Pada suatu hari, beberapa bulan yang lalu, Tuhan menolong saya begitu luar biasa, di mana ada salah satu anak yang jatuh dan pada saat ditanya, saya langsung spontan berkata jujur apa adanya. Tetapi, pada saat itu, saya malah diolok-olokbegitu rupa. Jadi, saya hanya bisa berkata, “Tuhan, tolong saya”, saya harus bersikap jujur, tetapi yang saya terima justru bentakan yang begitu luar biasa dan pada saat itu, semua saling menyalahkan karena saya berkata apa adanya.
Lewat peristiwa itu, pimpinan mengetahui bahwa ada hal-hal yang harus diperbaiki dalam penitipan anak itu dan puji Tuhan, Tuhan sungguh luar biasa menolong saya, hati saya merasa tenang dan damai walaupun saya harus dicerca dan dicaci begitu rupa. Itu yang pertama.
Yang kedua, Tuhan menunjukkan kasih-Nya yang begitu luar biasa terhadap anak saya. Selama ini, dia belum pernah merasakan jamahan dan kasih Tuhan dan pada saat Firman diberitakan tentang baptisan setelah papanya meninggal, dia hanya berkata, “untuk apa saya dibaptis?”. Dan saya sebagai seorang ibu dan pengganti kepala keluarga, saya hanya berkata “ingat, nama kamu belum tercatat dalam kerajaan Sorga. Kalau kamu berkeras begitu, terserah kamu, tetapi kalau mama tidak memberitahukan itu, darah kamu itu mama yang tanggung. Ingat, kamu tidak pernah tahu kapan kamu mati.” Mungkin kata-kata itu merupakan kata-kata yang jahat bagi seorang ibu, tetapi saya harus bersikap tegas pada anak saya, kalau dia tidak dibaptis, apa jadinya nanti. Saya katakan, “kalau kamu tidak mendengarkan Firman, kamu tidak melakukan Firman itu, kamu akan sia-sia beribadah.” Saya katakan begitu saja dan saya tidak pernah mengulangi kata-kata itu, karena setiap kali memberitahukan tentang baptisan, dia selalu marah.
Puji Tuhan, Firman Tuhan di akhir tahun 2013 berkata bahwa akan ada kemenangan dan saya merasakan kemenangan di tahun 2014 adalah kemenangan di mana anak saya mau menyerahkan dirinya untuk dibaptis. Pada saat bapak gembala mengatakan, 'siapa yang mau dibaptis, silahkan ambil formulir.' Pada saat itu dia mencubit tangan saya, saya pikir dia marah karena ini, tapi dia berkata, “cepat ambilkan”: "ambilkan apa?" Tetapi dia berkata, “ambilkan formulir itu”: “formulir apa?” Saya pura-pura tidak tahu. Dia katakan, "Formulir baptisan" dan saat itu saya bilang, “Tuhan, terima kasih”, jawaban Tuhan yang begitu luar biasa bagi doa saya, Tuhan sudah jawab dengan begitu indah di tahun 2014 pada bulan februari dan saat itu saya hanya berkata, “ingat setelah dibaptis, kamu harus mengerjakan keselamatan yang sudah kamu terima, supaya keselamatan yang kamu terima tidak akan sia-sia”.
Dan begitu rupa pertolongan Tuhan pada saya bersama anak saya di setiap perjalanan kami pulang pergi dari Krian ke Surabaya. Pada saat mengalami hal-hal yang mengancam jiwa kami berdua, Tuhan tidak pernah terlambat untuk mengulurkan tangan-Nyabagi kami berdua.
Pernah dalam satu kejadian, sepeda motor saya hampir tertabrak trukkarena cuaca hujan dan jarak pandang kurang. Saat itu, ada bus hijau yang berhenti mendadak dan saya ingin menghindar, tetapi pada saat itu, entah bagaimana ada truk yang lewat. Tetapi, Tuhan begitu rupa menolong saya, sehingga kami berdua selamat. Rem yang saya pencet dengan tiba-tiba tidak membuat saya dan anajk saya jatuh. Itulah pertolongan Tuhan yang boleh kami alami berdua, di mana Tuhan senantiasa menolong saya dan anak saya tepat pada waktu-Nya. Terpujilah nama Tuhan.
Tuhan memberkati.
Versi Cetak