Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Pada tanggal 11 Desember 2013, saya mengalami kecelakaandimana saat saya mengendarai motor, di tengah perjalanan ada mobil Kijang berputar arah dan tidak melihat bahwa motor yang saya kendarai sudah dekat dan akhirnya saya menabrak mobil tersebut, tetapi saya masih mendapatkan kemurahan Tuhan.
Saya mengalami luka pada tangan sebelah kiri saya, lalu saya menelpon bapak gembala. Saat itu beliau baru pulang dari pelayanan di WR Supratman Surabaya. Beliau langsung datang ke rumah sakit untuk mendoakan dan menunggui sampai selesai. Kemudian saya diantar pulang oleh anak dari pemilik Kijang tersebut. Saat itu saya pikir sudah selesai ternyata tidak. Keesokan harinya ada ibadah pendalaman Alkitab jam 17:15 di gereja, saya berdoa supaya Tuhan beri kekuatan dan kesehatan, ternyata esok harinya saya mengalami sesak napas kemudian dibawa ke UGD dan diperikasa. Hasilnya, saya mengalami radang paru yang sangat parahdan infeksinya sudah menyebar ke semua paru-paru. Istri saya menelpon bapak gembala dan beliau mendoakan saya lewat telpon karena saat itu ada Natal persekutuan di Sitiarjo dan bapak gembala terkejut kenapa saya harus opname.
Setelah sehari, keadaan saya tidak membaik bahkan harus dirawat di ICU dan dipasang ventilator. Dokter bertanya pada istri saya 'apakah ibu siap untuk biayanya karena biayanya sangat mahal?'.
Keadaan saya dihari kemudian tidak semakin baik tapi sebaliknya, semakin parah. Tetapi Tuhan masih memberikan kemurahan kepada kami sekeluarga dimana istri dan anak-anak semakin setia dalam penggembalaandan benar-benar berharap serta mempercayakan setiap langkah kehidupan hanya dalam tangan kemurahan Tuhan. Dari tergembaladan kuasa doa penyautan seorang gembala, kami mendapatkan kemurahan Tuhan yaitu dapat melewati masa kritis yang pertama.
Setelah kurang lebih 10 hari, saya tidak mengerti, tetapi saya percaya oleh doa penyautan seorang gembala yang benar-benar ajaib, maka ventilator di mulut saya bisa terlepasdan nyawa saya yang sudah lepas dari tubuh ternyata bisa kembali lagikarena saya merasakan adanya perlindungan sehingga tubuh, jiwa dan roh saya dapat kembali.
Kemudian kami diperhadapkan dengan masalah biaya perawatan yang setiap hari terus bertambah. Tapi puji Tuhan saya teringat bapak gembala berpesan kepada saya kalau berdoa jangan lupa tubuh, jiwa dan roh kita milik Tuhan, jadi Tuhan yang selesaikan semuanya. Secara akal, tidak mudah tapi istri saya tetap setia, kuat dan teguh hati dalam menghadapi hal yang mustahil. Hingga akhirnya biaya yang kami perlukan sudah Tuhan selesaikan dengan cara yang ajaibyaitu lewat bantuan dari bapak gembala, sidang jemaat Malang dan Surabaya serta saudara-saudara kami.
Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan hingga saat ini kami sekelurga masih dapat tergembala dalam tiga macam ibadah, tetap berada dalam kandang penggembalaan. Puji Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
Versi Cetak