Terimakasih saya ucapkan pada saudara-saudara sekalian. Saya ingin menyaksikan tentang bagaimana kuasa firman pengajaran mempelai dan kemurahan kasih setia Tuhan terhadap keluarga kami dari Jerman sehingga bisa berdiri di sini melihat langsung ibadah di GPT Kristus Kasih Malang, Indonesia, sekalipun hanya 2 minggu.
Pertama kali saya mendengar pengajaran ini tahun 2007, dari Majalah Manna yang dikirim kakak saya dari Medan. Kemudian setelah saya baca, saya lihat di internet lewat website-nya. Saya penasaran dan minta VCDnya. Saat saya mendengar firman dari VCD, mata dan pikirkan saya dibukakan, dan hati saya dijamah. Sebetulnya saya sudah masuk ke semua gereja supaya mendapat kepuasan, tapi hati saya kering. Saya melayani Tuhan tapi hanya begitu saja, praktek hidup tidak sesuai firman. Sampai suatu saat saya merasa jenuh. Kemudian saya berdoa pada Tuhan supaya Tuhan memberikan firman yang benar, karena banyak macam pengajaran. Saat saya belum mendapat firman mempelai saya tidak mengerti mana firman yang benar atau tidak. Tapi saat saya bisa mendengar mendengar firman mempelai saya bisa sadar. Dan saya bertekuk lutut di bawah kaki Tuhan, minta ampun karena yang saya lakukan selama ini ternyata tidak berkenan pada Tuhan. Saya sangat bersyukur pada Tuhan atas kasih karunianya kalau saya bisa menemukan pengajaran yang saya rindukan dan cari lebih kurang 17 tahun.
Kesaksian yang kedua, yaitu firman pengajaran banyak memproses kehidupan saya.
Saya banyak diubahkan lewat firman mempelai. Dulunya saya suka kecewa, sering cepat stres kalau menghadapi sesuatu. Tapi setelah banyak mendengar firman lewat 3 macam ibadah dalam penggembalaan (via VCD). Saya mencoba mempraktekannya dengan pertolongan Tuhan. Ternyata benar firman itu bisa terjadi dalam hidup saya.
Ada satu kerinduan saya saat bergumul dalam doa yaitu akan anak saya. Tuhan ingatkan saya pada 10 tahun yang lalu. Selama 5 tahun pernikahan saya belum dikaruniai anak, dan saya bernazar untuk anak saya yang pertama:” jika Tuhan mengaruniakan anak akan saya serahkan pada Tuhan.” Dan Tuhan sudah karuniakan anak tapi saya tidak mengarahkan anak saya pada tempat yang benar. Kemudian saya bergumul untuk mengarahkan anak saya ke dalam pengajaran mempelai. Tapi bagaimana caranya? Sebab suami saya masih beragama Katholik. Jika suami tidak setuju berarti tidak mungkin. Lalu saya berdoa dan mengatakannya pada Bapak Gembala Pdt. Widjaja supaya didukung dalam doa. Lalu saya diarahkan ke Malang, Indonesia. Saya juga heran mengapa harus di Indonesia lagi? Lama saya bergumul pada Tuhan untuk ungkapkan isi hati ini, sampai suatu saat saya utarakan pada Bapak Pdt. Widjaja. Ternyata Tuhan bukakan jalan melalui pembukaan firman bagaimana saya harus bicara pada suami saya. Sebenarnya saya takut karena suami katolik, berarti masih belum satu pengajaran, dan pasti menolak jika saya minta ijin.
Saya minta tanda pada Tuhan: Tuhan sudah memulai lewat pengajaran ini, buktikan bahwa Engkau ada, dan nyata saat ini. Ternyata benar, Tuhan menjamah hati suami saya supaya memberi ijin pada kita untuk ke Indonesia. Suatu saat kami makan bersama, saya katakan pada suami bahwa: “Saya harus mendidik anak ini di dalam Tuhan. Apa pendapatmu? Saya harus bawa dia ke Indonesia supaya bisa tergembala. Dan hanya ini yang bisa menolong.” Saya katakan lagi:” Jika mereka tergembala, maka masa depannya terpelihara, dan kita ada kekuatan untuk mendidik anak menghadapi pergaulan bebas di Jerman.” Jawab suami saya: ”Ya, jika Felix mau silahkan.” Hati saya sangat bersyukur, dan ini sudah satu tanda jawaban dari Tuhan, jika sudah ada satu jawaban maka yang lain akan Tuhan atur. Sebenarnya secara daging saya lebih senang datang Juli 2008 supaya bisa menabung, dan bisa berlibur lebih panjang. Tapi Tuhan katakan tidak, jika saat ini sudah mendengarkan harus lakukan segera. Saya tidak bisa tunggu lagi. Segala yang Tuhan perintahkan bertentangan dengan saya tapi saya lakukan untuk segera berangkat ke Indonesia. Dan Tuhan ternyata Tuhan sudah atur semuanya. Itu semua hanya karena kasih karunia Tuhan.
Saya juga mohon bantuan doa karena saya masih bisa tergembala melalui VCD. Biarlah melalui kehidupan kami, Kabar Mempelai ini juga bisa sampai di Jerman. Dan juga doakan kami sekeluarga supaya kami bisa satu dalam pengajaran dan satu penggembalaan. Haleluya!