Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bersaksi bagi Tuhan. Sebenarnya saya sudah berjanji hari Sabtu saya akan bersaksi, tapi saya takut dan mengeraskan hati. Firman Tuhan dalam Kebaktian Umum menempeleng saya, kalau tidak mau bersaksi, maka akan menyangkal Tuhan. Saya mohon ampun kepada Tuhan. Saya tidak mau menyangkal Tuhan.
Kalau saya melihat dan mendengar saudara-saudara bersaksi, begitu indah dan lancar. Seandainya saya bisa demikian, saya tidak akan berhenti bersaksi karena begitu banyak kebaikan-kebaikan dan keajaiban-keajaiban Tuhan dalam hidup saya, malahan mungkin saudara tidak akan kebagian bersaksi.
Tuhan sudah menolong kami sekeluarga. Bulan Februari - Maret 2009 ada banyak hal-hal bersejarah, mulai dari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9, ulang tahun kedua anak-anak kami, masuknya kakak saya menjadi imam di GPT Kristus Kasih, dan anak saya yang ke-2 (Matilda) bisa masuk di SD Santo Yusup sesuai kehendak kami. Banyak pertimbangan yang membuat kami berketetapan untuk memasukkan Matilda ke SD tersebut, terutama dalam hal penjemputan. Sebenarnya, sulit bagi anak-anak dari TK selain TK Santo Yusup untuk bisa masuk SD SantoYusup karena mereka mendahulukan anak-anak dari TK Santo Yusup. Tapi puji Tuhan, akhirnya Tuhan mengizinkan hal itu terjadi sesuai dengan rencana kami. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Gembala yang sudah mendoakan kami sekeluarga.
Seringkali saya merasa sudah tidak mampu hidup di dunia ini. Rasanya capek sekali hidup di dunia. Andai Tuhan segera datang. Menghadapi masalah-masalah terutama anak-anak, sangat berat bagi saya kalau mereka tidak taat. Tapi, Firman Tuhan itu "Ya dan Amin". Buluh yang terkulai takkan dipatahkanNya, sumbu yang berasap takkan dipadamkanNya. Oleh kemurahan Tuhan, Tuhan membaharui pelayanan sayaatau istilahnya "meremajakan" pelayanan saya.
Awalnya saya berpikir; Apa yang akan terjadi? Akan seberat apa beban yang harus saya hadapi? Menghadapi dua anak saja saya sudah tidak mampu tanpa pertolongan Tuhan. Tapi, kalau beban itu diserahkan semuanya kepada Tuhan, maka tidak lagi terasa beratbahkan beban menjadi enak dan ringan. Jadi, bukan menjadi beban melainkan menjadikan pelayanan saya lebih berkobar-kobar. Saya merasa muda lagi. Puji Tuhan. Saya mohon bantuan doa supaya pelayanan saya bisa benar dan layak di hadapan Tuhan dengan segala kelemahan dan kekurangan saya.
Saya juga mohon ampun kepada Bapak dan Ibu Gembala serta saudara sekalian dalam hal mencatat Firman Tuhan. Bukan karena saya sudah hafal ayat-ayat Alkitab, tapi tangan kanan saya terasa linu sekali. Kalau tangan ini bukan ciptaan Tuhan, pasti sudah lepas karena begitu berat dan banyak yang dilakukan tangan kanan ini, serasa tidak ada berhentinya. Mulai dari urusan rumah tangga, toko, dan merawat mama yang sakit, semua saya lakukan bersama Tuhan dan suami tanpa pembantu. Tetapi karena tangan ini adalah ciptaan Tuhan, maka tangan ini tetap aman pada posisinya. Saya mohon diampuni dan jangan ditiru. Demikian kesaksian saya, semoga menjadi berkat. Haleluya, Puji Tuhan.
Versi Cetak