masing-masing mahasiswa, saya sudah kuatir bahwa saya akan mendapat dosen pembimbing yang “killer” dan banyak maunya. Di Prodi Bahasa Inggris ada 3 orang dosen yang terkenal memiliki sifat seperti itu. Kalau saya mendapat dosen pembimbing salah satu dari ketiga dosen tersebut, maka bisa dipastikan bahwa saya tidak akan lulus tahun ini karena melihat pengalaman senior-senior sebelumnya yang mendapat dosen pembimbing serupa. Saya berdoa pada Tuhan supaya saya tidak mendapat dosen pembimbing tersebut. Tapi, Tuhan berkata lain dan mengizinkan saya mendapat dua orang Pembimbing di antara 3 orang dosen yang paling ditakuti tersebut. Saya merasa senang dan sedih sekaligus. Sedih karena saya pasti akan dipersulit dosen tersebut, namun senang karena dua orang dosen terbaik diberikan untuk membimbing penulisan skripsi saya.
Selama pembimbingan skripsi, banyak masalah yang saya hadapikarena ternyata kedua Dosen tersebut sangat berbeda pendapat. Saat Dosen pertama sudah menyetujui judul dan isi skripsi saya dari Bab I sampai III, Dosen kedua menolaknya, bahkan menyuruh saya untuk mengganti judul. Dosen tersebut menyatakan kalau saya tidak mengganti judul skripsi saya, maka beliau tidak mau menerima skripsi saya. Artinya, mustahil saya bisa melanjutkan ke Bab IV dan V. Namun, jika saya menuruti Dosen kedua untuk mengganti judul, maka Dosen pertama yang akan marah, karena beliau adalah Dosen Pembimbing I yang berhak menentukan judul dan isi skripsi saya. Dosen Pembimbing II sebenarnya hanya berhak memeriksa tata bahasa saja. Saya bingung apa yang akan saya lakukan dan siapa yang harus saya ikuti. Saya berdoa dan mohon petunjuk Tuhan.
Kemudian, saya memutuskan untuk mengganti judul dan isi skripsi saya. Dan, apa yang saya takutkan benar terjadi, saat saya mengutarakan niat saya kepada Dosen pertama untuk mengganti judul dan isi, Beliau sangat marah bahkan menyatakan tidak mau lagi menjadi dosen pembimbing saya. Artinya, saya tidak akan bisa lulus. Ketika saya memdengar ancaman itu, saya takut, sedih, dan marah. Saya merasa sangat tertekan oleh kedua dosen tersebut tapi saya tidak dapat berbuat apa-apa. Saya menceritakan apa yang saya alami pada Bapak dan Ibu Gembala serta mohon bantuan doa. Dua bulan kemudian, Dosen pertama bersedia menerima perubahan skripsi saya sampai Bab III. Namun selanjutnya, dalam penyelesaian Bab IV dan V, masalah baru muncul, yaitu Dosen pertamatidak mau membimbing saya dengan berbagai alasan, dan itu terjadi sampai 1 bulan 2 minggu. Di sisi lain, pendaftaran ujian skripsi dibuka 1 minggu selanjutnya. Jika Beliau tidak menerima Bab IV dan V dari skripsi saya, maka saya tidak bisa mendaftar ujian dan tidak bisa lulus tahun ini. Kembali saya memohon pertolongan Tuhan karena serasa masalah ini tidak ada jalan keluarnya.
Saya mengoreksi hidup saya. Pada Ibadah Pencurahan Roh Kudus, saya mohon pertolongan Roh Kudus untuk menunjukkan segala dosa, kelemahan, dan kekurangan saya yang membuat masalah saya seakan tidak ada jalan keluarnya. Tuhan menunjukkan kesalahan dan kekurangan saya saatIbadah Kaum Muda dan Remaja. Firman membahas tentang ketaatan Yesus yang sampai rela mati di kayu salib. Saya menyadari bahwa saya masih belum bisa taat. Saya mohon ampun pada Tuhan serta Bapak dan Ibu Gembala. Saya mohon untuk didoakan agar saya menjadi pribadi yang selalu taat dengar-dengaran pada Tuhan dan orang tua jasmani serta rohani (Gembala).
Tuhan menolong saya dalam sekejap saja. Setelah saya mengaku dosa, saya membuka pesan teks (SMS) dari Dosen pertama yang menyuruh saya untuk menghadap Beliau. Itu benar-benar pertolongan Tuhan karena sebelumnya Beliau tidak pernah mau membalas SMS saya sejak saya mengubah skripsi saya, tapi saat itu Beliau langsung menghubungi saya. Akhirnya, Beliau menerima skripsi saya dan saya bisa mengikuti ujian skripsi serta lulus tahun ini dengan mendapat nilai terbaik.
Firman Tuhan memang sangat berkuasa untuk menolong hidup kita. Firman Tuhan selalu mengatakan, kalau Tuhan belum menjawab doa kita dan belum menolong, itu artinya Tuhansedang sibuk memperbaiki hidup kita terlebih dulu. Firman ini benar saya alami. Tuhan mengizinkan saya mendapat dua orang dosen pembimbing tersebut dengan maksud untuk mengubahkan hidup saya. Saya berterima kasih pada Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Versi Cetak