Saya mau menyaksikan kebaikan dan pertolongan Tuhan pada diri saya. Sebelumnya,
mama sudah seringkalimengingatkan saya untuk tidak mandi terlalu malam, supaya tidak perlu mandi menggunakan air hangat. Tetapi,
saya sering tidak menurutkarena beralasan saya masih mau istirahat dulu, ada les, atau bahkan sampai ketiduran hingga agak malam karena kelelahan. Kalau sudah begitu, mama yang memasakkan air panas untuk saya mandi.
Saat kejadian tanggal 13 Oktober 2014 yang lalu, saya mau mandi dan membawa air panas sattu panci penuh ke kamar mandi. Di kamar mandi saya letakkan panci berisi air panas di pinggir bak mandi. Satu tangan memegang panci, sedangkan tangan yang lain menyalakan lampu. Karena letak panci yang tidak tepat,
air panas tertumpah ke kedua kaki saya, sehingga saya harus opname di RKZ.
Selama 6 hari dirawat,
saya selalu kesakitansaat luka dibersihkan, sendi-sendi saraf kaki sangat sakit dan sulit untuk digerakkan, bahkan di hari keenam mulai terjadi
infeksi. Akhirnya, harus diambil tindakan lebih lanjut yang membutuhkan dokter bedah plastik. Namun, dengan kondisi luka pada kaki saya,
dibutuhkan biaya yangsangat mahal, kurang lebih 50 juta atau bahkan lebih, dan RKZ tidak melayani peserta program BPJS.
Pada Senin malam, tanggal 20 Oktober 2014, saya dipindahkan ke RSU Dr. Saiful Anwar karena di sana tersedia layanan untuk program BPJS. Ada begitu banyak pasien yang mengantri untuk dioperasi, bahkan untuk mendapat kamar pun susah sekali. Tapi saya bersyukur,
Tuhan sudah memakai salah satu anggota jemaat, yaitu Ibu Yunce Dongalemba (Kepala IRD di RSU Dr. Saiful Anwar), untuk membantu mulai dari memesankan kamar serta mencarikan dokter dan perawat yang baik. Bahkan,
Tuhan sudah campur tangan dalam pengurusan keanggotaanBPJS, sehingga dalam waktu setengah jam kartu sudah langsung jadi dan dapat digunakan.
Dari kejadian ini, ada banyak hikmah yang saya ambil, antara lain:
- ketidaktaatan itu sangat mahal harganya, dan
- nama Yesus berkuasauntuk menggerakkan sendi saraf kaki saya, sehingga bisa kembali normal.
Saya berterima kasih kepada Tuhan, bapak dan ibu gembala, sidang jemaat, serta kaum muda, yang sudah menjenguk, mendoakan, membantu secara moril dan materiil. Saya juga berterima kasih kepada pengerja, terutama Sdri. Johna dari Bagian Komputer, yang setia mengopikan DVD rekaman ibadah selama saya dirawat di rumah sakit, sehingga saya bisa dikuatkan oleh Firman Penggembalaan dan tidak merasa sendirian saat di Ruang Isolasi.
Semoga Tuhan membalaskan semua kebaikan yang sudah dilakukan pada saya dengan berkat yang berlipat kali ganda.
Tuhan memberkati.