Yang saya mau saksikan disini, bagaimana perlindungan dan penyertaan Tuhan buat saya dan keluarga di sepanjang thn ini, dimana kita terlindung, bahkan terlepas dari ancaman maut.
Yang pertama saya mengalami ini saat waktu kembali dari Indonesia ke Jerman bulan Maret yg lalu, selesai mengikuti ibadah kunjungan dari Papua. Pesawat yg saya tumpangi dari Jakarta menuju Jerman mengalami kerusakan yang tidak diketahui.
Saat pesawat mau terbang, tiba-tiba kita mendengar info, bahwa pesawat harus distop, Kita semua waktu itu heran, kenapa distop. Setelah mendengar info dari Pilot, bahwa pesawat ada kerusakan semua penumpang harus turun keluar.
Puji Tuhan oleh pertolongan Tuhan, saya dan semua yg ada dipesawat diselamatkan dari maut. Kalau seandainya pesawat tidak distop, mungkin saya saat ini tdk ada dihadapan saudara, karena pesawat itu diperhitungkan meledak sewaktu terbang.
Yang kedua, setelah beberapa lama kembali dari Indonesia, suami mengalami sakit dibagian perut, ada benjolan yang tidak diketahui secara pemeriksaan dokter, yang akhirnya harus mengalami Operasi.
Waktu menghadapi ini, suami sangat takut, tapi saya sebaliknya tenang dan percaya kepada Tuhansambil berdoa menyerahkan hal ini kepada Tangan kemurahan Tuhan.Saya juga katakan kepada suami supaya jangan takut. Dibalik ini semua ada rencana Tuhan yg terbaik, sehingga akhirnya suami saya juga bisa tenang. Puji Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu, operasi berjalan baik dan benjolan itu tidak berbahaya.
Saya besyukur kepada Tuhan bukan hanya karena operasi berjalan dengan baik dan benjolannya tidak berbahaya, melainkan suami saya dilepaskan dari kebiasaan budaya barat yg masih mau minum alkohol. Dia katakan, dia tidak mau minum lagi, dan sekarang dia juga berani menolak.
Kalau kita berkunjung kemana-mana, tidak mau disugguhkan alkohol lagi. Dan akhir-akhir ini, banyak keubahan yang saya lihat di dalam kehidupan suami saya, salah satunya dia mulai banyak menasehati anak-anak.
Sama seperti saya juga mulai dengan Firman, kami mulai disatukan untuk mendidik anak-anakkami dalam kebenaran Firman. Bahkan sekarang banyak sifat-sifatnya yang tidak baik berkurang.
Dia mulai memperhatikan dan mau mengerti keberadaan saya didalam mengikuti Tuhan, walaupun itu masih sangat sedikit yang kami bisa lakukan bersama-sama untuk pelayanan kepada Tuhan. Namun saya percaya PASTI Tuhan membuka jalan.
Saya secara pribadi juga merasakan kebahagian yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, semuanya karena Kasih dan Kemurahan Tuhan.
Memang benar yang selalu dikatakan oleh Bapak Gembala lewat Firman Pengembalaan, bahwa kalau kita taat dengar-dengaran, setia dan menjaga kesucian dalam ibadah pelayanan sesuai dgn Firman Pengajaran yang Benar, kita akan mendapatkan Jaminan kepastian dari Tuhan untuk memelihara kehidupan kitasekarang di dunia sampai di Surga dan kita selalu mengalami kemenanganan dalam masalah-masalah dan pergumulan apapun.
Ini juga saya rasakan, saat saya diperhadapkan dengan banyak masalah dari dalam dan luar, salah satu dari masalah itu adalah menghadapi orang-rang yang sudah di dalam Firman Pengajaran. Sempat saya hampir tersandung dan kecewa, tapi Firman Tuhan hari-hari ini sangat jelas menegaskan ada pemisahaan antara kambing dan domba.
Ini yang membuat saya semakin kuat dan teguh dalam Firman pengajaran yang benar, walaupun orang-orang yang tadinya dekat dengan saya, sekarang menjadi tantangan buat saya, mulai terpisah, ini tidak menjadi penghalang untuk saya dan keluarga tetap melayani Tuhan. Saya percaya pemisahan ini Tuhan ijinkan untuk membuktikan kebenaran Firman, siapa yg akan tahan uji.
Dan saya percaya, asal kita tekun dan mantap dalam kandang pengembalan, mau taat dengar-dengaran, setia dan menjaga kesucian, Tuhan tidak pernah meninggalkan dan DIA tetap dipihak kita dan kita terlepas dari hukuman. Seperti janji Tuhan, tahun ini 2010 adalah tahun kelepasan, Tuhan sudah membuktikannya kpd saya dan keluarga.
Demikianlah kesaksian saya in, semoga menjadi berkat buat kita semua, sekali lagi saya dan keluarga mengucapkan banyak terima kasih untuk dukungan doa Bapak/Ibu Gembala sekeluarga, juga sidang jemaat Malang, Surabaya, tua-tua, dan saudara-saudara yang tidak bisa disebut satu persatu namanya buat kami disini.
Kami tetap memohon dukungan doa disini, untuk kita tetap dipersatukan, kuat dan teguh hati didalam pengikutan dan pelayanan kepada Tuhan. Kalau Tuhan mengijinkan, kita bisa bertemu kembali bulan Juni 2011 di Jerman.
Kepada tim komputer, terima kasih untuk jerih payah pelayananya lewat siaran internet yg sudah menjadi berkat buat kami yang tergembala jarak jauh, Tuhan memberkati kita semua.
Versi Cetak