Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada kesempatan kali ini, saya rindu menyaksikan pertolongan dan mujizat Tuhan dalam kehidupan saya.
- Pertama, Tuhan menolong penempatan kerja saya, tepatnya 1 minggu sebelum KKR di Kartika Graha. Bulan September 2015 saya mengalami sakit, tetapi tidak saya hiraukan, saya tetap bekerja dan beribadah seperti biasanya.
Semakin hari sakitnya semakin bertambah sampai sesak nafas saya kambuh. Lewat Firman, Tuhan memberi tekanan di hati untuk tetap setia beribadah. Puncaknya pada hari minggu. Awalnya saya hanya rindu ikut ibadah Raya di Malang, namun oleh dorongan Firman dan kekuatan dari Tuhan, saya bisa lanjut Ikut ibadah Raya di Surabaya dan ikut doa pagi di Malang pada hari senin.
Secara daging saya lemah, tetapi saya rindu untuk taat. Tidak diduga hari selasa ada mutasi penempatan ke Lawangdan menurut pengalaman, seharusnya sayalah yang dipindah karena di antara teman-teman telleryang lain, saya yang paling lama di cabang tempat saya bekerja sekarang. Tetapi oleh kemurahan Tuhan saya tidak di mutasi.
Dalam hal ini Tuhan bukan hanya menolong penempatan saya, tetapi juga Ibadah dan pelayanan saya.
- Yang kedua, Tuhan mengembalikan apa yang hilang. Saat itu saya naik taxi menuju rumah. Selang beberapa waktu, saya baru sadar jika handphonesaya tertinggal di taxi itu. Sambil berdoa saya berusaha menelpon HP saya yang tertinggal itu dan puji Tuhan diangkat oleh drivertaxinya. Beliau bersedia mengantar ke rumah saya.
Di zaman yang jahat dan sulit ini, jika bukan pertolongan Tuhan hal ini mustahil terjadi, karena saya tidak tahu nama drivernyadan berapa nomor taxi yang saya naiki. Segala kemungkinan terburuk bisa terjadi, tetapi kemurahan Tuhan, HP saya bisa kembali.
- Ketiga, Tuhan menolong dalam kelalaian saya. Pada Oktober 2015, saya menjalankan sebuah transaksi RTGS pajak dengan nominal yang sangat besar. Transaksi itu harus segera diapprovepada hari itu juga. Kalau tidak, maka pasti terkena sanksi berupa surat peringatan dan sanksi matereriil berupa denda yang kabarnya sangat besar. Jika dikalkulasi jumlah dendanya setara dengan 2 tahun lebih gaji saya.
Entah apa yang terjadi saat itu, setelah selesai menjalankan transaksi, saya lalai menyerahkan ke officersaya untuk di approve. Saya serta teman teman kantor yang lain benar-benar tidak menyadari hal itu.
Baru keesokan harinya kami sadar jika transaksi pajak tersebut memang belum diapprove. Mengetahui hal tersebut, saya merasa ketakutan dan tidak tau harus berbuat apa.
Bersyukur pada hari minggu, firman Tuhan mengoreksi kehidupan saya, dan memberi kekuatan. Saat itu tekanan di hati tentang 'mengaku dosa, maka Tuhan sanggup menjadikan yang mustahil menjadi tidak mustahil.'
Selesai ibadah saya mengaku dosa pada bapak gembala dan isteri.. Dosa saya adalah saat Tuhan gerakkan untuk bersaksi, saya malu; saat Tuhan gerakkan berpuasa, saya tidak mau. Saya juga menceritakan kelalaian saya pada bapak gembala dan isteri. Saya didoakan sambil ditumpangi tangan, sehingga hati menjadi tenang sekalipun masalah belum selesai.
Sambil menunggu surat keputusan, saya gunakan waktu untuk tetap tekun tergembala ditambah puasa dan doa semalam suntuk. Sampai akhirnya surat sanksi saya keluar. Dalam surat terrsebut, saya hanya dikenakan sanksi materiil yang jumlahnya jauh lebih kecildari pada yang saya pikirkan dan saya tidak dikenakan SP.
Semua pertolongan Tuhan yang saya alami ini membuat saya semakin yakin dan percaya bahwa lewat ketekunan dalam penggembalaan, Tuhan memberi jaminan kepastian, perlindungan dan pertolongan, apapun keadaan kita; ditambah Tuhan sanggup membuat yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Demikian kesaksian saya, semoga bisa menjadi berkat. Amin.