Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Sdri. Warniancy Ariesty

Minggu: 07 Agustus 2016
Versi Cetak Download Download
Saya ingin menyaksikan cinta kasih Tuhan dalam membaharui kehidupan rohani dan jasmani saya.

Setelah sidang akhir untuk menyelesaikan S2, saya disarankan oleh dosen pembimbing saya untuk mencoba melamar kerja sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Surabaya. Akhirnya, saya pun mencoba memasukkan surat lamaran kerja saya pada bulan Desember 2015. Singkat cerita, setelah mengikuti psikotest, saya mendapat surat yang menyatakan bahwa proses recruitmentnya tidak dilanjutkan dengan kata lain, saya ditolak. Pada saat itu, sempat ada perasaan kecewa, namun ada keyakinan dalam hati untuk tetap percaya bahwa Tuhan pasti punya rencana yang lebih indah buat hidup saya.  

Sebelum wisuda, saya sempat interview dan test di 2 perusahaan, namun karena jam kerja yang akan menghalangi ibadah, akhirnya saya mengatakan tidak bersedia.

Setelah mendapatkan ijazah, saya mencoba lagi untuk melamar di beberapa universitas swasta di Surabaya dan Malang. Bukan hanya itu saja, saya pun melamar lagi di perusahaan-perusahaan karena saya merasa sudah mustahil untuk bisa menjadi dosen.  

Tapi yang saya dapat adalah, tidak ada panggilan sama sekali untuk interview atau test. Saya sempat berpikir "koq gini ya? lulus S2 malah semakin sulit". Saya merasa masa depan saya sangat suram, seperti tidak ada harapan. Pada saat itu, saya benar-benar tidak melihat ada titik terang untuk masa depan saya, semua jalan tertutup. Semakin hari, saya semakin merasa terpuruk. Ditengah-tengah keputusasaan, saya hanya bisa menangis di bawah kaki Tuhan dan menyampaikan isi hati saya kepada Tuhan dan berkata "Tuhan, saya capek, saya tidak tau harus berbuat apa lagi, nyatakan kehendakMu dalam hidup saya". Saya mulai mengoreksi diri lewat pembukaan rahasia firman.

Sejak kembali melayani, saya merindu untuk dipakai Tuhan lebih lagi dalam pelayanan, saya terus berdoa namun karena rasa kuatir dan takut saya tidak bisa apa-apa nantinya, akhirnya saya lalai dan menunda-nunda panggilan Tuhan untuk membantu pelayanan sekolah minggu. Setiap kali digerakkan, saya tawar menawar dengan Tuhan dan berkata "Tuhan, jangan pelayanan itu, jangan saya Tuhan, saya tidak bisa apa-apa, saya takut tidak bisa menjadi teladan". Saya merasa sangat tidak layak.  

Kesalahan saya pada saat itu adalah salah dalam berdoa, dimana pada saat Tuhan gerakkan untuk membantu pelayanan sekolah minggu, saya berdoa meminta hal yang jasmani dulu baru mau meningkat dalam hal yang rohani yang mengakibatkan semua jalan tertutup. Firman yang terus diulang-ulang menegur kehidupan saya bahwa utamakan hal yang rohani dulu, maka tidak usah kuatir karena hal yang jasmani akan ditambahkan oleh Tuhan.  

Saya sadar banyak kekurangan dan kelemahan, namun setelah mengoreksi diri, saya kembali berdoa kepada Tuhan, kalau memang dari Tuhan, pasti Tuhan sendiri yang akan memberi kemampuan untuk mengerjakan pelayanan itu sampai garis akhir dan saya tidak akan menghindar lagi. Setelah banyak mendengar firman, saya tidak mau lagi sembarangan dalam mengambil pelayanan karena saya menyadari setiap pelayanan itu harus di pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, bukan dihadapan manusia. Akhirnya, pada bulan mei saya meminta izin kepada bapak gembala, apakah boleh saya mengambil pelayanan sekolah minggu dan bapak gembala mengatakan boleh.  

Keesokan harinya setelah meminta izin kepada bapak gembala, tiba-tiba saya langsung mendapat panggilan untuk presentasi dan interview di salah satu universitas swasta di Surabaya. Bukan hanya itu saja, saya juga mendapat panggilan untuk interview di perusahaan. Saya meminta doa kepada bapak gembala untuk menghadapi presentasi dan interview di universitas tersebut.

Namun, saya sempat downketika mengetahui bahwa saingan saya ternyata ada yang S3 dan semuanya sudah memiliki segudang pengalaman. Jika dibandingkan dengan saya, tentu saya tidak ada apa-apanya karena keadaan saya benar-benar baru lulus kuliah dan usia saya belum ideal untuk memulai karir sebagai dosen.

Pada saat interview dengan kepala program studi dan wakil program studi, saya ngeblankdan jawaban saya banyak yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Saya berpikir bahwa tidak mungkin saya diterima dengan hasil presentasi dan interview seperti itu. Tapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, 4 hari kemudian saya mendapat panggilan untuk psikotest sebagai lanjutan dari proses recruitment. Sebelum mengikuti psikotest, kembali lagi saya meminta doa kepada bapak gembala. Pada saat menunggu hasil psikotest, saya hanya berdoa agar mendapat pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Pada saat itu saya berpikir bahwa apapun hasil yang akan saya terima, saya mau belajar untuk tetap mengucap syukur.

Namun, pada prakteknya, setelah sekitar 2 minggu menunggu, teman saya memberi kabar bahwa dia telah mendapat email yang berisi pengumuman bahwa dia telah dinyatakan lulus. Saat itu, saya sangat downkarena tidak mendapat email sama sekali. Sepulang ibadah kaum muda remaja, saya menangis karena merasa putus asa. Namun ternyata, 4 hari kemudian, saya mendapat email yang berisi bahwa saya diminta untuk menunggu lagi informasi selanjutnya. Keesokan harinya, saya mendapat email yang menyatakan bahwa saya lulus dan dipanggil untuk finalisasi interview dengan HRD. Pada saat itu juga, saya langsung berdoa berterima kasih untuk semua kemurahan Tuhan.

Tuhan mengajari saya untuk bersabar menunggu waktu Tuhan sampai Tuhan sendiri yang turun tangan menyelesaikan semuanya. Ketika saya lemah, Tuhan memberikan kekuatan untuk tetap percaya bahwa pengharapan dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan.  

Pada tahap finalisasi interview dengan HRD, sampai tahap medical check up pun, semua berjalan lancar oleh pertolongan Tuhan.

Tuhan tidak menipu. Apa yang hilang, Tuhan ganti sesuai dengan kehendakNya.

Saya sempat merinding dengan pekerjaan Tuhan yang sangat luar biasa dalam kehidupan muda saya, tidak dapat diselami oleh akal dan pikiran manusia.  

Jujur saja, kegagalan dan penolakan yang saya alami membuat saya sempat merasa kecewa, malu, dan makin minder.  

Dari pengalaman saya ini, saya menyadari bahwa "sekolah tinggi-tinggi dan IPK, tidak menjamin sama sekali ditengah dunia yang semakin sulit jika tidak berharap sepenuh kepada Tuhan dan mengutamakan ibadah dan pelayanan". Tuhan mau membentuk hidup saya agar bisa lebih merendahkan diri bahwa saya hanya tanah liat, tidak berarti apa-apa tanpa Tuhan.  

Tahun ini merupakan tahun pengangkatan yang nyata bagi hidup muda saya, baik itu secara rohani maupun secara jasmani. Walaupun pada awalnya saya menjalani dengan penuh airmata, tapi Tuhan menggantikan dengan sukacita yang luar biasa. Tuhan benar-benar tidak akan membiarkan anak-anakNya dipermalukan jika kita mengutamakan ibadah dan pelayanan.  

Dari tempat ini, saya juga meminta maaf kepada teman-teman sepelayanan, seluruh jemaat, bapak gembala, dan ibu gembala jika ada kesalahan yang saya perbuat sehingga menjadi sandungan. Banyak hal yang belum saya mengerti dan sampai saat ini, saya masih perlu banyak belajar agar pelayanan dapat berkenan di hadapan Tuhan.

Terima kasih untuk doa penyahutan dan perhatian dari bapak gembala dan ibu gembala.  

Sekian kesaksian saya, kiranya dapat menjadi berkat dan kekuatan bagi kita semua.

Versi Cetak

Kesaksian
  • Mujizat jasmani menyertai mujizat rohani yang saya alami (Sdr. Andro Abraham Damanik (GPTKK Jl. Suprapto Medan))
    ... pengerjaan skripsi saya diberikan tugas atau amanat dari kampus saya agar bersedia mengikuti Olimpiade Kedokteran Indonesian Medical Olympiad yang diadakan di Makasar Universitas Hasanudin dan sepulangnya dari Makassar saya diperhadapkan dengan ujian blok sehingga sekitar minggu saya tidak bisa menjumpai dosen pembimbing saya untuk bimbingan skripsi. Setelah itu saya menjumpai dosen ...
  • Rencana Tuhan Yang Terbaik (Henny, Malang)
    ... Bapak Gembala supaya Tuhan beserta. Waktu itu Bapak Gembala sudah berkata pada saya Jangan ditarget serahkan semua pada Tuhan. Berserah saja. Tetapi karena saya masih muda dan suka mengandalkan diri saya tetap berpikir dalam hati kalau saya pasti bisa selesai dengan cepat sebab nbsp saya berpikir sudah memiliki judul untuk ...
  • Buluh yang terkulai takkan dipatahkanNya (Ibu Denny Wiliatno (Mimi))
    ... berjanji hari Sabtu saya akan bersaksi tapi saya takut dan mengeraskan hati. Firman Tuhan dalam Kebaktian Umum menempeleng saya kalau tidak mau bersaksi maka akan menyangkal Tuhan. Saya mohon ampun kepada Tuhan. Saya tidak mau menyangkal Tuhan. Kalau saya melihat dan mendengar saudara-saudara bersaksi begitu indah dan lancar. Seandainya saya ...
  • 3 Macam Ibadah (Indah Maria)
    ... Secara jasmani banyak kemurahan Tuhan yang saya alami dan banyak keajaiban yang terjadi. Misalnya saja saya pernah mengalami pencobaan di tempat kerja. Waktu itu pemilik toko tempat saya bekerja tidak mengizinkan saya untuk beribadah macam ibadah pokok. Pemilik toko mengatakan bahwa ibadah cukup x seminggu saja kan sudah cukup. Waktu ...
  • Tuhan Membela Kuliah dan Ibadah Saya (Andro Damanik - Medan)
    ... blok . Tuhan sudah menolong saya di blok . Blok adalah topik Endokrin. Bagi saya topik ini adalah topik yg rumit yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan seluruh hormon-hormon di dalam tubuh manusia. Saya punya grup belajar dan beberapa hari sebelum ujian kami selalu diskusi dan melakukan responsi tanya ...
  • Tuhan Sangat Baik Dalam Hidupku (Handry Otniel Legontu (Siswa Lempin-El Angkatan XXX))
    ... yang telah memanggil dan memilih saya untuk menjadi hambaNya. Jika mengingat masa lalu saya saya tidaklah layak menjadi hamba Tuhan. Saya telah merokok dan minum minuman keras sejak saya kelas tiga SMP. Hidup saya kotor dan hina dan perbuatan saya tidak mencerminkan tingkah laku anak seorang pendeta. Saya selalu membuat ...
  • Ketidaktaatan Itu Sangat Mahal Harganya (Sdri Eveline Lee, Malang)
    ... seringkali mengingatkan saya untuk tidak mandi terlalu malam supaya tidak perlu mandi menggunakan air hangat. Tetapi saya sering tidak menurut karena beralasan saya masih mau istirahat dulu ada les atau bahkan sampai ketiduran hingga agak malam karena kelelahan. Kalau sudah begitu mama yang memasakkan air panas untuk saya mandi. Saat ...
  • Lewat penggembalaan,Tuhan sanggup membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin (Sdri. Yeyen Putri Dona)
    ... dalam kehidupan saya. Pertama Tuhan menolong penempatan kerja saya tepatnya minggu sebelum KKR di Kartika Graha. Bulan September saya mengalami sakit tetapi tidak saya hiraukan saya tetap bekerja dan beribadah seperti biasanya. Semakin hari sakitnya semakin bertambah sampai sesak nafas saya kambuh. Lewat Firman Tuhan memberi tekanan di hati untuk tetap ...
  • Pertolongan Tuhan Dalam Nikahku (NN, Malang)
    ... saya mengenal Suami saya sebagai seorang pria yang sabar tetapi setelah menikah Suami saya mulai menjadi cuek dan pemarah. Tahun bertambah tahun nikah saya dipenuhi dengan pertengkaran baik saat pekerjaan Suami diberkati maupun saat bangkrut semua sama saja hanya berisi pertengkaran yang makin lama makin hebat. Kadang saya berpikir kalau ...
  • Tuhan Tentukan Hidupku (Ibu Aruman)
    ... syukur atas kemurahan Tuhan karena saya diberi kesembuhan. Saya sakit selama minggu. Kalaupun saya sakit itu semata-mata kemurahan Tuhan. Saya berjanji pada Tuhan kalau hidup saya sampai di sini saya menyerah. Hanya Tuhan yang menentukan hidup saya. Kepada Bapak dan Ibu yang sudah mengunjungi saya tidak bisa membalas apa-apa saya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.