Ini kesaksian sekaligus minta ampun, ada 3 point:
- Kira-kira 1½ tahun yang lalu saya punya ide untuk menyiarkan secara langsung kebaktian di Malang ke seluruh dunia melalui internet. Saya mencari info sendiri tentang internet kecepatan tinggi, namun saya tidak bilang ke Pak Wi. Saya simpan saja sendiri karena menurut saya biaya terlalu mahal. Intinya, saya digerakkan Tuhan, namun saya diam saja.
- Waktu saya bertengkar dengan istri saya, saya hampir pukul istri saya yang saat itu juga sedang hamil. Namun saya diingatkan Tuhan, saya diingatkan lagi waktu konseling pranikah agar tidak memukul istri karena istri seperti bejana, jika dipukul akan pecah dan sukar mengembalikannya utuh.
- Waktu pelayanan paduan suara saya garuk-garuk ditengah menyanyi. Dulu sejak SD hingga kuliah saya selalu mengikuti paduan suara dan jika pentas tidak ada yang boleh garuk-garuk atau tidak konsentrasi. Jika ditemukan maka ditegur habis-habisan, ternyata sekarang saya ”meremehkan pelayanan”.
Dengan ini saya minta ampun kepada Tuhan, Bapak Gembala, dan istri saya atas kesalahan, kelalaian, dan kebodohan saya. Terima kasih.