Di semester lalu dari 1 mata kuliah, say amengalami pekerjaan tangan Tuhan. Nama mata kuliahnya FAAL. Sejak awal semester, mata kuliah ini sudah membuat saya takut karena bahannya setebal kamus dan jumlah SKSnya yang banyak. Tapi ketakutan ini malah membuat saya semangat belajar. Saya belajar dengan sungguh, mempersiapkan diri menghadapi UTS, tapi hasilnya kurang memuaskan.
Saat itu tidak putus asa, beljar lebih giat lagi untuk menghadapi UAS dengan harapan nilai akan tertolong. Tapi diluar dugaan, nilai yang keluar adalah D. Ketika itu saya cuma bengong dan di dalam hati berkata "Tuhan Yesus tolong aku". Waktu telpon, mama bilang jangan putus asa, terus semangat dan berdoa karena ini semua sudah seijin Tuhan. Saat ini saya mengaku sebenarnya hatiku sudah putus asa. Firman Tuhan bilang orang yang putus asa sama dengan orang yang tidak punya pengharapan.
Besoknya, saat kembali ke kampus, ada pengumuman di buka ujian perbaikan. Saya bersyukur, Tuhan begitu mengasihiku. Tapi saat akan mendaftar, ada isu kalau soal-soalnya nanti akan lebih sulit. Kakak kelas menyarankan mengulang di semester depan saja karena peluang mendapat nilai lebih baik akan besar. Didalam hatiku sudah bulat untuk maju terus. Apapun nilai yang akan didapat karena yakin kemurahan Tuhan masih berlaku atas hidupku. Tetap belajar dan kali ini disertai doa puasa. Maka hasilnya dari nilai D bisa jadi B.
Ini semua campur tangan Tuhan. Tuhan ijinkan aku mengalaminya untuk menjadi kesaksian dalam kehidupanku. Mungkin di semester depan, tantangan yang akan kuhadapi lebih besar. Jadi, karena aku sudah mengalami ini, ada kekuatan untuk bertahan dan terus maju.
Semoga kesaksian ini boleh menguatkan.