Salam sejahtera bagi kita semua.
Saya mau bersaksi tentang pengalaman hidup seorang diri bersama Tuhan Yesus beberapa minggu terakhir ini.
Pada hari rabu pagi sehabis ibadah doa semalaman, saya pulang ke rumah dan tidak seberapa jauh ke simpang rumah saya, tiba-tiba dalam angkutan umum (angkot) saya menggigil kedinginan sampai seluruh tubuh gemetar. Saya berdoa, tolak roh-roh jahat dan terus menyembah Tuhan.
Turun dari angkot, jalan ke rumah saya takut terjatuh karena tulang-tulang kaki rasanya mau terpelecok karena dinginnya. Sambil jalan saya berdoa tolak roh-roh jahat dan terus menyembah. Puji Tuhan saya tiba di rumah, langsung minum air hangat dan langsung berbaring dengan mamakai selimut di tempat tidur. Sambil menggigil, saya tetap berdoa dan terus menyembah.
Besoknya kamis siang, saya lawan lagi penyakit saya. Sorenya saya pergi ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Jumat 18 Des 2015 Sintong antar saya ke dokter. Menurut dokter tidak apa-apa.
Jumat sore kumat lagi. Penyakit apa ini pikirku, sebab saya tidak pernah alami penyakit seperti itu sebelumnya.
Sabtu pagi Sintong sms berkata: "Mak, aku minta izin pada Om mamak tak ikut ibadah nanti ya." Saya jawab: "Selama sakit dapat saya lawan. Saya tetap ibadah"
Malam minggu mengggigil lagi. Minggu pagi sebelum menyembah jam 3 pagi, saya ke dapur untuk memasak nasi. Setelah selesai saya jatuh dan bagian belakang kepala saya terantuk ke beton tempat masak, sampai bengkak sebesar telur puyuh.
Selasa 22 Desemeber 2015 habis ibadah doa, malamnya di rumah sesudah Sintong pulang, saya tetap hati-hati jangan sampai terjatuh lagi. Lalu saya bawa termos dan roti krekers ke kamar. Saya berbaring. Saat saya merasa lapar, saya makan roti dan minum air hangat, tiba-tiba saya muntah, ulangi lagi minum, muntah sampai 3x. Saya lemas dan menyerah kepada Tuhan, saya berdoa: "Tuhan Yesus mati hidupku di tangan-Mu Bapa. Tubuh, jiwa, rohku kuserahkan padaMu, biar kehendak-Mu yang jadi, Haleluya, Amin." Saya terus menyembah sampai saya tertidur.
Terima kasih puji syukur pada Tuhan Yesus saat saya terbangun tidak ada apa-apa, saya menang, sehat. Saya mengucap terima kasih pada Om sebagai gembala saya yang setiap saat menaikkan doa penyahutan untuk saya, sebab saya sadar, saya menang karena doa dari Om dan Tante. Terima kasih Om dan Tante, tetap saya berharap doa-doa Om dan Tante pada saya, terutama dapat kuat dan teguh hati tetap berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
Tuhan Yesus yang dipermuliakan.
HALELUYA.
Versi Cetak