Harapan di tahun 2014 begitu banyak dalam pergumulan yang masih saya hadapi. Salah satunya masalah kuliah. Ketika semester 4, saya tidak lulus dengan satu mata kuliahyaitu Akuntansi Manajemen. Sebelum saya menerima kelas ini, saya mendengar banyak kabar yang tidak enak kalau diajar dosen yang bersangkutan. Tetapi saya berusaha agar tidak bermasalah dengan dosen, tugas ataupun presentasi saya dan berusaha melakukan dengan baik. Ujian tengah semester maupun akhir semester, saya berusaha lakukan sebaik mungkin. Selama ini hasil tugas, kuis, maupun presentasi, dosen tidak pernah membagikan, jadi saya tidak tau nilai saya selama ini berapa dan saya harus mendapat nilai apa nanti akhirnya.
Ketika ujian akhir semester, saya hanya bisa kerjakan sebagian, sebagian lagi saya tidak tau bagaimana caranya. Disamping itu saya mendapatkan 2 pengawas yang enak, karena disitusaya bisa saling bekerja sama. Saya dapat tawaran dari teman-teman untuk kita saling bekerja sama. Ketika sudah berada dalam penggembalaan yang benar saya bingung harus mempertahankan hidup benar dan takut tidak lulus, atau hidup tidak benar tapi mendapat nilai baik.
Tetapi saya putuskan untuk tetap hidup benardan tidak ikut tawaran teman-teman.
Dari situ saya diperhadapkan 2 pilihan, dan harapan saya kalau memang saya tidak lulus, saya tidak ingin dapat E, saya memilih dapat D, karena jika dapat E menandakan seperti saya tidak rajin masuk kelas, tidak pernah kumpulkan tugas, tidak ikut kuis, dan sebagainya. Kalau saya dapat D, setidaknya saya masih bisa lanjut mengambil mata kuliah berikutnya. Tapi kenyataan pada akhirnya ternyata hasil akhir menunjukkan saya dapat Edan saya tidak bisa melakukan apa-apa.
Saya sangat menyesali selama ini saya kuliah 1 semester di mata kuliah ini rasanya hanya sia-sia. Saya cerita mama saya dan puji Tuhan mama tidak marah, hanya mungkin sedikit kecewa. Tetapi sekalipun saya dapat E, saya bisa tetap nersukur karena tetap mempertahankan hidup benar.
Akhirnya semester 5 saya harus ambil lagi mata kuliah tersebut dan dapat dosen yang sama. Saya kembali diperhadapkan mau hidup benar atau tidak. Ada teman saya bilang dan sudah terbukti bahwa dosen ini senang disanjung-sanjung dan senang kalau mahasiswa/i nya mencari perhatian pada dia. Tetapi saya lebih baik memilih hidup benar, karena saya yakin kali ini saya lulus dengan nilai yang jauh lebih baik dan dengan cara yang benar.
Ketika masuk pertama kuliah di mata kuliah yang sama, dosen membuat pengakuan kalau di semester lalu, ia memberi nilai sangat kacau. Tetapi bagi saya percuma juga saya menyesali atau pun jengkel, karena semua sudah terjadi. Menjelang akhir semester, saya sekelompok tiba-tiba ditunjuk presentasi dan kelompok saya dimarahi habis-habisankarena bagi dosen, kelompok saya tidak dapat mempresentasikan dengan baik. Teman saya menjadi panik dan takut tidak lulus lagi, karena dosen ini mengatakan tidak akan membantu nilai sedikitpun. Saya pun ikut panik, tapi saya hanya bisa berusaha di ujian akhir semester. Saya hanya bisa berserah dan berdoa pada Tuhan, meski sebenarnya dalam hati saya ada ketakutan menjelang hasil yang akan dikeluarkan.
Saya sangat takut kalau tidak lulus lagi. Tetapi ketika kemarin 6 Januari 2014, saya mendapat kado tahun baru dengan nilai Akuntansi Manajemen saya lulus dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kemudian ada nama mata kuliah di semester 5 ini (Manajamen Portofolio). Suatu saat saya tidak masuk kuliah karena harus mengantar pengerja gereja besuk jemaat yang sakit di rumah sakit. Ada 2 tugas yang dikumpulkan pada hari itu, satu tugas dikeerjakan langsung dan dikumpulkan, yang satu lagi PR yang harus dikumpulkan, tetapi saya lupa. Saya juga tidak bisa melakukan apa-apa. Suatu saat juga, sebelum ujian akhir semester ada kuis dadakan, teman-teman dekat saya saling bekerja sama dan saya sendiri belum ada persiapan. Saya kembali lagi pasrah dan berserah pada Tuhandan saya berusaha mempertahankan hidup benar. Ketika saya ditawari teman-teman saya contekan yang mereka dapat dari buka buku secara sembunyi-sembunyi, saya menolak, sehingga yang saya terima adalah ejekan dari teman-teman. Saya sedih mendengarnya, tetapi seperti kata om Wi, “hidup benar dan hidup benar”. Dan Firman Tuhan menguatkan saya kembalidan nilai saya pun tetap lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.
Disini saya belajar, bahwa jika kita berusaha hidup benar, kita tidak akan dipermalukan oleh Tuhan.
Tuhan memberkati.
Versi Cetak