Saya mau menyaksikan belas kasih kemurahan Tuhan yang saya alami dalam kehidupan saya.
Saya terus menunda kesksian ini, sehingga kami mengalami peringatan dari Tuhan dengan 3 kejadian:
- Saya sendiriyang mengalami.
Waktu saya selesai berenang di kenjeran, saya mandi dan tidak tahu kenapa, saya pingsan dengan mendadak, saya jatuh di kamar mandi dan dilarikan ke UGD, sehingga lutut saya dijahit dan gigi depan saya tanggal 3.
Setelah itu, saya berpikir mau menyaksikan cinta kasih Tuhan, tetapi saya tunda-tunda.
- Anak saya yang pertamasempat dioperasi di rumah sakit karena usus buntu. Saya berjanji sama Tuhan, “Tuhan saya akan saksi setelah ini”, tetapi saya tunda lagi.
- Anak saya yang keduamasuk rumah sakit dan opname karena sakit liver. Banyak kejadian yang aneh di situ, tapi Tuhan tetap tolong dan Tuhan sembuhkan.
Oleh kemurahan Tuhan, kami pernah tergembala di Lemah Putro pada zaman om In Juwono dan om Pong, tetapi ibadah kami seringkali absen, kami kurang setia.
Karena
ketidaksetiaankami, kehidupan kami semakin
jauh dari kepada Tuhan sampai kami jatuh dalam dosa bahkan sampai puncaknya dosa. Bukannya kami kembali kepada Tuhan, tapi
kami meninggalkan Tuhan.
Kami malah menggeluti hal-hal yang di luar Tuhan, hal-hal yang gaib dan sebagainya. Istri dan anak saya sangat sedih. Saya semakin hari semakin terpuruk. Kalau saya diingatkan mengenai Firman, tidak pernah menghiraukan. Itupun terjadi sampai bertahun-tahun, tetapi
isteri dan anak-anak saya terus berdoa, berharap kepada Tuhan disertai dengan puasa.
Oleh kemurahan Tuhan, Tuhan jawab melalui perkataan yang sederhana dari tetangga yang mengingatkan saya agar saya kembali kepada jalan Tuhan. Tetapi dasar kami manusia, kami hanya mengambil enaknya daging saja,
kami bukan kembali kepada pengajaran yang benar, tapi kami datang ke gereja di dekat rumah kami. Saya pikir semua gereja sama saja. Bertahun-tahun saya di situ,
saya tidak mendapatkan apa-apa, sehingga kami mengalami haus dan lapar secara rohani. Kami beredar-edar kemana-mana, tetapi kami kurang puas dan melalui keluarga bapak ibu Rudy, kami diberitahu kalau di WR ada kabar mempelai dan kami menyempatkan diri untuk datang, tetapi masih juga banyak absen.
Akhirnya, kami bergumul dalam doa minta kepada Tuhan dan
Tuhan berkemurahan menambatkan kami untuk tergembaladi tempat ini.
Kemurahan dan belas kasih Tuhan yang saya alami ini betul-betul mengangkat kehidupan kami dari lubang dosa yang terdalam, sehingga kami boleh digembalakan di tempat ini.
Tuhan memberkati.