Saya ingin menyaksikan kasih kemurahan Tuhan bagi kehidupan saya.
Saya merasakan kasih kemurahan Tuhan waktu saya mengikuti fellowship. Pada saat fellowship hari pertama sampai terakhir, Tuhan selalu bukakan FirmanNya bahwa suara sangkakala yang keras sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang.
Saya ingat, waktu dulu ada ibadah kepenuhan Roh Kudus, saya selalu merindu untuk ikut, tetapi saat itu saya pulang ke Depok, sehingga saya tidak bisa ikut. Kemudian mama saya bilang “ayo kita ikut ibadah online supaya bisa mengalami kepenuhan Roh Kudus kembali”. Tapi, pada saat itu ada saja halangan, karena saudara saya datang ke rumah, sehingga saya tidak bisa ikut ibadah secara online.
Pada saat di ibadah persekutuan di Kartika Graha, Firman Tuhan selalu bicara tentang suara sangkakala yang keras sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang. Saya merasa sudah kehilangan urapan Roh Kudus dalam hidup saya. Saya pernah mengalami kepenuhan Roh Kudus pada saat saya SMA, tetapi tidak tahu kenapa saya selalu merasa tidak ada urapan saat menyembah, terasa kering.
Saat itu, saya menangis kepada Tuhan, “Tuhan saya mau dipenuhkan kembali oleh urapan Roh KudusMu. Saya mulai mengalami cinta mula-mula pada saat saya pertama kali melayani Tuhan”. Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan. Pada saat itu, saya hanya berkata kepada Tuhan "Tuhan, penuhkan saya dengan urapan Roh Kudus-Mu, saya ingin menyembah, saya tidak ingin kering dalam menyembah Tuhan, saya tidak mau kering rohani, saya takut". Disitu saya berdoa kepada Tuhan dan pada saat altar call, saya maju. Saat itulah saya mengalami urapan Roh Kudus, Tuhan memenuhkan saya dengan urapan Roh Kudus, saya bisa menyembah Tuhan dan saya mengalami kebahagiaan, di mana saya pernah mengalami sebelumnya.
Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan, Tuhan boleh memenuhkan saya dengan urapan Roh Kudus dan saya boleh menyembah Tuhan. Itulah kasih kemurahan Tuhan bagi kehidupan saya. Tuhan sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang.
Saya percaya Tuhan sanggup mengambalikan apa yang sudah hilang, baik rohani saya maupun jasmani saya.
Biarlah nama Tuhan saja yang dipuji dan dipermuliakan.
Tuhan memberkati.
Versi Cetak