Saya ingin menyaksikan kemurahan Tuhan yang sudah saya alami khususnya dalam sekolah saya. Saya bersyukur Tuhan telah menyertai saya sehingga saya bisa menyelesaikan sekolah saya sampai SMA ini. Saya ingat, sejak dulu saat saya menghadapi ujian-ujian atau apapun juga, terutama ujian nasional, saya selalu memohon doa pada bapak gembala. Saya merasakan uluran tangan pertolongan Tuhan melalui doa penyahutan bapak gembala. Hasil ujian saya baik, melebihi harapan saya. Begitu juga dengan ujian nasional yang baru saya jalani di SMA ini. Tuhan sudah menolong saya.
Saat mengerjakan ujian, banyak teman saya mengalami server komputer yang error mendadak, bahkan ada yang satu kelas semuanya error. Papa dan mama selalu mengingatkan, selain berdoa supaya bisa mengerjakan ujian dengan baik dan jujur, jangan lupa berdoa supaya tidak ada kendala apapun termasuk kendala teknis seperti gangguan komputernya. Dan Tuhan sudah menolong saya, tidak pernah sekalipun komputer saya error.
Yang kedua, saat mengerjakan ujian, saya merasa cukup kesulitan. Saya tidak begitu yakin dengan jawaban-jawaban saya, walaupun sudah saya cek berulang kali. Teman-teman juga banyak yang mengeluh kesulitan saat mengerjakan soal. Tapi saya berserah sepenuh dalam tangan Tuhan, berdoa supaya diberikan hasil yang terbaik. Yang penting, saya sudah mengerjakan ujian dengan jujur, saya percaya pasti Tuhan menolong saya.
Saya tidak bermaksud menyombongkan diri, tapi saya hanya ingin menyaksikan bagaimana tangan Tuhan sanggup bekerja menolong saya, memberikan saya hasil yang baik, bahkan memberikan bonus yang luar biasa kepada saya. Puji Tuhan, selain dinyatakan lulus, nilai ujian saya bisa masuk peringkat 4 di Jawa Timur. Ini benar-benar di luar dugaan saya, karena tadinya saya sendiri pun cemas menunggu pengumuman hasil ujian saya. Tapi Tuhan mampu bekerja lewat cara Tuhan sendiri, Tuhan memberikan apa yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya.
Yang ketiga, pertolongan Tuhan tidak berhenti sampai di situ. Saya bersyukur, Tuhan sudah mengizinkan saya masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur SNMPTN dan saya bisa masuk tanpa tes. Awalnya saya cemas, karena jurusan yang saya pilih adalah jurusan yang cukup banyak peminatnya, dan menurut sebagian orang sistem pemilihan SNMPTN ini biasanya cenderung acak. Di situ saya merasa tidak mampu, sekali lagi saya memohon doa kepada bapak gembala, dan Tuhan membuka jalan bagi saya.
Bukan karena kekuatan saya, saya merasa tidak mampu apa-apa. Saya melakukan yang terbaik yang saya bisa, dan selebihnya saya serahkan kepada Tuhan. Dan Tuhan benar-benar tidak pernah menipu. Saya mengucap syukur pada Tuhan yang sudah memberi kemurahan-Nya yang begitu besar pada saya, juga terima kasih pada bapak dan ibu gembala yang sudah mendoakan saya. Saya tetap mohon doa, supaya saya bisa tetap setia dan tekun tergembala, dan hanya berserah sepenuh pada uluran tangan Tuhan di setiap langkah kehidupan saya.
Di sini saya belajar, walaupun secara manusia mungkin terlihat mustahil, tapi Tuhan sanggup bekerja lewat cara-Nya sendiri.
Sekian kesaksian saya, semoga menjadi berkat bagi kita semua.
Versi Cetak