Saya mau bersaksi bagaimana Tuhan sudah mengubahkan hati dan hidup saya dengan kuasa Firman PengajaranNya.
- Dulu dari kecil saya seringkali suka berbohong terutama kepada orang tua saya. Misalnya kalau nilai ulangan saya jelek lalu orang tua saya menanyakan nilai ulangan saya, saya selalu mengatakan bahwa nilai ulangan saya bagus. Akhirnya dari kebohongan yang satu terus menjadi kebohongan-kebohongan yang lain. Waktu itu memang saya tidak merasakan ketenangan, selalu gelisah, takut kebohongan saya diketahui orang tua saya. Tetapi saya tetap bebal, saya tetap terikat dosa dusta. Sampai akhirnya saat saya melanjutkan sekolah di Malang dan mulai tergembala di GPT Kristus Kasih, saya benar-benar ditegur oleh Tuhan melalui Firman PengajaranNya yang keras. Akhirnya hati saya luluh, saya mulai belajar taat pada FirmanNya, saya mulai belajar untuk tidak berbohong dari perkara paling kecil sampai perkara besar dalam hidup saya. Tuhan benar-benar memberi kekuatan pada saya untuk tetap jujur apapun resiko yang harus saya hadapi, termasuk resiko menerima kemarahan orang tua saya saat saya katakan kalau nilai ulangan saya jelek. Resiko ini saya terima sebagai harga yang harus saya bayar, kalau saya memang benar-benar mau taat pada Firman Tuhan.
- Saya juga mau bersaksi bagaimana Firman Pengajaran Tuhan benar-benar telah melepaskan saya dari dosa najis. Dosa najis ini sudah mengikat saya sejak SMP tanpa ada seorangpun yang tahu. Saat saya mencoba untuk terbebas dari ikatan dosa ini dengan kekuatan saya sendiri, saya tidak pernah berhasil, selalu gagal dan kembali jatuh dalam dosa najis. Sampai akhirnya Firman Pengajaran Tuhan menempa hati dan hidup saya, kalau saya benar-benar ingin terlepas dari ikatan dosa najis, saya harus setia dalam 3 macam ibadah pokok dan setia dalam doa penyembahan. Hanya kuasa Firman Tuhan saja yang benar-benar bisa melepaskan saya dari ikatan dosa najis. Hal ini benar-benar saya alami, saat saya mulai setia dalam ibadah dan doa penyembahan. Puji Tuhan, sampai saat ini saya tidak pernah lagi melakukan dosa najis bahkan memikirnyapun saya sudah tidak tertarik lagi. Saya benar-benar dilepaskan dari ikatan dosa najis oleh kuasa Firman PengajaranNya.
- Saya juga mengalami kuasa Firman Pengajaran Tuhan yang telah mengubah hati saya. Dulu saat saya menghadapi ujian cobaan di segala bidang terutama dalam studi, saya selalu kecewa, sakit hati, putus asa, marah, bahkan menyalahkan Tuhan. Saya merasa Tuhan itu tidak pernah ada, buktinya segala usaha saya selalu gagal, selalu ada saja ujian dalam hidup saya. Waktu itu saya egois, saya merasa kalau saya sudah melakukan perintahNya itu berarti Tuhan harus membalasnya dengan membuat segala usaha saya berhasil. Tetapi Tuhan itu baik, Dia justru ingin mempertahankan saya dalam TanganNya melalui setiap ujian-ujian dalam hidup saya. Kalau Tuhan waktu itu membuat saya berhasil, mungkin saya akan sombong dan meninggalkan Tuhan. Saat saya merasa lelah dan letih dengan segala ujian-ujian dalam hidup saya, saya datang pada Tuhan dan saya belajar setia dalam ibadah terutama 3 macam ibadah pokok. Saya juga mulai belajar setia dan menyukai saat teduh bersama Tuhan. Firman Pengajaran Tuhan bekerja mengubah hati saya. Beberapa waktu yang lalu, di sekolah diumumkan siapa saja yang mendapat her (ujian perbaikan). Ternyata saya adalah salah satu siswa yang namanya tertera di papan pengumuman. Saya harus menjalani her untuk mata pelajaran matematika, kimia, dan bahasa Inggris yang merupakan 3 mata pelajaran penting di sekolah saya. Ketika saya mendengar dari teman saya, kalau saya mendapat 3 her, entah kenapa saya tidak sedih, kecewa, putus asa, apalagi marah pada Tuhan. Saya justru bersyukur pada Tuhan saya masih mendapat 3 her, tidak lebih dari itu. Mungkin secara dunia saya aneh, tapi ini benar-benar berkat Firman Pengajaran yang telah mengubah hati saya. Saya juga lebih dikuatkan lagi oleh Firman Pengajaran untuk tetap percaya dan berserah 100% pada Tuhan. Saya juga mau belajar untuk taat dan setia dalam 3 macam ibadah pokok serta doa penyembahan apapun yang terjadi dalam hidup saya.
Demikian kesaksian saya, semoga menjadi berkat buat saudara sekalian.